<![CDATA[Agroindustri merupakan suatu alternatif penting yang dapat membantu permasalahan perekonomian, meningkatkan mutu sumber daya manusia dan kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya alam secara optimal. Salah satu agroindustri yang sampai sekarang masih berkembang dan diminati adalah agroindustri tempe. Salah satu agroindustri rumahan Keripik Tempe Idaman milik Ibu Astutik yang ada di Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo. Maka penelitian ini dilakukan guna mengetahui nilai tambah pada agroindustri keripik tempe tersebut. Analisis data menggunakan analisis nilai tambah dengan metode Hayami. Dapat diketahui bahwa dalam sekali produksi menghasilkan keripik tempe sebesar 19 kg dengan bahan baku kedelai sebesar 20kg, harga bahan baku rata-rata Rp120.000. Faktor konversi sebesar 0,95 yang artinya dalam setiap kg bahan baku yang digunakan akan menghasilkan 0,95 kg keripik tempe. Untuk koefisien tenaga kerja yaitu sebesar 0,075 yang artinya dalam setiap kg bahan baku membutuhkan waktu selama 0,075 jam dalam sekali produksi. Upah tenaga kerja dalam sekali produksi ialah Rp 100.000. Untuk harga produk yaitu sebesar Rp 65.000 perkg dengan perhitungan faktor konversi sebesar 0,95, sehingga akan menghasilkan total output sebesar Rp 1.173.250. Dapat disimpulkan bahwa nilai tambah keripik tempe idaman di Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo sebesar Rp 863.250 dengan rasio nilai tambah 0,074%.]]>
