Sebagai negara produsen sagu terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi ampas sagu yang sangat besar yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal dan hanya dibuang begitu saja tanpa ada nilai manfaat yang diperoleh. Studi yang dilakukan dalam artikel ini memaparkan pemanfaatan ampas sagu dalam pembuatan komposit pereduksi panas dengan menggunakan bahan perekat resin unsaturated polyester yang murah dan banyak tersedia di pasaran. Ada tiga papan komposit yang berhasil dibuat dengan fraksi volume ampas sagu 20%, 30% dan 40%. Pengujian kemampuan dalam mereduksi panas dilakukan dengan mengukur konduktivitas termal dari komposit ampas sagu dengan menggunakan kotak pengujian dengan sensor termokopel DS18B20 yang dikontrol menggunakan mikrokontroler Arduino UNO. Kotak pengujian dibuat sedemikian rupa hingga dapat menguji empat buah spesimen komposit pada saat yang bersamaan dan dilengkapi dengan lampu 100W sebagai pemanas yang dipasang di bagian tengah atas dari kotak. Dari hasil pengujian diperoleh konduktivitas termal yang cukup rendah, k ~ 0.2 – 0.15 W/(m.K) dimana hal ini menunjukkan kemampuan mereduksi panas yang cukup baik. Persamaan korelasi yang menghubungkan persentase ampas sagu terhadap konduktivitas termal komposit juga telah berhasil dikembangkan dengan menggunakan pencocokan kurva regresi linear sederhana baik untuk keseluruhan data ataupun untuk rentang nilai dimana konduktivitas termal telah mencapai kondisi steadi.