AbstrakTren gaya hidup sehat mendorong peningkatan konsumsi produk herbal, termasuk jamu serbuk berbasis rempah lokal. Namun, pelaku UMKM seperti SN3 Rempah di Kabupaten Trenggalek menghadapi kendala dalam proses produksi manual, kualitas produk yang belum konsisten, serta strategi pemasaran yang belum optimal. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi, kualitas, dan daya saing produk mitra melalui penerapan teknologi tepat guna dan pelatihan digital. Mitra sasaran merupakan unit usaha rumah tangga dengan lima peserta aktif yang terlibat langsung dalam kegiatan. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi, pelatihan penggunaan mesin pengaduk kristalisasi jamu cair menjadi sebuk, praktik pengeringan dan pengemasan, pelatihan manajemen keuangan sederhana, serta pendampingan strategi pemasaran digital melalui media sosial dan marketplace. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kapasitas produksi dari 10 kg menjadi 25 kg per minggu, penurunan kadar air produk hingga di bawah 3%, serta peningkatan penjualan dari 40 menjadi 100 botol per bulan. Selain itu, mitra mampu menyusun laporan keuangan sederhana dan mengelola akun digital secara mandiri. Program ini memberikan dampak nyata dalam peningkatan efisiensi produksi, kualitas produk, dan akses pasar, serta memperkuat keberlanjutan usaha mitra. Kata kunci: pemberdayaan masyarakat; jamu serbuk; teknologi tepat guna; pelatihan digital; UMKM Trenggalek AbstractThe healthy lifestyle trend has led to increased demand for herbal products, including powdered herbal drinks made from local spices. However, micro-enterprises like SN3 Rempah in Trenggalek Regency face challenges in manual production, inconsistent product quality, and limited marketing strategies. This community engagement program aimed to enhance production capacity, product quality, and competitiveness through appropriate technology and digital training. The target partner was a home-based business involving five active participants. The methods included socialization, training on the use of a crystallization mixer for liquid herbal processing, hands-on drying and packaging practices, basic financial management workshops, and digital marketing assistance via social media and online marketplaces. The results showed an increase in production capacity from 10 kg to 25 kg per week, reduced moisture content to below 3%, and a rise in monthly sales from 40 to 100 bottles. Additionally, the partner successfully developed simple financial reports and managed digital accounts independently. The program delivered tangible improvements in production efficiency, product quality, and market access, while strengthening the sustainability of the partner’s business. Keywords: community empowerment; powdered herbal drink; appropriate technology; digital training; Trenggalek MSMEs