Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Inovasi Perancangan Alat Irat Bambu Sebagai Bentuk Dukungan Pelestarian Produk Anyaman di Trenggalek Bellanov, Agrienta; Nurhayati, Lilis; Valentino, Teofilus
Abditeknika Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/abditeknika.v4i1.3103

Abstract

Bambu merupakan salah satu hasil alam yang melimpah di Kabupaten Trenggalek, sehingga masih banya ditemukan pengrajin yang bergerak di bidang home industry untuk menghasilkan anyaman tikar, besek, dan lain sebagainya. Seiring dengan berkembangnya zaman, produk anyaman sudah semakin jarang ditemukan, hal inilah yang membuat harga produk anyaman semakin menjanjikan. Setelah melakukan wawancara kepada para pengrajin, dapat disampaikan bahwa para pengrajin mengeluh mudah lelah pada proses irat bambu, proses ini dilakukan untuk mendapatkan lembaran-lembaran tipis dari bambu untuk kemudian di anyam, dengan teknik manual yang dilakukan terkadang lembaran bambu tidak memiliki ukuran ketebalan yang sama, hal ini juga yang akhirnya menurunkan semangat pengrajin untuk melakukan produksi, akibatnya pengiriman produk ke konsumen sering mengalami keterlambatan. Pelaksanaan program dalam kegiatan ini menggunakan metode learning by doing dengan merancang alat irat bambu yang sesuai dengan postur tubuh para pengrajin. Selanjutnya tim juga akan membuatkan jadwal produksi yang sesuai untuk mengurangi keterlambatan pengiriman produk. pelaksaan program dinyatakan berhasil karena para pengrajin merasa sangat teredukasi dan dimudahkan dengan adanya alat irat bambu sederhana tersebut.   Bamboo is one of the abundant natural products in Trenggalek Regency, so you can still find many craftsmen engaged in the home industry to produce woven mats, baskets, and so on. As time goes by, woven products are becoming increasingly rare, this is what makes the prices of woven products increasingly promising. After conducting interviews with the craftsmen, it can be said that the craftsmen complain that they get tired easily during the bamboo woven process, this process is carried out to obtain thin sheets of bamboo which are then woven, using manual techniques, sometimes the bamboo sheets do not have the same thickness.  this also ultimately reduces the enthusiasm of craftsmen to carry out production, as a result product delivery to consumers is often delayed. The implementation of the program in this activity uses the learning by doing method by designing bamboo threading tools that suit the body posture of the craftsmen. The application of the learning by doing method in this context not only provides practical solutions but also enhances the skills, enthusiasm, and motivation of bamboo weavers. Furthermore, the team will also create an appropriate production schedule to reduce delays in product delivery.  Based on the interview results, the craftsmen feel greatly assisted by the bamboo weaving tool, which turns out to be able to cut time faster, approximately around 11 minutes compared to the manual method.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Inovasi Pengembangan Alat Parut Otomatis untuk Meningkatkan Efisiensi Produksi Virgin Coconut Oil di Lingkungan Pedesaan Bellanov, Agrienta; Irawati, Desrina Yusi; Pamolango, Marchello
Abditeknika Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/abditeknika.v4i2.3494

Abstract

Kelapa merupakan komoditas yang mudah ditemukan di Indonesia dan tumbuh subur terutama di daerah pantai dan tropis. Buah ini berasal dari pohon kelapa (Cocos nucifera). Di Kabupaten Trenggalek, kelapa tumbuh di berbagai jenis lahan, termasuk perkebunan rakyat, perkebunan besar, dan secara alami di sepanjang pantai. Para petani kelapa di daerah ini memiliki peluang besar untuk menghasilkan berbagai produk turunan kelapa seperti air kelapa, santan, kelapa parut, minyak kelapa, dan lainnya. Meskipun Trenggalek menjadi daerah keempat penghasil kelapa terbanyak di Provinsi Jawa Timur, masih banyak hasil panen kelapa yang tidak dimanfaatkan dengan baik dan memiliki nilai jual rendah. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan kelompok PKK dengan keterampilan mengolah kelapa menjadi produk bernilai tambah, seperti minyak kelapa. Pelatihan meliputi pemilihan kelapa yang baik, ekstraksi santan, penyulingan minyak, dan penggunaan alat parut otomatis untuk efisiensi produksi. Selain itu, ibu-ibu PKK diberikan pengetahuan tentang kualitas produk, pengemasan, perhitungan biaya produksi, dan pemasaran online melalui platform seperti Shopee dan Facebook. Dari 15 peserta yang mengikuti dan mengisi tabel evaluasi, seluruhnya merasa sangat puas sehingga ingin mengajarkan kegiatan ini pada kerabat ataupun keluarga dekat, dan sebanyak 67% peserta akan mempraktikkan kegiatan ini lagi dirumah.   Coconut is a commodity that is easily found in Indonesia and grows abundantly, especially in coastal and tropical areas. This fruit comes from the coconut tree (Cocos nucifera). In Trenggalek Regency, coconuts grow on various types of land, including smallholder plantations, large estates, and naturally along the coast. Coconut farmers in this area have great opportunities to produce various coconut derivative products such as coconut water, coconut milk, shredded coconut, coconut oil, and others. Although Trenggalek is the fourth largest coconut-producing region in East Java Province, many coconut harvests are still underutilized and have low economic value.This community service program aims to empower PKK groups with the skills to process coconuts into value-added products, such as coconut oil. The training includes selecting good coconuts, extracting coconut milk, refining oil, and using an automatic grater for production efficiency. Additionally, the PKK women were given knowledge about product quality, packaging, production cost calculation, and online marketing through platforms like Shopee and Facebook. Out of 15 participants who attended and completed the evaluation table, all felt very satisfied and expressed a desire to teach this activity to their relatives or close family members. Furthermore, 67% of the participants indicated that they would practice this activity again at home.      
PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI KAYU DOWEL SAPU DENGAN PENDEKATAN METODE SEVEN TOOLS DAN 5W + 1H Nurhayati, Lilis; Bellanov, Agrienta
JISO : Journal of Industrial and Systems Optimization Vol. 5 No. 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/jiso.v5i1.39-46

Abstract

Masyarakat pasti memerlukan alat kebersihan berupa sapu. Pegangan sapu umumnya menggunakan bahan dari kayu. Penggunaan material kayu berupa dowel mempunyai beberapa keunggulan yaitu ringan, tidak selip, ramah lingkungan dan murah. Untuk menghadapi persaingan global yang semakin ketat,  CV. Yu Jaya Bersama perlu melakukan peningkatan kualitas terhadap produk kayu dowel sapu  yang diproduksinya. Penurunan kualitas produksi terjadi karena banyaknya terjadi cacat produk. Metode Seven Tools diharapkan dapat mengetahui sebab dan akibat permasalahan yang terjadi dalam usaha pengendalian kualitas produksi kayu dowel sapu. Selanjutnya dengan metode 5W+1H dapat memberikan usulan perbaikan kualitas dengan memprioritaskan pada penyebab cacat yang paling dominan. Dari analisis Seven Tools diketahui bahwa faktor penyebab kegagalan pengolahan kayu dowel diameter 22 mm panjang 90 cm adalah dari kualitas bahan baku yang digunakan serta sumber daya manusia yang kurang terampil dan terlatih. Cacat produk yang paling dominan adalah cacat patah kayu yang mencapai 49,135% dari keseluruhan total jenis cacat. Usulan perbaikan dengan metode 5W+1H adalah dengan mengunakan material kayu kualitas mahoni prima (grade A), ketrampilan asah pisau dan setting roll terhadap bagian mekanik harus ditingkatkan. Selain itu perlu adanya training untuk karyawan saat awal pemilihan sortir bahan dan proses mesin dowel agar lebih terampil, teliti dan terlatih dalam mengerjakan pekerjaannya.ABSTRACT People definitely need a cleaning tool in the form of a broom. The broom handle generally uses wood. The use of wood material in the form of dowels has several advantages, namely lightweight, non-slip, environmentally friendly and inexpensive. To face the increasingly fierce global competition, CV. Yu Jaya Bersama needs to improve the quality of the dowel broom wood products it produces. The decline in production quality occurs due to the number of product defects. The Seven Tools method is expected to be able to find out the causes and effects of problems that occur in an effort to control the quality of dowel broom wood production. Furthermore, the 5W+1H method can provide quality improvement proposals by prioritizing the most dominant causes of defects. From the analysis of Seven Tools, it is known that the factors causing the failure to process dowel wood with a diameter of 22 mm and a length of 90 cm are the quality of the raw materials used and the lack of skilled and trained human resources. The most dominant product defects were wood fractures, which accounted for 49.135% of the total types of defects. The proposed improvement with the 5W+1H method is to use prime quality mahogany wood (grade A). Knife sharpening skills and roll settings for mechanical parts must be improved. In addition, there is a need for training for employees at the beginning of the selection of sorting materials and the dowel machine process so that they are more skilled, thorough and trained in doing their jobs.  
ANALISIS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP SALAH SATU CUSHION TERLARIS DI SURABAYA DENGAN METODE KANO Wibowo, Dela Putri; Irawati, Desrina Yusi; Andrian, David; Bellanov, Agrienta
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2023: Transformasi Riset, Inovasi dan Kreativitas Menuju Smart Technology dan Smart Energy
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penampilan tidak hanya terkait pakaian atau gaya rambut, tetapi juga riasan wajah. Untuk mendukung penampilan wajah diperlukan kosmetik. Kosmetik dapat berupa makeup, contohnya seperti foundation, cushion, blush on, dan sebagainya. Salah satu makeup yang saat banyak digunakan wanita Indonesia adalah cushion. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisis kepuasan konsumen adalah metode KANO. Dengan menggunakan metode KANO, perusahaan dapat memprioritaskan pengembangan produk berdasarkan jenis atribut yang paling penting bagi pelanggan. Aturan kuesioner KANO terdiri dari functional question dan dysfunctional question. Tujuan penelitian untuk menganalisis cushion secara kualitas berdasarkan kepuasan pelanggan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cushion X masuk dalam kategori Must Be dan Indefferent. Atribut yang masuk pada kategori Must Be adalah atribut X1, X2, X3, X7, dan X8. Atribut tersebut harus dipertahankan agar pengguna merasa puas dan menggunakan chusion X kembali. Atribut yang masuk kategori Indefferent adalah atribut X4, X5, X6, X9, dan X10. Sedangkan kategori yang tidak bisa diabaikan masuk pada kategori Indefferent dengan nilai worse tertinggi yaitu X6 dan X7. Tindakan yang perlu dilakukan oleh perusahaan adalah mempertahakankan kategori Must Be dan mengiformasikan kembali kategori yang masuk pada Indefferent terhadap produk kompetitor.
Pemberdayaan Masyarakat Non Produktif Di Desa Babat Melalui Usaha Susu Jagung Irawati, Desrina Yusi; Bellanov, Agrienta; Sumuweng, Filippo Alfandi; Candra, Jason Jeremy
Bakti Cendana Vol 6 No 2 (2023): Bakti Cendana: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/bc.6.2.2023.140-147

Abstract

Desa Babat merupakan daerah di Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan. Di desa Babat masih terdapat masyarakat nonproduktif secara ekonomi yaitu kelompok ibu rumah tangga. Bahan pangan yang banyak ditemukan di wilayah Babat adalah jagung. Ketersediaan jagung yang melimpah menjadi peluang besar bagi warga Babat, khususnya ibu rumah tangga, untuk menghasilkan produk inovasi yang sehat. Peluang usaha tersebut ditindaklanjuti melalui pendampingan pada pengembangan produk berupa susu jagung. Kegiatan pengabdian meliputi pelatihan dan pendampingan terkait perintisan usaha, produksi susu jagung, serta pengemasan susu jagung sesuai harga jual produk. Manfaat yang dirasakan ibu-ibu dari kegiatan pengabdian adalah ibu-ibu memiliki usaha baru untuk menambah pendapatan serta kesibukan, menambah pengetahuan terkait inovasi produk yang sehat, terbiasa mengolah makanan atau minuman yang bersih, mengerti pentingnya kemasan serta pemasaran dalam keberhasilan usaha. Keseluruhan kegiatan pengabdian berjalan lancar dengan dukungan dari ibu-ibu RT 1 RW 7 Desa Babat. Ibu-ibu kooperatif dalam kegiatan pengabdian, terbukti dengan keikutsertaannya dalam menyediakan alat dan bahan produksi susu jagung. Hambatan yang terjadi pada kegiatan pengabdian adalah kegiatan hanya diikuti beberapa ibu-ibu dan terjadi beberapa kali kesalahan cetak label kemasan botol. Sampai saat ini ibu-ibu konsisten memproduksi dan menjual susu jagung, produksi dilakukan setiap dua hari sekali.
Improving Eco Enzyme Product Quality with Seven Tools and 5W+1H Methods Nurhayati, Lilis; Widari, Nyoman Sri; Bellanov, Agrienta
Jurnal SENOPATI : Sustainability, Ergonomics, Optimization, and Application of Industrial Engineering Vol 6, No 2 (2025): Jurnal SENOPATI Vol 6, No 2
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.senopati.2025.v6i2.7432

Abstract

Eco-enzyme is a fermentation product of organic materials, which is beneficial to the environment, but often suffers from defects in its production. This research aims to improve the quality of eco-enzymes using the Seven Tools and 5W+1H methods. Seven Tools identifies the causes of defects, while 5W+1H formulates improvement strategies. The analysis results show that color defects or black mold is the main problem with a percentage of 46.15%. Causal factors include poor quality raw materials, low labor skills, and suboptimal processing methods. Improvements were made by selecting fresh organic ingredients, 20% leafless vegetable composition, 30-minute soaking, and more optimal stirring. This strategy is expected to improve product quality and reduce the level of defects in eco-enzyme production.
Perancangan Fasilitas Tata Letak pada UMKM Sari Kedelai Sehati Wirawan, Dicky Tirta; Bellanov, Agrienta
Industrial & System Engineering Journals (ISEJOU) Vol. 3 No. 1 (2024): ISEJOU, Vol 3, No 1 Desember 2024
Publisher : Universitas Katolik Darma Cendika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37477/isejou.v3i1.654

Abstract

UMKM Sari Kedelai Sehati yang berlokasi di Simo Sidomulyo VII No. 60, merupakan usaha mikro kecil dan menengah yang fokus pada produksi minuman sari kedelai. Seiring dengan peningkatan permintaan produk, UMKM ini menghadapi tantangan dalam optimasi tata letak fasilitas produksinya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi pembukaan cabang sari kedelai sehati yang optimal, Untuk mengetahui aliran material yang optimal yang dapat diterapkan pada UMKM Sari Kedelai Sehati,untuk memperoleh penempatan mesin dan peralatan yang paling sesuai guna meminimalkan waktu dan biaya produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa membuka cabang baru UMKM ini di pasar kembang dianggap cocok karena lokasinya strategis berada dekat dengan sumber bahan baku untuk sari kedelai, dan terhubung dengan akses utama di daerah tersebut srta ditentukan dari perolehan nilai bobot skornya mencapai 73.4, dengan penempatan mesin dan peralatan yang lebih strategis, aliran material dapat dioptimalkan, sehingga proses produksi menjadi lebih lancar dan efisien. Kesimpulannya, perancangan tata letak yang baik dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan produktivitas dan daya saing UMKM Sari Kedelai Sehati di pasar. Kata Kunci: UMKM, sari kedelai, tata letak fasilitas, efisiensi produksi, aliran material.
ANALISIS PEMBOROSAN (WASTE) PADA GUDANG PENERIMAAN BARANG MENGGUNAKAN VALUE STREAM MAPPING DAN PROSES ACTIVITY MAPPING DI PT. INDOMARCO ADI PRIMA Rohmadani, Nabila Novianti; Bellanov, Agrienta
Industrial & System Engineering Journals (ISEJOU) Vol. 3 No. 2 (2025): ISEJOU, Vol 3, No 2 Juni 2025
Publisher : Universitas Katolik Darma Cendika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses penerimaan barang di gudang PT. Indomarco Adi Prima menghadapi tantangan dalam efisiensi operasional akibat adanya aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah (non-value-added). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi pemborosan menggunakan metode Value Stream Mapping (VSM) dan Process Activity Mapping (PAM), serta memberikan usulan perbaikan untuk meningkatkan efisiensi. Hasil analisis menunjukkan bahwa waktu proses aktual mencapai 9.259 detik, yang terdiri dari 5.806 detik waktu proses inti dan 3.453 detik waktu yang tidak bernilai tambah. Melalui implementasi usulan perbaikan, total waktu proses berhasil dikurangi menjadi 5.994 detik, dengan pengurangan signifikan pada waktu yang tidak bernilai tambah menjadi hanya 522 detik. Usulan perbaikan mencakup penambahan alat material handling, optimalisasi sistem pencatatan, dan pengurangan waktu transportasi serta penundaan. Dengan penerapan usulan ini, perusahaan dapat mengurangi pemborosan, meningkatkan efisiensi operasional, dan memenuhi kebutuhan distribusi secara lebih efektif.
Sentiment Analysis untuk Mengidentifikasi Faktor Penunjang Kesuksesan Feeder Wira Wiri Suroboyo Bellanov, Agrienta; Irawati, Desrina Yusi
Science Tech: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 11 No 2 (2025): August
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/st.vol11.no2.a19400

Abstract

Traffic congestion is a major issue in Surabaya, a metropolitan city with a high rate of private vehicle growth. To address this problem, the Surabaya city government launched the Wira Wiri Suroboyo feeder service as a complement to the Suroboyo Bus mass transportation system. This study aims to identify public responses to the service through sentiment analysis of comments posted on the official Instagram account @wirawirisuroboyo. The methodology employed sentiment analysis and text mining techniques using R Studio software. Data were collected via web scraping from 230 comments and processed through data cleaning, tokenization, case folding, and stopword removal. The results show that 37% of comments were positive, 16% expressed trust, 10% were sad, and 8% were negative. A word cloud revealed dominant words such as "halte" (bus stop), "rute" (route), and "bisa" (can), reflecting the community’s need for better accessibility and service coverage. This research contributes as an evaluation input and recommendation for policymakers to improve the quality and distribution of Wira Wiri Suroboyo services, supporting a more inclusive and sustainable public transport system in Surabaya.