Keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) menjadi kajian yang hangat untuk terus dibahas dari waktu ke waktu. PKL seringkali menjadi sebuah masalah dalam tatanan sosial bermasyarakat. Disisi lainnya, keberadaan PKL sangat membantu perputaran roda perekonomian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola interaksi sosial PKL di Kawasan Digulis Pontianak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengambilan data dengan menggunakan wawancara semi terstukur. Instrument pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan pedoman wawancara. Pedoman wawancara dirancang berdasarkan teori George Simmel. Teknik analisis data yang digunakan ialah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/ verifikasi milik Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan interaksi sosial pedagang kaki lima di Kawasan Digulis Pontianak berlangsung secara harmonis dan dinamis. Konflik jarang terjadi karena adanya kesadaran kolektif untuk menjaga keharmonisan, sementara persaingan tetap ada namun berlangsung secara sehat. Selain itu, kerja sama dan pertukaran sosial terlihat melalui praktik saling membantu, meminjam bahan dagangan, serta berbagi informasi antar pedagang. Bentuk dominasi sosial yang muncul bersifat ekonomi dan diterima secara wajar karena dianggap hasil dari strategi dan kerja keras masing-masing pedagang. Secara keseluruhan, pola interaksi sosial para PKL mencerminkan keseimbangan antara kerja sama, persaingan, pertukaran, konflik dan dominasi sebagaimana dijelaskan oleh George Simmel.