ABSTRAKTanah lempung memiliki sifat fisis dan mekanis yang unik, seperti permeabilitas rendah, kohesi tinggi, serta kemampuan kembang-susut yang signifikan. Sifat ini dapat mempengaruhi daya dukung tanah dan kestabilan konstruksi di atasnya, sehingga diperlukan analisis konsolidasi untuk memprediksi penurunan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisis dan parameter konsolidasi tanah lempung dari tiga lokasi berbeda: Nga Matang Ubi (Aceh Utara), Jalan Elak (Kota Lhokseumawe), dan Quarry Cot Kaye Adang (Kota Lhokseumawe). Metode yang digunakan meliputi pengujian sifat fisis (kadar air, berat volume, berat jenis, batas Atterberg, analisis saringan, dan hidrometer) serta sifat mekanis melalui uji konsolidasi satu dimensi di Laboratorium Mekanika Tanah, Politeknik Negeri Lhokseumawe. Sampel yang diuji terdiri dari sampel terganggu (Disturbed Sample/DS) dan tidak terganggu (Undisturbed Sample/UDS). Parameter konsolidasi yang dianalisis meliputi angka pori awal (e₀), indeks pemampatan (Cc), koefisien konsolidasi (Cv), dan penurunan konsolidasi (Sc). Hasil pengujian menunjukkan kadar air tertinggi terdapat pada sampel Jalan Elak (31,38%), sedangkan terendah pada Quarry Cot Kayee Adang (21,26%). Berat volume berkisar antara 1,61–1,84 gr/cm³. Berdasarkan klasifikasi AASHTO, seluruh sampel termasuk kelompok A-7-6, sedangkan menurut USCS, tanah dikategorikan sebagai ML, MH, dan CL. Nilai Cc sampel UDS rata-rata 0.069677, dan Cv berada pada rentang 0,0000066–0,0000077 cm²/detik. Penurunan konsolidasi (Sc) sampel UDS tercatat antara 0,0565–0,1090 cm, sedangkan pada sampel DS sedikit lebih rendah.Temuan ini menunjukkan bahwa ketiga lokasi memiliki karakteristik lempung berplastisitas tinggi dengan potensi penurunan lambat namun berkelanjutan. Parameter tanah yang terjadi tidak memperlihatkan persamaan penurunan dikarenakan partikel-partikel yang terdapat disetiap lokasi berbeda.Kata kunci: Tanah Lempung, Uji Konsolidasi, Penurunan Tanah, Sifat Fisis, Sifat Mekanis.