Model Problem Based Learning merupakan pendekatan inovatif yang menekankan pada keterlibatan aktif siswa namun dalam praktiknya, banyak guru mengalami hambatan dalam penerapan model ini, khususnya pada pembelajaran Matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hambatan-hambatan yang dialami guru dalam menerapkan model Problem Based Learning, menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhinya, serta mengidentifikasi strategi yang digunakan guru untuk mengatasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian adalah tiga orang guru Matematika di UPTD SMP Negeri 1 Ulu Moro’o yang dipilih dengan teknik sampel jenuh. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam. Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan pedoman wawancara yang dikembangkan berdasarkan indikator penerapan model Problem Based Learning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan utama dalam penerapan model Problem Based Learning meliputi: (1) kesulitan dalam merancang masalah kontekstual dan langkah pembelajaran, (2) keterbatasan waktu pelaksanaan, (3) rendahnya pemahaman guru terhadap tahapan Problem Based Learning, (4) keterbatasan perangkat ajar dan pelatihan profesional, serta (5) rendahnya kemandirian dan partisipasi aktif siswa. Guru berupaya mengatasi hambatan tersebut melalui adaptasi strategi pembelajaran, kolaborasi dengan sesama guru, dan pendekatan campuran antara Problem Based Learning dan metode konvensional. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kapasitas guru melalui pelatihan Problem Based Learning serta dukungan kebijakan sekolah dalam penyediaan sarana pembelajaran yang memadai.