This study explores the role of the orphan assistance program implemented by the Amil, Zakat, Infaq, and Sadaqah Institution of Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kudus through its collaboration with Field Practice (PPL) students from UIN Sunan Kudus in fostering an Islamic generation. Using a descriptive qualitative approach, the research focuses on the collaboration process, the forms of activities carried out, and the impacts experienced by both the orphans and the students. Data were collected through interviews, observations, and program documentation. The findings reveal that the assistance program goes beyond providing material support; it also serves as a medium for character education and da’wah bil hal. The program not only improves the well-being of orphans but also enriches students’ experiences in practicing da’wah and strengthens LAZISNU as a zakat management institution. The collaboration demonstrates that the program can serve as an integrative model of social empowerment, where Islamic education and da’wah are applied in concrete actions to shape an Islamic generation that is independent, morally upright, and socially responsible. Penelitian ini menelaah peran program santunan yatama yang dilaksanakan oleh Lembaga Amil, Zakat, Infaq, Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kudus melalui kolaborasi dengan mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) UIN Sunan Kudus dalam upaya membentuk generasi Islami. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, kajian ini berfokus pada proses kerja sama, bentuk kegiatan yang dilakukan, serta dampak yang dirasakan baik oleh anak yatim maupun mahasiswa. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi kegiatan. Temuan menunjukkan bahwa santunan tidak berhenti pada pemberian bantuan materi, tetapi juga menjadi sarana pendidikan karakter dan dakwah bil hal. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan anak yatim, tetapi juga memberikan pengalaman dakwah yang berharga bagi mahasiswa serta memperkuat peran LAZISNU sebagai lembaga pengelola zakat. Kolaborasi tersebut menunjukkan bahwa program santunan dapat menjadi model pemberdayaan sosial yang integratif, di mana pendidikan Islam dan dakwah dipraktikkan secara nyata untuk membentuk generasi Islami yang mandiri, berakhlak mulia, dan memiliki kepedulian sosial.