Kebiasaan merokok di tempat umum yang juga berdampak pada perokok pasif menjadi bentuk kekhawatiran karena secara tidak langsung memperluas resiko tinggi terkena penyakit salah satunya kanker akibat asap rokok. Meskipun telah menyadari bahaya merokok, kesulitan berhenti merokok dirasakan oleh para perokok aktif. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tingkat pengetahuan, persepsi, dan perilaku merokok pria usia produktif di Surabaya Timur, serta menganalisis hubungan antara ketiga variabel. Melalui pendekatan cross- sectional, penelitian ini dilaksanakan di enam kecamatan di Surabaya Timur. Data yang diperoleh dari hasil survei kuesioner menggunakan google form yang selanjutnya diolah menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 26. Responden penelitian ini sejumlah 158 orang. Hasil menunjukkan sebanyak 96,20% memiliki tingkat pengetahuan yang cukup baik mengenai dampak negatif merokok terhadap kesehatan. Terkait persepsi terhadap dampak merokok, sebesar 86,08% tidak secara eksplisit menyatakan setuju maupun tidak setuju bahwa rokok berdampak terhadap kehidupan pribadi dan sosial. Terkait frekuensi merokok, mayoritas responden tergolong sedang (67,72%). Analisis hubungan dengan uji Spearman antara pengetahuan-persepsi (p=0,239; r=0,094), pengetahuan-perilaku (p=0,080; r=0,140), dan persepsi-perilaku (p=0,890; r=-0.110). Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan yang baik tidak berhubungan dengan perubahan perilaku merokok, persepsi, dan kebiasaan yang telah terbentuk. Hal ini tentunya menjadi tantangan dalam upaya pengendalian perilaku merokok di kalangan pria usia produktif melalui beberapa pendekatan.