Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pemberdayaan UMKM Dengan Model Bisnis Canvas Melaui Metode Participatory Learning And Action Said Salim Dahda; Yanuar Pandu Negoro
SEWAGATI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 3 (2023): September : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/sewagati.v2i3.1281

Abstract

MSMEs have a lot to contribute to increasing GDP and absorbing a large workforce. The development of technology and globalization opens up many business opportunities for larger MSMEs. With all the limitations and challenges, MSMEs must also continue to develop business models. MSME in Sidayu sub-district, Gresik have not been able to determine the direction of their business development. By taking the theme of introducing and developing business models, it is hoped that it can answer the problems of MSMEs. The canvas business model has been widely studied and applied to MSMEs because this business model is easier to understand and create. By using the lecture method and Participatory Learning and Action (PLA) MSME business actors are expected to have the understanding and ability to create a canvas business model. Implementation of creating a business model canvas, MSME players learn many new things related to developing value, determining consumer needs, taking advantage of external opportunities, obtaining resources and generating better income. The actors' enthusiasm in asking questions and creating a business model canvas about their MSMEs is an indicator of participants' understanding in participating in this activity.
Pelatihan Pembuatan Business Model Canvas Bagi Usaha Kecil Menengah Sidayu Gresik Yanuar Pandu Negoro; Said Salim Dahda
Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global Vol. 2 No. 3 (2023): Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global
Publisher : Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30640/cakrawala.v2i3.1488

Abstract

The potential and role of MSMEs, which has a large portion of employment and its influence on gross domestic product, makes MSMEs the prima donna of the Indonesian economy. The growth rate that has not met the target and the development of MSME businesses still does not show a positive value in East Java in particular is a concern for improvement. Business processes are the most common problem faced by MSME players. The limitations possessed by MSMEs as well as the abstract form and the many influencing factors make business process identification difficult for MSMEs. By introducing Business Model Canvas (BMC), which can reduce the complexity of creating business processes, MSMEs can identify business processes. In this service, an explanation was given to the MSME association in Sidayu Gresik sub-district regarding the importance of business processes for a business. And in the end, MSMEs are invited to learn to identify their business processes with BMC.
Penentuan Penjadwalan Produksi Fabrikasi Baja dengan Pendekatan PDCA serta Metode FCFS dan SPT (Studi Kasus: PT. BSBMP) Muhammad Alfyan Rizqi Rahmadhani; Yanuar Pandu Negoro; Hidayat
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan
Publisher : Yayasan Inovasi Kemajuan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55826/jtmit.v4i2.600

Abstract

Industri fabrikasi baja membutuhkan penjadwalan produksi yang efisien untuk meningkatkan produktivitas dan menekan biaya operasional. Penelitian ini bertujuan mengoptimalkan penjadwalan di PT. BSBMP dengan mengintegrasikan siklus PDCA (Plan-Do-Check-Action) serta metode First Come First Served (FCFS) dan Shortest Processing Time (SPT). Empat pesanan utama yang dianalisis meliputi Link Arm, Single Hanger, Lip Mount, dan Precast Skid, menggunakan perhitungan manual berbasis waktu proses aktual. Hasil penelitian menunjukkan metode FCFS menghasilkan waktu produksi rata-rata 57 hari, utilisasi 48%, dan keterlambatan rata-rata 9 hari. Sementara itu, metode SPT menurunkan waktu penyelesaian menjadi rata-rata 41 hari, tidak ada keterlambatan, dan meningkatkan utilisasi menjadi 67%, dan menghilangkan keterlambatan. Temuan ini menunjukkan metode SPT lebih optimal dalam efisiensi waktu dan kapasitas produksi, sementara integrasi PDCA menjadi kerangka kerja penting untuk perbaikan berkelanjutan dalam sistem penjadwalan. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis bagi efektivitas manajemen produksi di industri fabrikasi baja.
Perbaikan Tata Letak Fasilitas Unit Suku Cadang Bolt Machine Dengan Menggunakan Metode ABC Dan Class Based Storage: (Studi Kasus: PT Petro Kimia Gresik) Mohammad Rafli Firmansyah; Hidayat; Yanuar Pandu Negoro
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan
Publisher : Yayasan Inovasi Kemajuan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55826/jtmit.v4i2.695

Abstract

Pergudangan merupakan fasilitas penting dalam sistem produksi, berfungsi untuk menyimpan bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi secara terorganisir agar mudah diakses saat dibutuhkan. PT Petrokimia Gresik menghadapi berbagai tantangan dalam pengelolaan gudang, khususnya dalam penataan bolt machine, yaitu mesin yang digunakan untuk memasang, mengencangkan, atau memproduksi baut secara otomatis maupun semi-otomatis. Penelitian ini bertujuan untuk merancang ulang tata letak penyimpanan bolt machine agar lebih efisien dan optimal dalam pemanfaatan ruang gudang. Permasalahan utama yang diidentifikasi meliputi penataan barang yang tidak sistematis, kelebihan stok yang melebihi kapasitas rak, serta kesulitan dalam pengambilan dan pemindahan barang akibat posisi penyimpanan yang kurang tepat. Metode yang digunakan adalah klasifikasi ABC dan Class-Based Storage, dengan analisis data pengeluaran barang selama periode Maret 2023 hingga Maret 2024 yang mencakup 120 jenis item dengan total 148.790 transaksi. Hasil klasifikasi menunjukkan bahwa 18 item masuk kategori A, 7 item kategori B, dan 95 item kategori C. Perancangan tata letak baru mengacu pada prinsip penempatan strategis: kategori A (fast moving) ditempatkan di Golden Zone, kategori B di Silver Zone, dan kategori C di Bronze Zone. Implementasi usulan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja dan efektivitas sistem logistik internal PT Petrokimia Gresik secara keseluruhan.
ANALISIS PERANCANGAN DESAIN PRODUK KEARIFAN LOKAL KECAMATAN SIDAYU GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI KECIL MENENGAH Hidayat; Nina Aini Mahbubah; Yanuar Pandu Negoro
Journal Industrial Engineering and Management (JUST-ME) Vol. 6 No. 01 (2025): Journal Industrial Engineering and Management (JUST-ME)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47398/justme.v6i01.119

Abstract

Seni membatik dengan motif khas yang berbeda di setiap daerah di Indonesia kini nyaris tergerus oleh arus modernisasi. Padahal, membatik merupakan bagian dari kearifan lokal bangsa yang merefleksikan rasa hormat terhadap alam, serta dihasilkan dari semangat, kecintaan, dan apresiasi yang mendalam terhadap warisan budaya. Membatik sebagai produk kearifan lokal di Kecamatan Sidayu, Gresik, memiliki tujuan utama untuk melestarikan warisan budaya leluhur sekaligus memberdayakan potensi ekonomi masyarakat setempat. Kegiatan ini tidak hanya menjadi simbol identitas budaya, tetapi juga merupakan bentuk penghargaan terhadap nilai-nilai tradisional yang diwariskan secara turun-temurun. Melalui pembatikan, masyarakat Sidayu dapat mengekspresikan kekayaan motif lokal yang terinspirasi dari lingkungan, sejarah, dan nilai religius yang khas daerah tersebut. Selain itu, pengembangan produk batik lokal juga bertujuan untuk membuka peluang usaha, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan daya saing produk UMKM di pasar lokal maupun nasional. Dengan demikian, membatik menjadi sarana penting dalam memperkuat karakter daerah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis budaya. Penelitian ini menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) sebagai pendekatan dalam mengembangkan desain motif batik khas Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik. Metode ini diterapkan dengan menganalisis motif-motif lokal Sidayu yang selaras dengan preferensi pasar guna mendukung pengembangan produk. Diharapkan, hasil dari penelitian ini mampu menghasilkan desain-desain motif batik baru yang tidak hanya mencerminkan kekhasan budaya lokal, tetapi juga dapat diterapkan pada berbagai produk kebutuhan sehari-hari, seperti pakaian (seragam dinas dan sekolah), aksesori, dan souvenir, yang sekaligus memperkuat identitas kultural suku bangsa.
Penerapan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA) untuk Mengidentifikasi Kecacatan Palet Kayu: (Studi Kasus: CV Mandiri Jaya) Zidan Ramadhani; Hidayat; Yanuar Pandu Negoro
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan Vol. 4 No. 3 (2025): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan (in press)
Publisher : Yayasan Inovasi Kemajuan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55826/jtmit.v4i3.1039

Abstract

Kualitas produk menjadi faktor penting dalam menjamin kepuasan pelanggan dan daya saing industri. CV Mandiri Jaya sebagai perusahaan manufaktur palet kayu menghadapi permasalahan tingginya tingkat kecacatan produk, terutama berupa perbedaan dimensi, keretakan, dan mata kayu. Penelitian ini bermaksud guna mendeteksi tipe kecacatan dan menyusun prioritas perbaikan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) serta Fault Tree Analysis (FTA). Metode FMEA digunakan untuk menilai tingkat keparahan (Severity), kemungkinan kejadian (Occurrence), dan kemampuan deteksi (Detection), sehingga diperoleh Risk Priority Number (RPN) untuk menentukan prioritas risiko. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kecacatan perbedaan dimensi mempunyai nilai RPN teratas sebesar 576, sehingga menjadi fokus utama perbaikan. Selanjutnya, metode FTA digunakan untuk menelusuri akar penyebab kecacatan melalui lima kategori utama (6M): manusia, mesin, metode, material, lingkungan, dan meansurement. Berdasarkan hasil analisis, dirumuskan usulan perbaikan berupa pelatihan operator, kalibrasi mesin, sortir bahan baku, penyusunan SOP, dengan pendekatan ini, perusahaan diharapkan mampu menurunkan taraf kecacatan dan mengembangkan mutu produk palet kayu secara kontinu.Kontribusi utama dari penelitian ini adalah penggabungan metode FMEA dan FTA secara terpadu untuk memberikan solusi strategis dan aplikatif dalam menurunkan tingkat kecacatan pada proses produksi palet kayu.
PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ABC DAN CLASS BASED STORAGE PADA GUDANG 06 DEPARTEMEN PENGELOLAAN PERSEDIAAN SUKU CADANG DAN BAHAN BAKU PT PETROKIMIA GRESIK Firmansyah, Mohammad Rifqi; Elly Ismiyah; Yanuar Pandu Negoro
JUSTI (Jurnal Sistem dan Teknik Industri) Vol. 5 No. 4 (2024): justi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pergudangan merupakan elemen penting dalam sistem logistik dan rantai pasok, khususnya dalam industri manufaktur. Gudang di PT Petrokimia Gresik, khususnya pada Departemen Pengelolaan Persediaan Suku Cadang & Bahan Baku, memegang peranan vital dalam mendukung kelancaran proses produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan barang di gudang dengan menggunakan metode ABC dan metode Class-Based Storage guna meningkatkan efisiensi tata letak dan pengelompokan item. Analisis dilakukan terhadap data good issue barang Drum Oli dan Grease dari Maret 2023 hingga Maret 2024, yang mencakup 42 jenis item dengan total 1.845 kali pengeluaran. Hasil pengelompokan berdasarkan metode ABC menunjukkan bahwa terdapat 13 item kategori A, 5 item kategori B, dan 24 item kategori C. Implementasi Class-Based Storage menghasilkan rekomendasi penempatan item sesuai zona: kategori A ditempatkan di Golden Zone (dekat pintu keluar-masuk), kategori B di Silver Zone (dekat Golden Zone), dan kategori C di Bronze Zone (terjauh dari pintu keluar-masuk). Selain itu, usulan peningkatan efisiensi penyimpanan juga diberikan melalui penggantian material palet kayu menjadi palet plastik pada penyimpanan Drum Oli dan Grease. Rekomendasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi ruang dan kecepatan akses barang di gudang PT Petrokimia Gresik.
Analisis Waktu Dan Biaya Proyek Sistem Sie Water Menggunakan Metode CPM DAN PERT: (Studi Kasus: PT.Swadaya Graha) Nur Fitria Lauriska; Yanuar Pandu Negoro; Efta Dhartikasari Priyana
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan Vol. 4 No. 4 (2025): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan
Publisher : Yayasan Inovasi Kemajuan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55826/jtmit.v4i4.1194

Abstract

Proyek fabrikasi baja memerlukan perencanaan yang komprehensif untuk memastikan pelaksanaan berjalan efektif dalam aspek waktu, biaya, dan mutu. Penelitian ini menganalisis keterkaitan antara waktu dan biaya pada proyek sistem side water di PT Swadaya Graha dengan menggunakan metode Critical Path Method (CPM) dan Program Evaluation and Review Technique (PERT). Kedua metode digunakan untuk mengidentifikasi jalur kritis, memperkirakan durasi penyelesaian proyek, serta mengevaluasi aktivitas yang berpotensi menyebabkan keterlambatan. Sebagai pengembangan dari analisis utama, penelitian ini juga menambahkan variabel biaya yang dihitung berdasarkan durasi aktivitas dan estimasi biaya per hari pada kondisi normal, percepatan (crashing), dan keterlambatan. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar biaya proyek terkonsentrasi pada aktivitas di jalur kritis, sehingga pengawasan dan pengendalian pada jalur tersebut menjadi prioritas utama. Integrasi analisis waktu dan biaya menunjukkan bahwa percepatan proyek mampu menurunkan total biaya sebesar Rp209.400.000 dibandingkan dengan skenario keterlambatan. Temuan ini memberikan kontribusi praktis bagi manajemen proyek dalam mengoptimalkan efisiensi sumber daya serta meminimalkan risiko keterlambatan dan pemborosan anggaran.
Perbandingan Penerapan Metode REBA dan RULA untuk mengetahui Resiko MSDs Pada Karyawan Produksi Katering: (Studi Kasus: Katering Najwa) Silvi Sabilatin Naja; Yanuar Pandu Negoro; Efta Dhartikasari Priyana
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan Vol. 4 No. 4 (2025): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan
Publisher : Yayasan Inovasi Kemajuan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55826/wg2j2276

Abstract

Menggunakan metodologi REBA dan RULA, penelitian ini berupaya menilai risiko gangguan MSDs di antara karyawan Najwa Catering. Sebagai sampel penelitian, tiga karyawan yang menyiapkan daging, bumbu, dan memasak diamati. Berdasarkan hasil evaluasi, tingkat risiko MSDs bervariasi dari rendah hingga tinggi di ketiga area kerja akibat postur kerja yang tidak ergonomis, seperti membungkuk, ketegangan leher, dan bekerja tanpa meja yang memadai. Kombinasi kedua pendekatan tersebut memberikan penilaian menyeluruh terhadap bahaya ergonomis di industri katering. Untuk mengurangi risiko MSDs di industri katering, penelitian ini memberikan rekomendasi untuk postur kerja yang lebih baik dan fasilitas ergonomis.
Perencanaan Dan Pengendalian Produksi Ikan Beku Dengan Metode Economic Production Quantity (EPQ) Multi Items: (Status: PT. Hatni Tlogosadang, Lamongan) Tajri; Yanuar Pandu Negoro; Efta Dhartikasari Priyana
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan Vol. 4 No. 4 (2025): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan
Publisher : Yayasan Inovasi Kemajuan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55826/jtmit.v4i4.1256

Abstract

Perencanaan dan pengendalian produksi adalah elemen krusial dalam sistem manajemen operasi untuk mempertahankan keseimbangan antara kapasitas produksi dan permintaan pasar. Kegiatan penelitian ini bertempat di PT Hatni Tlogosadang, Lamongan, yang berfokus pada pengolahan ikan beku, dengan tujuan untuk menetapkan jumlah produksi yang optimal bagi perusahaan dengan menggunakan metode Economic Production Quantity (EPQ) multi-item. Masalah utama yang dihadapi oleh perusahaan adalah ketidakseimbangan antara kapasitas produksi dan permintaan yang berfluktuasi, yang menyebabkan tingginya biaya persediaan. Penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang mencakup volume produksi, penjualan, serta biaya operasional tahun 2024. Analisis dilakukan terhadap tiga jenis produk utama, yaitu Frozen Swangi Fish, Frozen Swangi Fish Headless, dan Frozen Kuniran Fish. Hasil perhitungan menunjukkan jumlah produksi optimal masing-masing sebesar 47.711,95 kg, 7.909,22 kg, dan 21.075,54 kg. Penerapan metode EPQ multi-item terbukti efektif dalam menekan total biaya persediaan, mengurangi frekuensi produksi, serta meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pengambilan keputusan strategis dalam pengelolaan persediaan dan produksi di sektor perikanan.