Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Risiko Dan Analisis Keputusan Solusi Proses Material Return Pada Gudang Menggunakan Metode House of Risk (HOR) Dan Metode Analytic Network Process (ANP): (Studi Kasus : PT. ABC) Mustafa, Falah; Yanuar Pandu Negoro; Deny Andesta
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan Vol. 4 No. 4 (2025): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan
Publisher : Yayasan Inovasi Kemajuan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55826/jtmit.v4i4.1367

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko pada proses material return di gudang PT. ABC serta menentukan prioritas strategi mitigasi menggunakan pendekatan integrasi House of Risk (HOR) dan Analytic Network Process (ANP). Proses material return belum berjalan optimal karena belum adanya Standard Operating Procedure (SOP) yang baku dan minimnya koordinasi antarunit, sehingga menimbulkan permasalahan seperti keterlambatan pengembalian material, ketidakjelasan tanggung jawab, selisih antara stok fisik dan data sistem, serta potensi kehilangan material. Metode HOR digunakan untuk mengidentifikasi risk event dan risk agent serta menghitung nilai Aggregate Risk Potential (ARP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa risk agent tertinggi adalah rendahnya kedisiplinan unit dalam mengembalikan material (A3) dengan nilai ARP sebesar 168. Selanjutnya, metode ANP diterapkan untuk menentukan bobot alternatif strategi mitigasi berdasarkan empat kriteria utama: efisiensi operasional, efektivitas pengendalian, kesiapan sumber daya manusia, dan kinerja pengelolaan material. Dari lima alternatif solusi yang dievaluasi, "Menyusun dan menetapkan SOP resmi tentang mekanisme material return (alur, dokumen, tanggung jawab, dan waktu pengembalian)" memperoleh bobot tertinggi sebesar 0,049, sehingga menjadi strategi prioritas utama. Penelitian ini memberikan rekomendasi praktis bagi perusahaan dalam memperbaiki tata kelola material return, memperkuat koordinasi antarunit, dan meningkatkan efisiensi operasional gudang.