Ni Wayan Rindiasih
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Konsep Model Keperawatan Berdasarkan Self Transcendence Theory Pamela G. Reed Ni Wayan Rindiasih; Irna Nursanti
Jurnal Keperawatan Nusantara Vol 1 No 2 (2025): Desember (on going)
Publisher : Sabda Abadi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6594/r6tpdg73

Abstract

Makalah ini membahas teori dan model konseptual keperawatan yang dikembangkan oleh Pamela G. Reed yaitu Self-Transcendence Theory.  Teori transendensi diri memiliki 3 konsep utama dan 2 konsep tambahan. Tiga konsep utama yaitu vulnerability (kerentanan), self transcendence (transendensi diri) dan well-being (kesejahteraan). Sedangkan 2 konsep tambahan yaitu moderating mediating factors (faktor-faktor yang mempengaruhi proses transendensi diri yang dapat mempengaruhi hubungan antara vulnerability dengan self-transcendence dan antara self-transcendence dengan well-being) dan point of intervention (tindakan keperawatan yang memfasilitasi self-transcendence). Teori ini menjelaskan bahwa individu yang mengalami kerentanan (vulnerability) akibat penyakit, penuaan, atau krisis kehidupan dapat mencapai kesejahteraan dengan memperluas kesadaran diri melampaui batas-batas personal, sosial, dan spiritual. Dalam konteks keperawatan, perawat berperan sebagai fasilitator untuk membantu klien menemukan makna positif, memperkuat dimensi spiritual, dan mencapai keseimbangan emosional. Makalah ini juga mengaitkan teori Reed dengan paradigma keperawatan yang meliputi manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan. Penerapan teori dijelaskan melalui studi kasus pasien dengan Ca buccal stadium lanjut, di mana intervensi keperawatan dilakukan untuk mengatasi isolasi sosial, gangguan citra tubuh, ansietas, dan proses berduka menggunakan pendekatan spiritual dan humanistik. Analisis menunjukkan bahwa teori ini memiliki kekuatan dalam penerapan pada masalah psikososial dan spiritual pasien, meskipun memiliki keterbatasan dalam menjelaskan variabel secara konkret dan aplikasi pada kasus fisik kompleks.