Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Terapi Buteyko Terhadap Dyspnea Pada Pasien Asma Di Rumah Sakit Islam Lumajang Putri Aliya Antasya; Nur Hamim; Alwin widhiyanto
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 12 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i12.2018

Abstract

Asma adalah penyakit pernapasan kronis yang ditandai dengan sesak napas akibat penyempitan saluran napas, hiperrespons bronkial, dan hiperventilasi kronis. Salah satu metode nonfarmakologis yang digunakan untuk mengurangi sesak napas pada pasien asma adalah terapi Buteyko, yang berfokus pada pengaturan pernapasan untuk menormalkan kadar karbon dioksida (CO₂) dalam darah. Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimental dengan One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi terdiri dari 32 responden, dengan sampel sebanyak 30 pasien asma yang dirawat di Rumah Sakit Islam Lumajang, dipilih dengan teknik accidental sampling. Kriteria inklusi meliputi pasien berusia 15–44 tahun, bersedia menjadi responden, memiliki riwayat asma atau keluhan sesak napas, serta telah menerima terapi bronkodilator/nebulizer. Data dianalisis menggunakan uji statistik Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum intervensi, 15 responden (50%) mengalami dispnea ringan dan 15 responden (50%) mengalami dispnea sedang. Setelah intervensi, terjadi perbaikan, dengan 13 responden (43,3%) mencapai kategori normal. Uji Wilcoxon menunjukkan nilai Z sebesar -4,899 dengan signifikansi 0,000 (p < 0.05), yang menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara sebelum dan sesudah intervensi. Temuan ini memperkuat bukti bahwa terapi Buteyko dapat menjadi intervensi nonfarmakologis yang efektif untuk mengurangi dispnea pada pasien asma. Para peneliti meyakini bahwa terapi ini layak dipertimbangkan sebagai bagian dari perawatan komprehensif asma, terutama karena teknik ini sederhana, murah, dan dapat diajarkan kepada pasien untuk praktik mandiri jangka panjang.