Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KEMATIAN YANG DIRAYAKAN: ANALISIS STRUKTUR FISIK DAN BATIN PUISI JIKA AKU MATI KARYA THEORESIA RUMTHE Ni'mah, Nurul; Chamalah, Evi
Jurnal Buana Kata: Pendidikan, Bahasa, dan Ilmu Komunikasi Vol. 2 No. 4 (2025): Jurnal Buana Kata: Pendidikan, Bahasa, dan Ilmu Komunikasi
Publisher : Laboratorium Pembelajaran Bahasa, FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/buanakata.v2i4.925

Abstract

Poetry is a literary work born from the feelings, experiences, and expressions of a poet. Understanding poetry means understanding its structure, not just its meaning. The unique language style and theme through an ironic approach, namely the discussion of death presented in this poem is the background for the author to examine the implied message contained in it. The purpose of this writing is to analyze the inner and physical structure contained in the poem “Jika Aku Mati” by Theoresia Rumthe. The data collection technique used in this research is literature study. The results of the analysis show some use of physical and inner structures such as diction, auditive and visual imagery and metaphor, hyperbole that support the emotional atmosphere in the poem. This poem conveys a message not to dissolve in sadness when losing because life must go on.   Puisi adalah karya sastra yang lahir dari perasaan, pengalaman, dan ekspresi seorang penyair. Memahami puisi berarti memahami strukturnya, bukan hanya memahami maknanya. Gaya bahasa dan tema yang unik melalui pendekatan yang penuh ironi, yaitu pembahasan tentang kematian yang disuguhkan dalam puisi ini merupakan latar belakang penulis untuk mengkaji pesan tersirat yang terkandung di dalamnya. Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui analisis struktur batin dan fisik yang terkandung dalam puisi Jika Aku Mati karya Theoresia Rumthe. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Hasil analisis menunjukkan beberapa penggunaan struktur fisik dan batin seperti diksi, imaji auditif dan visual serta majas metafora, hiperbola, ironi, litoses yang mendukung suasana emosional dalam puisi. Puisi ini menyampaikan pesan agar tidak larut dalam kesedihan saat kehilangan karena hidup harus terus berjalan.