Haryanto, Sulaeman
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran Kecerdasan Spiritual dan Emosional dalam Mengatasi Kecemasan Santri Generasi Z Yang Terpapar Covid-19 di Pesantren Al-Urwatul Wutsqo Indramayu Romadhon, Fajar; Isnaeni, Isnaeni; Abdilah, Rafik; Hidayat, M. Taufid; Faqihuddin, Achmad; Haryanto, Sulaeman
MUDABBIR Journal Research and Education Studies Vol. 5 No. 2 (2025): Vol. 5 No. 2 Juni-Desember 2025
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/mudabbir.v5i2.1948

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peran kecerdasan spiritual dan emosional serta faktor pendukung dan hambatan dalam mengatasi kecemasan santri generasi Z yang terpapar Covid-19 di Pesantren Al-Urwatul Wutsqo Indramayu. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus, melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan spiritual dan emosional berperan penting dalam menurunkan kecemasan santri. Rasa takut dan khawatir dapat mereda melalui peningkatan ibadah, internalisasi nilai ketuhanan, penguatan keyakinan pada takdir, serta bimbingan ustadz yang memberi arahan spiritual dan dukungan psikologis. Kecerdasan emosional santri dan pembimbing—melalui pengendalian diri, komunikasi positif, empati, dukungan emosional, rutinitas yang teratur, dan pembatasan akses media digital—juga terbukti efektif mengurangi kecemasan selama isolasi. Keteladanan ustadz, kedekatan emosional, dan budaya pesantren yang menekankan kebersamaan turut membentuk lingkungan yang mendukung ketenangan santri. Terdapat hambatan seperti keterbatasan interaksi, kecemasan orang tua, fasilitas kurang memadai, tekanan psikologis internal, dan paparan informasi berlebih. Penguatan kecerdasan spiritual dan emosional dapat dioptimalkan melalui kerja sama pembimbing, pesantren, keluarga, dan lingkungan sosial sebagai benteng psikologis bagi santri dalam menghadapi krisis serupa.