Amanda Alya Putri
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengembangan LKPD Berbasis Etnosains Proses Pembuatan Genteng Tradisional Pada Materi Suhu dan Kalor Kelas VII SMP/MTs Amanda Alya Putri; Henry Setya Budhi
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol. 15 No. 4 (2025): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v15i4.3646

Abstract

Pembelajaran IPA di SMP umumnya masih sering menerapkan metode ceramah, sehingga siswa kurang terlibat dalam proses belajar. Akibatnya, sebagian besar siswa kesulitan mengkaitkan materi yang sudah didapat untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kurangnya bahan ajar yang berbasis etnosains menjadi salah satu alasan perlunya dilakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKPD berbasis etnosains dengan mengintregrasikan praktik budaya lokal proses pembuatan genteng tradisional materi tenang suhu dan kalor untuk siswa kelas VII SMP/MTs. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation). Tahap analisis pada penelitian ini mencakup analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis karakteristik siswa. Pada tahap desain dilakukan dengan melakukan perancangan susunan bagian LKPD IPA dari penentuan CP, tujuan, serta aktivitas berbasis etnosains yang disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan. Tahap development dilakukan dengan menguji kelayakan kepada ahli media hasil yaitu 92,08% dan ahli materi yaitu 96,11%. Tahap implementasi dilakukan uji kepraktisan terhadap respon guru dan siswa dengan hasil yaitu guru (95%) dan siswa (90,64%). Tahap evaluasi yaitu tahap terakhir untuk memastikan hasil produk akhir. Hasil penelitian ini berupa LKPD yang valid dan praktis sebagai alternatif media pembelajaran konstektual berbasis budaya lokal dalam pembelajaran IPA, sehingga proses belajar lebih kontekstual, menarik, dan memudahkan siswa memahami konsep suhu dan kalor.