Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Nilai-nilai IPS dalam Tradisi Baratan di Kalinyamat Jepara sebagai Media Pendidikan Karakter Religius dan Gotong Royong Astna Rif’atun Najihah; Natasyafaus Samawati; Wilda Fatchiyatur Rohmah; Isna Zahrotul Ma’wa; Isna Khoirun Nisa; Dany Miftah M. Nur
ARIMA : Jurnal Sosial Dan Humaniora Vol. 3 No. 2 (2025): November
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/arima.v3i2.6266

Abstract

Fenomena sosial di masyarakat menunjukkan bahwa tradisi lokal semakin memudar akibat arus modernisasi yang menggeser praktik budaya turun-temurun. Di tengah perubahan tersebut, masyarakat Kalinyamat Jepara masih mempertahankan Tradisi Baratan sebagai bentuk pelestarian identitas kolektif. Tradisi ini menjadi fakta sosial yang merefleksikan kuatnya nilai kebersamaan, religious, dan kohesi sosial dalam kehidupan masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang terkandung dalam tradisi tersebut dapat dijadikan media pendidikan karakter religious dan gotong royong. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur (library research) dengan pendekatan kualitatif deskriptif melalui analisis berbagai sumber pustaka seperti jurnal ilmiah, artikel, dan penelitian terdahulu yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tradisi Baratan mengandung lima nilai utama IPS, yaitu nilai sosial dan budaya, nilai sejarah dan kearifan lokal, nilai ekonomi dan gotong royong, nilai agama dan spiritualisme, serta nilai norma dan tata tertib sosial. Tradisi ini menjadi media efektif dalam pembentukan karakter religious dan gotong royong karena melibatkan doa bersama, pawai obor, ziarah, dan kerja sama masyarakat. keterlibatan generasi muda dalam tradisi ini memperkuat pendidikan karakter berbasis kearifan lokal yang menumbuhkan sikap toleransi, tanggung jawab, serta kepedulian sosial. Penelitian ini menegaskan bahwa Tradisi Baratan tidak hanya bernilai budaya, tetapi juga berfungsi sebagai sumber belajar kontekstual dalam pendidikan IPS.