Rinni Novella Simatupang
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penerapan Asuhan Keperawatan Dengan Teori Sunrise Model Madeleine Leininger Rinni Novella Simatupang; Irna Nursanti
Jurnal Keperawatan Nusantara Vol 1 No 2 (2025): Desember (on going)
Publisher : Sabda Abadi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6594/r6amsb45

Abstract

Perawatan keperawatan yang sensitif budaya sangat penting dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan, terutama pada masyarakat dengan kepercayaan tradisional yang kuat. Dalam praktiknya, masih banyak keluarga yang menggunakan cara perawatan turun-temurun, termasuk dalam merawat tali pusat bayi, sehingga berpotensi menimbulkan risiko infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan teori keperawatan transkultural Madeleine Leininger dalam asuhan keperawatan bayi dengan risiko infeksi tali pusat akibat praktik budaya penggunaan bubuk kopi. Metode yang digunakan adalah studi kasus pada seorang bayi usia 10 hari dengan tanda iritasi dan risiko infeksi pada area tali pusat. Proses keperawatan diterapkan berdasarkan pendekatan Transcultural Nursing Theory menggunakan Sunrise Model. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi faktor budaya, keyakinan, sosial, pendidikan, serta ekonomi yang mempengaruhi perawatan bayi. Instrumen evaluasi menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI. Hasil menunjukkan bahwa praktik pemberian bubuk kopi pada tali pusat dilakukan karena kepercayaan budaya keluarga. Setelah dilakukan edukasi berbasis budaya dan negosiasi (culture care accommodation), keluarga memahami risiko infeksi dan bersedia mengganti perawatan dengan metode steril. Kondisi tali pusat bayi membaik, kemerahan berkurang, dan tidak ditemukan tanda infeksi lanjutan. Teori transkultural Leininger efektif membantu perawat menyesuaikan intervensi dengan nilai budaya pasien tanpa mengabaikan aspek keselamatan. Pendekatan ini meningkatkan kepatuhan keluarga dan mengurangi risiko infeksi, serta memperkuat hubungan terapeutik dalam praktik keperawatan.