Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by the Dengue virus and transmitted through the bite of the Aedes aegypti mosquito. In Kerten Village, DHF cases are still found even though the Mosquito-Free Rate has reached the minimum standard of ≥95%. This condition may be related to the community’s limited understanding of Mosquito Breeding Abatement (PSN) and the less optimal management of waste disposal sites. This study aims to determine the relationship between community behavior and the characteristics of water reservoirs (TPA) with the Mosquito-Free Rate of Aedes aegypti in Kerten Village, Surakarta City. The study used an analytical observational method with a cross-sectional design. The sample consisted of 100 randomly selected households, and data were analyzed using the Chi-Square test. Results showed that 75% of respondents had good PSN behavior, but larvae were still found in 3% of households. Statistical tests revealed no significant relationship between community behavior (p=0.487) or TPA characteristics, including color (p=0.510), material (p=0.187), location (p=0.244), and cover presence (p=0.277), with the Mosquito-Free Rate. It is concluded that community behavior and TPA characteristics are not significantly related to the Aedes aegypti Mosquito-Free Rate in Kerten Village, Surakarta City. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Kasus DBD di Kelurahan Kerten masih ditemukan meskipun Angka Bebas Jentik (ABJ) telah memenuhi syarat minimal ≥95%, hal ini dapat disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat tentang PSN sebagai cara pencegahan penyakit DBD dan pegelolaan TPA yang belum sepenuhnya baik. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan perilaku masyarakat dan karakteristik TPA dengan ABJ Aedes aegypti di Kelurahan Kerten, Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 rumah dan analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75% masyarakat memiliki perilaku PSN yang baik, namun larva nyamuk masih ditemukan dalam 3% rumah. Uji statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku masyarakat (p=0,487) maupun karakteristik TPA meliputi warna (p=0,510); bahan (p=0,187); letak (p=0,244); keberadaan penutup (p=0,277) dengan Angka Bebas Jentik (ABJ). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku masyarakat dan karakteristik Tempat Penampungan Air (TPA) dengan Angka Bebas Jentik (ABJ) Aedes aegypti di Kelurahan Kerten Kota Surakarta.