Claim Missing Document
Check
Articles

UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI MODERASI BERAGAMA DI TPQ NGERANG TAMBAKROMO-PATI Abdul Qowim; Yuni Suprapto; Dany Miftah M. Nur
Tunas Nusantara Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.927 KB) | DOI: 10.34001/jtn.v2i2.1507

Abstract

Qur’an Learning Institution (TPQ) is an informal institution under of the ministry of religion, such as Ngerang’s TPQ. Ngerang’s TPQ have three educational staff whit 62 students, as for the Ngerang’s TPQ activities direct teaching and learning to various moderation values, namely the implementation of study hour, learning quashes, manners with teachers and study partners. The three activities reflect the moderating values of tolerance, fairness and balance. While the method used in this reaches is qualitative whit the intention of understanding what phenomena the subject is experiencing. So that researchers are able to see the object’s effort in engaging in it.
Pemanfaatan Candi Sukuh Sebagai Sumber Belajar Sejarah Bagi Mahasiswa Tadris IPS IAIN Kudus Ainun Wahayuningtiyas; Destina Marta Fiani; Dany Miftah M. Nur
Journal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Vol. 15 No. No Special - 1 (2023): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Vol 15 Nomor Sp
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Learning resources are things that educators use to facilitate students in the learning process. Sources of learning are not only from books, but historical objects and sites around us can also be used as learning resources. So far, there are still many who think that the relics of historical sites only function as evidence that there was a relic in the past. Even though the utilization of heritage sites as a source of learning is an important innovation and must be carried out, because heritage sites can provide a more actual description of a phenomenon to students. The purpose of this study is to examine the history of Sukuh Temple and the extent to which the effectiveness of using the Sukuh Temple site as a learning resource in Indonesian History courses. Research using descriptive qualitative research methods. Data collection techniques used in this study are interview techniques, observation and literature study. The results showed that the Sukuh Temple, which is located in the Karanganyar area, has compatibility with the lecture material in the curriculum of the Social Sciences Tadris Study Program at the Kudus State Islamic Institute, namely in the Indonesian History course. And there is one basis for implementing the curriculum that supports the utilization of the Sukuh Temple site in Karanganyar as a learning resource
Nilai-Nilai Sosial Dalam Akulturasi Budaya Tradisi Ampyang Desa Loram Kulon Kudus Fainanu Zuhaida; Rosita Dwi Rahmawati; Dany Miftah M. Nur
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 5 (2024): Juni
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v1i5.1265

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan akulturasi budaya dan nilai nilai sosial yang terkandung dalam tradisi ampyang di desa Loram Kulon serta memberi gambaran dan wawasan mengenai awal mula tradisi ampyang sebagai sarana dakwah Sultan Hadirin kepada masyarakat desa Loram Kulon. Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan memberikan deskripsi mengenai bentuk akulturasi budaya dan pelaksanaan tradisi ampyang di desa Loram Kulon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi ampyang merupakan bentuk akulturasi dari budaya lokal dan Islamisasi pada konteks awal mula penyebaran agama Islam di desa Loram Kulon oleh Sultan Hadirin selain bangunan gapura masjid Wali Loram Kulon. Namun seiring dengan perkembangan zaman, tradisi ampyang mengalami perubahan dalam konteks pelaksanaan kegiatan tanpa menghilangkan substansi nilai awal yang terdapat dalam tradisi ampyang di desa Loram Kulon.
Pengembangan Kapasitas Bank Sampah Untuk Mereduksi Sampah Di Desa Honggosoco Siti Alfina Rohmawati; Choiratun Hisan; Dany Miftah M. Nur
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 5 (2024): Juni
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v1i5.1269

Abstract

Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbanyak dan salah satunya merupakan wilayah kabupaten kudus desa honggosoco jekulo kudus, maka dengan banyaknya jumlah penduduk di kudus ini dapat dipastikan banyaknya sampah yang dihasilkan baik itu sampah organik maupun nonorganik sampah industri maupun rumah tangga. Sehingga banyaknya sampah yang dihasilkan oleh masyarakat desa honggosoco maka dibentuklah bank sampah yang bertujuan untuk mengurangi dan menimalisir sampah yang ada untuk didaur ulang atau direduksi agar menjadi sesuatu barang yang bermanfaat bagi manusia. Kepala desa di desa honggosoco berupaya untuk selalu meningkatkan kebersihan lingkungan hidup agar disekitar rumah warga masing masing agar tercipta lingkungan yang bersih dan nyaman terutama  untuk warga didesa honggosoco. Informan penelitian ini adalah Dinas Lingkungan Hidup,  kepala desa honggosoco dan pengurus bank sampah. Penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif. Teknis analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah 1) Belum adanya penetapan pegawai yang tepat didalam pengembangan sumber daya alam 2) Adanya kerjasama atau kolaborasi antara pihak desa dengan dinas lingkungan hidup dan pegadaian 3) dimensi reformasi kelembagaan melalui Peran kebijakan dan strategi daerah (jakstrada) dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga harus mencapai target 100% sampah yang terkelola ditahun 2025 diukur melalui pengurangan sampah sebesar 30% dan penanganan sampah sebesar 70%.
NILAI DAN MAKNA TRADISI DANDANGAN DI KOTA KUDUS Ruhaniyatun Nimah; Rodliyah Hidayati; Dany Miftah M. Nur
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 5 (2024): Juni
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v1i5.1270

Abstract

Istilah “Ndang” dalam tradisi Dandangan berbunyi seperti gendang yang ditabuh sehingga menghasilkan bunyi “Ndang-Ndang” (ayolah). Seluruh warga Kudus dan pengunjung luar Kudus berkumpul di Masjid Menara untuk mendengarkan penjelasan Sunan Kudus dan merayakan dimulainya Bulan Suci Ramadhan. 
Dampak La Nina dan El Nino Bagi Kehidupan Masyarakat Indonesia Resti Astuti M. P; Khofifatus Saniyah; Rosita Anggraeni; Dany Miftah M. Nur
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 5 (2024): Juni
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v1i5.1275

Abstract

El Niño dan La Niña adalah dua fase yang saling melengkapi dari Osilasi Selatan. Pada saat E1 Niña, wilayah dengan suhu permukaan laut yang tinggi meningkat, sedangkan zona konveksi atmosfer di Pasifik tropis meluas dan menyatu sehingga terdapat kecenderungan kondisi spasial yang homogen. La Niña dikaitkan dengan suhu permukaan laut yang rendah di dekat khatulistiwa, dengan zona konvergensi atmosfer yang terisolasi satu sama lain, dan dengan wales spasial yang lebih kecil dibandingkan dengan El Niña. Diusulkan bahwa kedua fase Osilasi Selatan dapat dikaitkan dengan interaksi yang tidak stabil antara laut tropis dan atmosfer. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan studi  pustaka (library research). Hasil penelitian ini yaitu tentang proses terjadinya La Nina dan El Nino, dampak terjadinya La nina dan El Nino di Indonesia, hubungan El Nino dan La Nina bagi Indonesia, dan Langkah antisipasi untuk mengurangi dampak La Nina dan El Nino.
Penanganan Bencana Banjir Demak: Komparasi Pendekatan dan Budaya Lokal di Demak dan Kudus Adik Rommiyati; Ilya Ainun Nasihah; Dany Miftah M. Nur
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 5 (2024): Juni
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v1i5.1277

Abstract

Banjir merupakan salah satu bencana alam yang kerap terjadi di wilayah Demak dan Kudus. Dua daerah tersebut terletak di Jawa Tengah yang memiliki karakteristik geografis dan sosial budaya yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendeskripsikan pendekatan penanganan bencana banjir terkhusus di daerah Demak dengan fokus pada integrasi budaya lokal dalam strategi mitigasi bencana. Metodologi penelitian ini adalah kualitatif melibatkan studi kasus dan literatur mendalam untuk mendapatkan informasi dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan warga setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Demak, pendekatan penanganan banjir lebih terfokus pada modernisasi infrastruktur dan teknologi dengan melibatkan peran serta masyarakat secara aktif dalam program-program mitigasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi antara pendekatan modern dan tradisional dapat meningkatkan efektivitas penanganan bencana banjir di kedua daerah tersebut. Implementasi strategi yang mengakomodasi nilai-nilai lokal dan teknologi modern diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih holistik dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan bencana banjir di masa depan.
IMPLEMENTASI TRADISI SEDEKAH BUMI DALAM PELESTARIAN BUDAYA LOKAL DI DESA BANYUTOWO KECAMATAN DUKUHSETI Inayatul Khoirun Nisa; Fiki Khikmatul Ulya; Dany Miftah M. Nur
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 5 (2024): Juni
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v1i5.1282

Abstract

Sedekah bumi merupakan salah satu tradisi berupa prosesi seserahan hasil bumi dari masyarakat kepada alam. Tradisi ini biasanya ditandai dengan pesta rakyat dan syukuran atau membawa nasi kotak yang diadakan di rumah RT atau dibalai desa maupun tempat-tempat yang dianggap sakral oleh masyarakat. Tradisi ini berlangsung turun-menurun dari nenek moyang dan berkembang dipulau jawa, terutama di wilayah yang kuat budaya agraris. Pada masa islam, terutama masa walisongo budaya sesaji bumi tidak dapat dihilangkan, namun dipakai sebagai sarana untuk menyiarkan ajaran islam yaitu ajaran tentang Iman dan Taqwa. Untuk mensyiarkan dan melestarikan ajaran iman dan taqwa, maka para wali menumpang budaya sesaji bumi yang dulunya untuk alam sekarang diubah namanya menjadi sedekah bumi yang diberikan kepada manusia khususnya anak yatim dan fakir miskin tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras atau golongan. Tradisi sedekah bumi ini adalah kegiatan rutin setiap setahun sekali yang di iringi dengan pagelaran “kehtoprak Arjuno Joyo di ikuti oleh seluruh warga di desa Banyutowo Kecamatan Dukuhseti.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TRADISI APITAN DI DESA SINGOCANDI SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS Miftakhul Firdaus; Muhammad Badruddin; Dany Miftah M. Nur
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 5 (2024): Juni
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v1i5.1285

Abstract

Kearifan Lokal merupakan pengetahuan, tradisi, nilai, dan adat istiadat yang diwariskan dan dipertahankan dari generasi ke generasi menjadikan komponen yang membedakan kearifan lokal lainnya. Tradisi apitan termasuk dalam kearifan lokal yang berada di Kabupaten Kudus didesa Singocandi memiliki makna yang ada di dalam pelaksanaan tradisi Apitan, selain itu, tradisi Apitan sedekah bumi melakukan berbagai  kegiatan meliputi  beshik punden tahlilan, menakiban, pengajian, maulid al-barzanji, kirab budaya, serta pagelaran wayang kulit. Penelitian ini menggunakan metode deskripsif dan kualitatif dengan tektik mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara. Nilai-nilai pendidikan karakter yang ada di pendidikan karakter meliputi religious, toleransi, disiplin, kejujuran, dan gotong royong.  Sehingga nilai-nilai pendidikan karakter mudah mempengaruhi sosial masyarakat yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar IPS.
Nilai-Nilai Tradisi Apitan Terhadap Pendidikan Karakter pada Masyarakat Desa Jatilor Godong Grobogan Syarif Hidayatur Rizqi; Habibullah Ikhsani; Dany Miftah M. Nur
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 5 (2024): Juni
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v1i5.1294

Abstract

Apitan adalah bentuk warisan nenek moyang yang perlu di lestarikan dari generasi terdahulu ke generasi berikutnya sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang maha esa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali prosesi dan nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam upacara adati Apitan di Desa Jatilor. Penulis menggunakan metode kualitatif dan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara. Responden dalam penelitian ini adalah Kepala Desa, Perangkat Desa, dan Panitia acara Apitan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosesi Apitan dimulai dengan pembukaan yang dilanjutkan dengan sambutan, muter kantor Desa, Do’a Apitan, makan bersama, pertunjukkan wayang, lalu penutup. Selain itu, tradisi Apitan juga mengandung nilai pendidikan karakter seperti keagamaan, sosial, jujur, disiplin, toleransi, dan bertanggung jawab. Masyarakat sekitar masih mempercayai dan merutinkan tradisi Apitan setiap tahunnya untuk menjaga kelestariannya dan diperkenalkan kepada generasi selanjutnya.
Co-Authors Abdul Karim Abdul Qowim Abida Fitriani Achmad Ansori Muktar Adik Rommiyati Afifatut Thohiroh Agus Miftah Ahmad Febrizan Ahmad Zaenal Abidin Aida Lathifa Mumtaza Ainun Rahman Ainun Wahayuningtiyas Alifatur Nur Awwaliyah Amelia Nurun Nahar Ananda Siska Khoirunnisa Arsita Mutiara Nadila Aulia Niswati Cahaya Adinda Printahayu Cahyani Dwi Arsanti Choiratun Hisan Destina Marta Fiani Diah Nor Khofifah Dita Zakiyatul Lathifa Dito, Achmad Faizal Dito Farezi Durrotun Nashikhah Dyah Novitasari Eva Dwi Yanti Evi Noor Yanti Faikhotur rohmah Fainanu Zuhaida Fauzi Fauzi Febrianti Ika Rachmawati Febrina Nur Hikmah Fiki Khikmatul Ulya Firza Amelia Putri Fita Puji Mutnaim Fitia Nuraini Fitrotul Maymona Habibullah Ikhsani Hidayah, Noor Saidatul HIDAYATUL UMMAH Ilya Ainun Nasihah Imarotun Nisa Inayatul Khoirun Nisa Intan Rahmalina Intani Istiana Putri Isak Maulidah Istiqomatul Mutmainah Karimah, Lutfiyatul Karina Puji Lestari Khofifatus Saniyah Laela Akhda Awalya Laila Qothrun Nada Linda Arum Sanjaya Luqman Abdurrauf Lusi Damayanti Maulida Afi Noor Khalimah Melinda Puspita MIFTAKHUL FIRDAUS Millatul Lailiyah Mochamad Miftakhul Afif Muhammad Alfin Syirojuddin Muhammad Badruddin Muhammad Fathul Mujib Muhammad Imam Taqiyyuddin Muhammad Jodi Prasetiyo Muhammad Rafiqul Usman Muhammad Vicky Yakhya Muhyi, Thohiroh Nur Muhyi Nada, Aizzatin Naily Avida Defiana Nur Ainun Fauzul Muna Nur Eka Safitri Nur Eka Tsamrotun Ni’mah Nur Faizaturrofiqoh Nurul Ainia Putri Nur Syafaah Rahma Fitri Nor Wijayanti Rahma Fitriyani Resti Astuti M. P Riko Putra Perdana Rindang Viqriani Riska Noor Oktaviani Risma Amalia Rodliyah Hidayati Rosita Anggraeni Rosita Dwi Rahmawati Ruhaniyatun Nimah Salma Alvina Setyawati, Risti Sharita Ramadhanti Silvia Emil Siti Alfina Rohmawati Siti Karomatun Nadziroh Siti Wulandari sofa, Laili Sofa Syarif Hidayatur Rizqi uzziah, Badiatul Vani Dwi Safitri Wafiq Maulana Ibrahim Winda irmalia sari Windi Tri Antika Windy Windayanti Yuni Suprapto Zulia Kharissatul Zumna Zulia Rohmah Choirun Nisa