Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Transformasi Makam Raja Sidabutar Dari Simbol Budaya Tradisional Menjadi Objek Wisata Sejarah: Analisis Faktor, Strategi, Tantangan, Dan Peran Masyarakat Lokal Cristy Rajagukguk; Indah Natalia Sinambela; Enjel Ika Sitorus; Rodia Ernita Nababan; Budi Luhur; Flores Tanjung
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 5 (2025): Oktober - November 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis Transformasi Makam Raja Sidabutar yang terletak di Desa Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Makam Raja Sidabutar, telah mengalami transformasi dari simbol budaya tradisional Batak Toba menjadi objek wisata sejarah yang populer. Penelitian kualitatif deskriptif ini bertujuan untuk menganalisis proses transformasi tersebut, dengan fokus pada faktor pendorong, strategi pemasaran, tantangan, dan peran masyarakat dalam pelestarian situs. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi terjadi secara alami seiring dengan berkembangnya pariwisata Danau Toba, dimana lokasi strategis makam di jalur wisata utama menjadi faktor kunci. Nilai sejarah yang tinggi dan keunikan budaya, seperti sarkofagus batu dan tradisi Parmalim, menjadi daya tarik utama. Strategi pemasaran yang awalnya mengandalkan festival budaya Horja Bius, kini beralih ke pendekatan melalui interaksi langsung, cerita dari pemandu wisata, dan keramahan masyarakat lokal. Tantangan utama terletak pada menjaga keseimbangan antara nilai sakral dan komersialisasi, serta mempertahankan kualitas pelayanan dan kebersihan lingkungan. Peran masyarakat lokal terbukti sentral dalam menjaga kelestarian situs. Studi ini menyimpulkan bahwa keberlanjutan situs warisan budaya sebagai destinasi wisata sangat bergantung pada kolaborasi semua pemangku kepentingan dalam memadukan pelestarian budaya dengan pengembangan pariwisata yang bertanggung jawab.
TRANSFORMASI MAKAM RAJA SIDABUTAR DARI SIMBOL BUDAYA TRADISIONAL MENJADI OBJEK WISATA SEJARAH: ANALISIS FAKTOR, STRATEGI, TANTANGAN, DAN PERAN MASYARAKAT LOKAL Cristy Rajagukguk; Indah Natalia Sinambela; Enjel Ika Sitorus; Rodia Ernita Nababan; Budi Luhur; Flores Tanjung
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 12 (2025): Desember 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis Transformasi Makam Raja Sidabutar yang terletak di Desa Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Makam Raja Sidabutar, telah mengalami transformasi dari simbol budaya tradisional Batak Toba menjadi objek wisata sejarah yang populer. Penelitian kualitatif deskriptif ini bertujuan untuk menganalisis proses transformasi tersebut, dengan fokus pada faktor pendorong, strategi pemasaran, tantangan, dan peran masyarakat dalam pelestarian situs. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi terjadi secara alami seiring dengan berkembangnya pariwisata Danau Toba, dimana lokasi strategis makam di jalur wisata utama menjadi faktor kunci. Nilai sejarah yang tinggi dan keunikan budaya, seperti sarkofagus batu dan tradisi Parmalim, menjadi daya tarik utama. Strategi pemasaran yang awalnya mengandalkan festival budaya Horja Bius, kini beralih ke pendekatan melalui interaksi langsung, cerita dari pemandu wisata, dan keramahan masyarakat lokal. Tantangan utama terletak pada menjaga keseimbangan antara nilai sakral dan komersialisasi, serta mempertahankan kualitas pelayanan dan kebersihan lingkungan. Peran masyarakat lokal terbukti sentral dalam menjaga kelestarian situs. Studi ini menyimpulkan bahwa keberlanjutan situs warisan budaya sebagai destinasi wisata sangat bergantung pada kolaborasi semua pemangku kepentingan dalam memadukan pelestarian budaya dengan pengembangan pariwisata yang bertanggung jawab.