<![CDATA[Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) memiliki potensi besar untuk menghasilkan energi terbarukan di Indonesia, namun efisiensi operasionalnya seringkali terbatas oleh tantangan komunikasi dan pemantauan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan sistem energi listrik cerdas berbasis Internet of Things (IoT) pada PLTB skala laboratorium, dengan fokus pada pemilihan teknologi komunikasi yang optimal untuk mendukung sistem Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA). Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk memilih teknologi komunikasi terbaik, yang kemudian diintegrasikan dengan protokol MQTT dalam sistem IoT. Pengujian sistem dilakukan untuk menilai kinerja sensor, latensi, throughput, dan integrasi perangkat dalam SCADA berbasis IoT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem yang dikembangkan memiliki latensi rendah (1,573 ms) dan throughput optimal, serta dapat mengelola data secara efisien. Pemilihan WiFi sebagai teknologi komunikasi terbukti efektif dalam mendukung komunikasi real-time antar perangkat, dengan kinerja yang stabil dan responsif terhadap perubahan variabel angin. Kesimpulannya, penerapan IoT dan sistem SCADA berbasis WiFi pada PLTB skala laboratorium dapat meningkatkan efisiensi operasional dan pengendalian yang lebih baik . Kata kunci— sistem energi elektri cerdas, internet of things (IOTt),analytical hierarchy process (AHP),SCADA.]]>
