Etika peserta didik menurut Al-Qur'an dan Hadits menuntut keseimbangan sinergis antara ilmu, iman, dan amal, dengan fokus pada pembentukan karakter yang holistik. Penelitian-penelitian sebelumnya sering berpusat pada tafsiran tokoh tunggal dan belum secara sistematis menelusuri etika peserta didik langsung dari sumber otoritas tertinggi, yaitu Al-Qur’an dan Hadits. Penelitian ini bertujuan mengkaji secara mendalam etika dan karakter peserta didik ideal berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits, serta menelusuri relevansinya dengan pandangan ulama klasik. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis terhadap teks-teks normatif Islam, serta mengkaji pandangan ulama seperti Imam An-Nawaw?, Al-Ghaz?l?, dan Al-Zarn?j?. Hasil penelitian mengidentifikasi prinsip-prinsip etika pelajar yang kokoh, diklasifikasikan ke dalam empat aspek utama: (1) Etika Personal, yang menekankan pembersihan hati (ikhlas), kesabaran, kerendahan hati (taw?du), kejujuran, dan niat karena Allah; (2) Etika terhadap Pendidik, yang menuntut penghormatan, ketundukan, dan kepatuhan; (3) Etika terhadap Teman, yang mencakup memilih kawan yang saleh dan berdiskusi dengan tenang ; dan (4) Etika terhadap Ilmu dan Buku, yang mensyaratkan kesucian saat memegang kitab, fokus pada satu disiplin ilmu, dan semangat berbagi ilmu. Penelitian ini memberikan kontribusi yang signifikan bagi penguatan pendidikan karakter di Indonesia dengan menempatkan nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadits sebagai fondasi yang otentik dan mengikat. Implementasinya menuntut integrasi nilai dalam kurikulum, keteladanan guru, serta dukungan ekosistem pendidikan (keluarga dan masyarakat) untuk membentuk karakter paripurna yang adaptif terhadap tantangan era digital.