ABSTRACT Mental disorders are syndromes characterized by patterns of individual behavior associated with distress symptoms affecting one or more essential human functions- psychological, behavioral, and biological. These disorders are not only marked by fundamental disturbances in thought and perception but also by abnormal or blunted affect. Social isolation and withdrawal is a condition in which an individual has difficulty or is unable to interact with others, leading to feelings of neglect, rejection, loneliness, and difficulty establishing communication. An intervention that can be applied to address this issue is Social Skills Training (SST), a structured learning process aimed at improving communication skills in individuals with mental disorders to enhance social interaction and identify interpersonal problems. This descriptive case study design was conducted through a psychiatric nursing process from assessment to evaluation on two patients diagnosed with social isolation and withdrawal at Prof. Dr. Muhammad Ildrem Mental Hospital, Medan. The results showed that after implementing Social Skills Training (SST) using SP1 to SPS strategies over three days (08.00 to 18.00 WIB, six sessions), both respondents successfully improved their ability to communicate and interact effectively. The conclusion and recommendation indicate that Social Skills Training (SST) with five strategies was effectively implemented and improved communication skills as well as social engagement. This study suggests that SST can serve as a reference for future research in psychiatric nursing care for patients experiencing social isolation and withdrawal. ABSTRAK Gangguan jiwa merupakan sindrom dari pola perilaku individu yang dihubungkan dengan suatu gejala distres pada satu atau lebih fungsi penting manusia, yaitu fungsi psikologis, perilaku, dan biologis, dan gangguan ini tidak hanya ditandai oleh penyimpangan yang mendasar dari pikiran dan presepsi, serta adanya efek yang tidak wajar atau tumpul. Isolasi sosial menarik diri merupakan kondisi dimana seseorang mengalami kesulitan atau tidak dapat berinteraksi dengan orang di sekitarnya, klien dengan masalah ini merasa diabaikan, tidak diterima, merasa kesepian, dan kesulitan dalam menjalin komunikasi dengan orang lain. Intervensi yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah ini adalah terapi Social Skiil Training (SST) yaitu suatu proses pembelajaran terencana untuk meningkatkan keterampilan komunikasi individu dengan gangguan mental dalam berinteraksi secara sosial, mampu mengenali masalah dalam hubungan interpersonal. Desain penelitian deskriptif dengan jenis studi kasus melalui proses keperawatan jiwa dari pengkajian sampai dengan evaluasi. Dilakukan pada 2 pasien dengan diagnosa yang sama isolasi sosial menarik diri di Rumah Sakit Jiwa Prof.DR. Muhammad Ildrem Medan. Hasil penelitian setelah dilakukan penerapan terapi Social Skill Training (SST) dengan SP 1 sampai SP 5 selama 3 hari mulai dari jam 08.00 Wib sampai 18.00 Wib dengan 6 kali pertemuan didapatkan kedua responden berhasil, Dimana pasien mampu meningkatkan komunikasi dan berinteraksi dengan baik. Kesimpulan dan saran Social Skill Training (SST) dengan 5 strategi berhasil diterapkan dan menunjukkan efektivitas dalam meningkatkan kemampuan komunikasi serta keterlibatan sosial. Saran penelitian diharapkan dapat menjadi acuan dalam melakukan penelitian lanjutan pada kasus keperawatan jiwa dengan isolasi sosial menarik diri dengan menggunakan terapi social skill training (SST).