-, Mardia
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran Kesultanan Jambi Dalam Penyebaran Islam Dan Terbentuknya Tradisi Keagamaan Lokal Pada Abad Ke-19 -, Mardia; Muna, Asnawiyatul; Isyandairda, Caisar Fayth; Febriani, Sari
The International Journal of Pegon : Islam Nusantara civilization Vol 15 No 02 (2025): Jejak Pemikiran Islam dan Tradisi Lokal Keagamaan
Publisher : INC- Islam Nusantara Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51925/inc.v15i02.145

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjelaskan peran strategis Kesultanan Jambi dalam penyebaran Islam dan pembentukan tradisi keagamaan lokal pada abad ke-19. Permasalahan utama yang diangkat adalah bagaimana kesultanan memanfaatkan kekuasaan politik, jaringan ulama, serta lembaga keagamaan dalam membentuk pola keberagamaan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan ialah metode sejarah, dengan analisis sumber tertulis berupa buku, jurnal, dan referensi ilmiah yang relevan. Fokus kajian diarahkan pada aktivitas dakwah dan pendidikan agama yang terpusat di Masjid Al-Ikhsaniyyah, yang didirikan pada tahun 1880 sebagai pusat keagamaan dan pengajaran Islam. Hasil penelitian menunjukkan Kesultanan Jambi menerapkan sistem keagamaan terstruktur melalui regulasi pengangkatan imam, pengawasan khutbah, serta kontrol materi ajar berbasis kitab kuning. Peran ulama lokal seperti Pangeran Wirokusumo memperkuat jaringan pendidikan agama melalui Rumah Batu Olak Kemang. Tradisi keagamaan yang terbentuk memperlihatkan proses akulturasi antara ajaran Islam dengan adat lokal, seperti ziarah kubur, pembacaan seloko, serta penguatan peran majelis taklim. Penelitian ini memberikan kontribusi bagi pemahaman dinamika Islamisasi lokal di Sumatra, memperlihatkan bahwa kesultanan tidak hanya berperan sebagai pusat kekuasaan politik, melainkan juga sebagai pelaku penting dalam pembentukan identitas keagamaan masyarakat Jambi secara turun-temurun hingga saat ini. This study aims to explain the strategic role of the Jambi Sultanate in the spread of Islam and the formation of local religious traditions in the 19th century. The main issue raised is how the sultanate utilized political power, networks of ulama, and religious institutions in shaping the pattern of religious community. The research method used is the historical method, with analysis of written sources in the form of books, journals, and relevant scientific references. The focus of the study is directed at the activities of da'wah and religious education centered at the Al-Ikhsaniyyah Mosque, which was founded in 1880 as a center for Islamic religion and teaching. The results show that the Jambi Sultanate implemented a structured religious system through regulations on the appointment of imams, supervision of sermons, and control of teaching materials based on yellow books. The role of local ulama such as Pangeran Wirokusumo strengthened the religious education network through the Rumah Batu Olak Kemang. The formed religious traditions demonstrate the process of acculturation between Islamic teachings and local customs, such as grave pilgrimages, recitation of seloko, and strengthening the role of the majelis taklim (Islamic study group). This research contributes to the understanding of the dynamics of local Islamization in Sumatra, demonstrating that the sultanate served not only as a center of political power but also as a crucial actor in shaping the religious identity of the Jambi people, passed down through generations to the present day.