Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

PENGARUH VIRTUAL EXPERIMENT TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 SINGARAJA. ., Putri Sarini
Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Jurnal Pendidikan IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang belajar melalui model pembelajaran dengan virtual experiment dan siswa yang belajar melalui model pembelajaran konvensional; (2) pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar fisika siswa terhadap hasil belajar fisika siswa; (3) perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang belajar melalui model pembelajaran dengan virtual experiment dan siswa yang belajar melalui model pembelajaran konvensional, pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi; dan (4) perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang belajar melalui model pembelajaran dengan virtual experiment dan siswa yang belajar melalui model pembelajaran konvensional, pada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan post test only control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X regular  SMA Negeri 1 Singaraja tahun ajaran 2011/2012. Penetapan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik random sampling. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner motivasi belajar dan tes hasil belajar fisika berbentuk obyektif diperluas. Untuk uji hipotesis, data dianalisis dengan analisis varians (Anava) dua jalur dan dilanjutkan dengan uji Tukey pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara siswa yang belajar melalui model pembelajaran dengan virtual experiment dan siswa yang belajar melalui model pembelajaran konvensional; (2) terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar fisika siswa; (3) terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara siswa yang belajar melalui model pembelajaran dengan  virtual experiment dan siswa yang belajar melalui model pembelajaran konvensional, pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi;  dan (4) terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara  siswa yang belajar melalui model pembelajaran dengan virtual experiment dan siswa yang belajar melalui model pembelajaran konvensional, pada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Oleh karena itu,dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran dengan virtual experiment dan motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa.  ABSTRACT   This research aims at:(1) understanding the examination outcomes of students who study Physics through virtual experiment and those who study using conventional method; (2) understanding the effect of interaction between learning method and students’ motivation on the Physics examination outcomes; (3) understanding the difference between students who study Physics through virtual experiment  and students who study Physics through conventional method, at students whose high motivation in learning; and (4) understanding the difference between students who study Physics through virtual experiment and students who study Physics through conventional method, at students whose low motivation in learning. The type of research is quasi experimental research by employing post test only control group design. The populations were all students in regular class X of SMA Negeri 1 Singaraja, year 2011/2012. In this research, random sampling technique is adopted. The data is gathered from questionnaires regarding students’ motivation in learning and Physics examination in the form of extended objectives. For hypothesis evaluation, data is analyzed using two-way Analysis of Variance (Anova) and Tukey’s test at level of significance of 5%. Results show that: (1) in terms of Physics examination outcomes, there is a difference between students who study Physics through virtual experiment and those who study Physics through conventional method, (2) learning method and motivation affect the student’s Physics examination outcomes, (3) there is a difference between students who study Physics through virtual experiment and students who study Physics through conventional method, at students whose high motivation in learning; dan  (4) there is a difference between students who study Physics through virtual experiment and students who study Physics through conventional method, at students whose low motivation in learning. Thus, it is concluded that learning Physics through virtual experiment and students’ motivation  affect the Physics examination outcomes.   Keywords:    Physics examination outcomes, motivation in learning, virtual experiment
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBANTUAN MEDIA VIRTUAL LABORATORY TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA Halimah, Nur; Suma, Ketut; Sarini, Putri
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.481 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation berbantuan media virtual laboratory dan model pembelajaran Direct Instruction. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Negeri 2 Buleleng tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 80 siswa yang tersebar ke dalam 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling untuk memperoleh 2 kelas sebagai kelas eksperimen dan 2 kelas sebagai kelas kontrol. Data hasil belajar dikumpulkan melalui tes pilihan ganda diperluas sebanyak 20 item, dengan reliabilitas sebesar 0,883. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan Anakova satu jalur dengan taraf signifikansi 5%, kemudian dilakukan uji lanjut yaitu uji signifikansi skor rata-rata antar kelompok yang menggunakan Least Significant Difference (LSD). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Group Investigation berbantuan media virtual laboratory dan model pembelajaran Direct Instruction. Rata-rata skor hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran Group Investigation berbantuan media virtual laboratory lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata skor hasil belajar IPA yang belajar dengan model pembelajaran Direct Instruction.Kata Kunci : Group Investigation, Virtual Laboratory, Hasil Belajar
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP NEGERI 3 SUKASADA Fransiska, Lya; Subagia, I Wayan; Sarini, Putri
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.872 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan pengaruh model pembelajaran guided discovery terhadap keterampilan proses sains siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sukasada tahun ajaran 2017/2018. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-equivalent pretest-posttest control group desaign. Data keterampilan proses sains siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes keterampilan proses sains. Data dianalisis dengan menggunakan uji ANCOVA satu jalur yang dilakukan terhadap angka signifikansi nilai statistik F varian dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka signifikansi nilai statistik F varian adalah 0,000 yang berarti bahwa H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan proses sains antara siswa yang diberi pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran guided discovery dan siswa yang diberi pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian, penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran guided discovery memberikan pengaruh positif terhadap keterampilan proses sains siswa.Kata kunci: keterampilan proses sains, model pembelajaran guided discovery, model pembelajaran konvensional
IMPLEMENTASI PENDEKATAN STUDENT CENTERED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPA DAN RELEVANSINYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 SINGARAJA Satriaman, Kadek Tenova; Pujani, Ni Made; Sarini, Putri
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v1i1.21912

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pendekatan student centered learning (SCL) dalam pembelajaran IPA, faktor-faktor yang memengaruhi implementasi pendekatan SCL, dan relevansi pendekatan SCL dengan hasil belajar siswa. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif-kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 1 orang kepala sekolah, 5 orang guru IPA dan 90 orang siswa kelas VIII. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik analisis data yang dilakukan dengan 4 tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Implementasi pendekatan SCL berkategori baik meskipun belum sepenuhnya dapat diterapkan. (2) Faktor-faktor yang memengaruhi implementasi pendekatan SCL adalah kemampuan guru dan sarana prasarana belajar. (3) Implementasi pendekatan SCL berhubungan erat dengan hasil belajar IPA siswa. Pembelajaran berbasis pendekatan SCL dapat diterapkan dengan menggunakan metode pembelajaran inovatif.
KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA Hidayat, Rizqi; Suardana, I Nyoman; Sarini, Putri
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.793 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v2i2.19378

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan pemahaman konsep IPA antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan model pembelajaran Berbasis Masalah. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 7 Singaraja tahun ajaran 2018/2019 yang terdiri atas 152 siswa dan tersebar ke dalam 5 kelas. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIID dan kelas VIIE yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Siswa kelas VIID belajar dengan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan siswa kelas VIIE belajar dengan model pembelajaran Berbasis Masalah. Data penelitian ini adalah pemahaman konsep IPA siswa yang dikumpulkan dengan metode tes pilihan ganda diperluas dan dianalisis menggunakan uji statistik ANCOVA satu jalur dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep IPA antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Berbasis Masalah. Siswa yang dibelajarkan dan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing memiliki pemahaman konsep IPA yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Berbasis Masalah. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai rata-rata posttest siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan model pembelajaran Berbasis Masalah secara berturut-turut sebesar 60,4 dan 59,5.
KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA Hidayat, Rizqi; Suardana, I Nyoman; Sarini, Putri
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.793 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v2i2.19378

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan pemahaman konsep IPA antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan model pembelajaran Berbasis Masalah. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 7 Singaraja tahun ajaran 2018/2019 yang terdiri atas 152 siswa dan tersebar ke dalam 5 kelas. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIID dan kelas VIIE yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Siswa kelas VIID belajar dengan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan siswa kelas VIIE belajar dengan model pembelajaran Berbasis Masalah. Data penelitian ini adalah pemahaman konsep IPA siswa yang dikumpulkan dengan metode tes pilihan ganda diperluas dan dianalisis menggunakan uji statistik ANCOVA satu jalur dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep IPA antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Berbasis Masalah. Siswa yang dibelajarkan dan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing memiliki pemahaman konsep IPA yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Berbasis Masalah. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai rata-rata posttest siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan model pembelajaran Berbasis Masalah secara berturut-turut sebesar 60,4 dan 59,5.
IMPLEMENTASI PENDEKATAN STUDENT CENTERED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPA DAN RELEVANSINYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 SINGARAJA Satriaman, Kadek Tenova; Pujani, Ni Made; Sarini, Putri
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v1i1.21912

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pendekatan student centered learning (SCL) dalam pembelajaran IPA, faktor-faktor yang memengaruhi implementasi pendekatan SCL, dan relevansi pendekatan SCL dengan hasil belajar siswa. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif-kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 1 orang kepala sekolah, 5 orang guru IPA dan 90 orang siswa kelas VIII. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik analisis data yang dilakukan dengan 4 tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Implementasi pendekatan SCL berkategori baik meskipun belum sepenuhnya dapat diterapkan. (2) Faktor-faktor yang memengaruhi implementasi pendekatan SCL adalah kemampuan guru dan sarana prasarana belajar. (3) Implementasi pendekatan SCL berhubungan erat dengan hasil belajar IPA siswa. Pembelajaran berbasis pendekatan SCL dapat diterapkan dengan menggunakan metode pembelajaran inovatif.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBANTUAN MEDIA VIRTUAL LABORATORY TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA Halimah, Nur; Suma, Ketut; Sarini, Putri
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.481 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v2i1.17220

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation berbantuan media virtual laboratory dan model pembelajaran Direct Instruction. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Negeri 2 Buleleng tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 80 siswa yang tersebar ke dalam 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling untuk memperoleh 2 kelas sebagai kelas eksperimen dan 2 kelas sebagai kelas kontrol. Data hasil belajar dikumpulkan melalui tes pilihan ganda diperluas sebanyak 20 item, dengan reliabilitas sebesar 0,883. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan Anakova satu jalur dengan taraf signifikansi 5%, kemudian dilakukan uji lanjut yaitu uji signifikansi skor rata-rata antar kelompok yang menggunakan Least Significant Difference (LSD). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Group Investigation berbantuan media virtual laboratory dan model pembelajaran Direct Instruction. Rata-rata skor hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran Group Investigation berbantuan media virtual laboratory lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata skor hasil belajar IPA yang belajar dengan model pembelajaran Direct Instruction.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP NEGERI 3 SUKASADA Fransiska, Lya; Subagia, I Wayan; Sarini, Putri
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.872 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v1i2.17214

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan pengaruh model pembelajaran guided discovery terhadap keterampilan proses sains siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sukasada tahun ajaran 2017/2018. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-equivalent pretest-posttest control group desaign. Data keterampilan proses sains siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes keterampilan proses sains. Data dianalisis dengan menggunakan uji ANCOVA satu jalur yang dilakukan terhadap angka signifikansi nilai statistik F varian dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka signifikansi nilai statistik F varian adalah 0,000 yang berarti bahwa H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan proses sains antara siswa yang diberi pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran guided discovery dan siswa yang diberi pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian, penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran guided discovery memberikan pengaruh positif terhadap keterampilan proses sains siswa. 
Pengaruh Virtual Experiment Terhadap Hasil Belajar Fisika Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 Singaraja Sarini, Putri
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2015: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2015
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang belajar melalui model pembelajaran dengan virtual experiment dan siswa yang belajar melalui model pembelajaran konvensional; (2) pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar fisika siswa terhadap hasil belajar fisika siswa; (3) perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang belajar melalui model pembelajaran dengan virtual experiment dan siswa yang belajar melalui model pembelajaran konvensional, pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi; dan (4) perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang belajar melalui model pembelajaran dengan virtual experiment dan siswa yang belajar melalui model pembelajaran konvensional, pada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan post test only control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X regular SMA Negeri 1 Singaraja tahun ajaran 2011/2012. Penetapan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik random sampling. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner motivasi belajar dan tes hasil belajar fisika berbentuk obyektif diperluas. Untuk uji hipotesis, data dianalisis dengan analisis varians (Anava) dua jalur dan dilanjutkan dengan uji Tukey pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara siswa yang belajar melalui model pembelajaran dengan virtual experiment dan siswa yang belajar melalui model pembelajaran konvensional; (2) terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar fisika siswa; (3) terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara siswa yang belajar melalui model pembelajaran dengan virtual experiment dan siswa yang belajar melalui model pembelajaran konvensional, pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi; dan (4) terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara siswa yang belajar melalui model pembelajaran dengan virtual experiment dan siswa yang belajar melalui model pembelajaran konvensional, pada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Oleh karena itu,dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran dengan virtual experiment dan motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa.Kata kunci: hasil belajar fisika, motivasi belajar, virtual experimentAbstractThis research aims at:(1) understanding the examination outcomes of students who study Physics through virtual experiment and those who study using conventional method; (2) understanding the effect of interaction between learning method and motivation on the Physics examination outcomes; (3) understanding the difference between students who study Physics through virtual experiment and students who study Physics through conventional method, at students whose high motivation in learning; and (4) understanding the difference between students who study Physics through virtual experiment and students who study Physics through conventional method, at students whose low motivation in learning. The type of research is quasi experimental research by employing post test only control group design. The populations were all students in regular class X of SMA Negeri 1 Singaraja, year 2011/2012. In this research, random sampling technique is adopted. The data is gathered from questionnaires regarding motivation in learning and Physics examination in the form of extended objectives. For hypothesis evaluation, data is analyzed using two-way Analysis of Variance (Anova) and test at level of significance of 5%. Results show that: (1) in terms of Physics examination outcomes, there is a difference between students who study Physics through virtual experiment and those who study Physics through conventional method, (2) learning method and motivation affect the Physics examination outcomes, (3) there is a difference between students who study Physics through virtual experiment and students who study Physics through conventional method, at students whose high motivation in learning; dan (4) there is a difference between students who study Physics through virtual experiment and students who study Physics through conventionalmethod, at students whose low motivation in learning. Thus, it is concluded that learning Physics through virtual experiment and        motivation affect the Physics examination outcomes.Keywords: Physics examination outcomes, motivation in learning, virtual experiment