Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kajian etnosains proses pembuatan genteng tradisional di Desa Pejaten serta mendeskripsikan relevansinya terhadap konteks materi IPA SMP. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan etnosains. Penelitian ini dilakukan di Banjar Pejaten, Desa Pejaten, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Melalui teknik purposive sampling dan snowball sampling diperoleh sebanyak tiga orang pengrajin genteng tradisional serta melalui teknik purposive sampling diperoleh tiga orang guru IPA SMP Negeri 2 Kediri. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kajian sains ilmiah berdasarkan sains asli masyarakat dalam proses pembuatan genteng tradisional di Desa Pejaten dapat dijadikan sebagai konteks materi dalam pembelajaran IPA SMP. Proses pembuatan genteng tradisional di Desa Pejaten meliputi pengolahan tanah liat, pencetakan, penganginan, penjemuran dan pembakaran. Kajian etnosains pada proses pembuatan genteng tradisional yang banyak mengandung sains ilmiah ditemukan pada tahap pencetakan dan pembakaran genteng. Temuan proses pembuatan tersebut relevan sebagai konteks pada materi perubahan sifat bahan, klasifikasi materi dan perubahannya, tekanan zat, kalor dan perpindahannya, serta pesawat sederhana. Tahapan ini mencerminkan sains masyarakat yang relevan untuk dijadikan konteks pembelajaran IPA berbasis budaya.