Kurangnya cara belajar yang cocok membuat keterampilan Tari Indang anak belum berkembang dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran tari tradisional Minangkabau Indang pada anak dengan Gangguan Spektrum Autisme (GSA) melalui penggunaan media video tutorial. Subjek penelitian terdiri atas dua peserta didik kelas XII di SLB Autis BIMA Padang yang mengalami kesulitan dalam memahami instruksi gerak, mengikuti ritme, serta mengoordinasikan tubuh selama pembelajaran tari. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan total delapan kali pertemuan. Setiap siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pada siklus I, pembelajaran dilaksanakan dengan bantuan video tutorial sederhana. Hasil menunjukkan adanya peningkatan kemampuan, namun belum signifikan, dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 43,3% dari hasil analisis deskriptif kuantitatif. Hambatan utama yang ditemukan adalah kurangnya fokus serta kesulitan peserta didik dalam menirukan gerakan secara berurutan. Berdasarkan hasil refleksi, dilakukan perbaikan pada siklus II melalui penambahan elemen visual yang lebih menarik, pengulangan gerak dengan tempo yang lebih lambat, serta pendampingan langsung selama proses menonton video. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dengan persentase ketuntasan belajar mencapai 93,7%. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media video tutorial efektif dalam membantu peserta didik dengan GSA memahami gerakan tari secara bertahap, meningkatkan koordinasi motorik, serta menumbuhkan minat dan kepercayaan diri dalam mengikuti pembelajaran tari tradisional. Dengan demikian, media video tutorial dapat dijadikan alternatif strategi pembelajaran yang inovatif dan adaptif bagi anak autis di lingkungan pendidikan khusus.