Pelaksanaan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal masih memiliki tantangan tersendiri. Hal ini disebabkan oleh kondisi pengelolaan sampah di Kota Kendari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi eksisting, pengetahuan, dan minat masyarakat terhadap layanan lumpur tinja. Data kualitatif dikumpulkan dari wawancara dengan pemangku kepentingan, survei kuesioner sampel acak, kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak WEKA 3.9.8, evaluasi teknis dan manajemen menggunakan diagram alir tinja, dan Penyelenggaraan Layanan Sanitasi Kota (PPKS) adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dan merumuskan kesimpulan secara komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendahnya cakupan layanan (0,004%) dari total penduduk terjadi karena kewajiban berlangganan program hanya dilakukan dalam lingkup Organisasi Pemerintah Daerah, sehingga masyarakat tidak mendapatkan informasi yang jelas terkait program ini. Kesiapan pelaksanaan layanan sejauh ini hanya 63%. Analisis kuesioner oleh WEKA 3.9.8 menunjukkan kurangnya sosialisasi menjadi isu utama rendahnya cakupan layanan. 82,6% tidak mengetahui tentang program L2T2, dan hanya 17,4% yang mengetahuinya. 74,1% masyarakat belum menerima informasi mengenai layanan lumpur tinja, meskipun 72,1% masyarakat tertarik dengan program ini. Diagram Alir Lumpur Tinja menunjukkan bahwa hanya 6% layanan yang termasuk dalam kategori aman, sejalan dengan Penyediaan Layanan Sanitasi Kota, yang menunjukkan bahwa peningkatan sistem pendataan, inklusi layanan, dan penguatan kerangka kelembagaan sangat mendesak untuk mencapai keberlanjutan program ini.