Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberdayaan Komunitas Film Karang (Kofika) Melalui Pelatihan News Box Citizen Journalism untuk Peningkatan Ekonomi Kreatif  Desa Karang, Kecamatan Karangapandan, Kabupaten Karanganyar Setyo Bagus Waskito; Johan Ies Wahyudi; Nur Rahmat Ardi Candra Dwi Atmaja
Aksi Kita: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 6 (2025): DESEMBER
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/kjmf7291

Abstract

Diperlukan terobosan terbaru berbasis pemberdayaan dengan berlandas pada kreativitas dalam mengembangkan ekonomi industri kreatif desa wisata film Karang, salah satunya adalah dengan pemberdayaan Komunitas Film Karang (KOFIKA) dalam desa wisata film dengan pelatihan News Box Journalism yang merupakan salah satu cabang karya video sebagai produk realisasi program desa wisata film guna meningkatkan ekonomi masyarakat. Komunitas Film Karang (KOFIKA) merupakan sebuah komunitas film yang ada di Desa Karang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Dengan beranggotakan muda-mudi yang mayoritas berasal dari karang taruna desa serta memiliki ketertarikan dan antusias terhadap film maupun video. Komunitas ini memiliki kemauan tinggi untuk berkarya dan belajar menciptakan karya. Terakhir, komunitas ini menjuarai film fiksi pendek di KAFA Fest yang merupakan festival film pertama di Kabupaten Karanganyar.  Dalam pelaksanaannya, pariwisata merupakan sektor pembangunan ekonomi yang penting. Dikutip dari Kementrian Pariwisata RI, film, animasi dan video menjadi salah satu dalam 16 sub sektor ekonomi kreatif. Desa Karang yang kaya akan potensi alamnya berupa lahan hijau terbuka sampai dengan air yang melimpah mengharuskan kehadiran pengembangan industri ekonomi kreatif dan pengelolaan ulang potensi wisata yang hadir di dalamnya. Pengembangan potensi desa bersinergi dengan pemberdayaan masyarakatnya menjadi suatu hal yang penting, tidak terkecuali bagi Komunitas Film Karang di Desa Karang. Bermitra dengan kelembagaan desa berupa kelurahan, BUMdes, Karang Taruna, Panitia Pendamping Desa, masyarakat Desa Karang, dan Komunitas Film Karang (KOFIKA) yang akan bekerja sama  bersinergi membangun serta menyukseskan desa wisata film di Desa Karang. Diperlukan terobosan terbaru berbasis pemberdayaan dengan berlandas pada kreativitas dalam mengembangkan ekonomi industri kreatif desa wisata film Karang, salah satunya adalah dengan pemberdayaan Komunitas Film Karang (KOFIKA) dalam desa wisata film dengan pelatihan News Box Journalism yang merupakan salah satu cabang karya video sebagai produk realisasi program desa wisata film guna meningkatkan ekonomi masyarakat
Pemberdayaan Kinerja Museum Melalui Kegiatan Seni dalam Mendukung Branding Museum dan Galeri Seni SBY*Ani Nur Rahmat Ardi Candra Dwi Atmaja; Fawarti Gendra Nata Utami
Indonesia Berdampak: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2025): JULI-DESEMBER
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/p70rj696

Abstract

The creative economy sector is increasingly gaining public interest as a primary source of livelihood. This is evidenced by the proliferation of creative products marketed through digital platforms. The integration of the Creative Economy Agency into the Ministry of Tourism and Creative Economy demonstrates the government's ongoing commitment to making this sector a strategic priority. Museums function as information centers equivalent to libraries, storing and presenting knowledge through their collections, thus serving a dual role: tourist destinations and educational spaces. Both serve parallel functions as sources of information, documentation tools, scientific research facilities, and carry out classification, inventory, and preservation processes, despite fundamental differences behind these similarities. Promotional strategies have now evolved beyond print media, utilizing audio, visual, and audiovisual formats, particularly through social media, to the creation of various forms of arts activities. The SBY*ANI Museum and Gallery are currently optimizing social media as a promotional or branding instrument to increase the number of public visits to the museum. The development of creative and innovative models or forms of arts activities that can continue to emerge and be present sustainably is crucial. The SBYANI Museum and Gallery have strategic potential as a vehicle for history and arts education in Indonesia. However, amidst the digital transformation, this institution faces complex challenges: low appeal to the younger generation and weak branding in the public sphere. Through a community service program, this initiative is designed to revitalize the museum through a series of arts activities. These activities include contemporary art exhibitions, multidisciplinary performances, and collaborations with creative communities.