Tata letak fasilitas produksi adalah pengaturan posisi mesin dan area kerja dengan memperhatikan ruang dan alur pemindahan material agar efisien. Pada dasarnya perancangan layout yang baik penting untuk mendukung kelancaran dan efektivitas proses produksi. Tata letak yang tidak optimal dapat menyebabkan aliran kerja jadi terhambat, jarak perpindahan lebih jauh dan waktu yang dibutuhkan lebih lama, serta menurunkan efisiensi dan produktivitas secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan menghasilkan tata letak optimal dengan mengevaluasi kondisi existing layout yang ada agar alur material sesuai urutan proses. Hasil observasi di Perumda Perkebunan Kahyangan Jember menunjukkan penataan fasilitas dan aliran material belum tepat, sehingga terjadi arus bolak-balik, jarak perpindahan material terlalu jauh,dan terdapat fasilitas produksi yang menutupi pintu aliran produk ke gudang penyimpanan, membuat total perpindahan menjadi tinggi.Untuk itu, metode Systematic Layout Planning, mengumpulkan data lapanganm lalu menganalisis hubungan keterkaitan antar fasilitas, untuk membuat layout usulan dengan digambarkan dengan peta aliran proses dan diagram aliran proses, kemudian Composite Performance Index, sebagai metode perbandingan dengan menentukan faktor pnilaian lalu memberikan bobot kemudian membandingkan hasil, nilai layout tertinggi dipilih sebagai rekomendasi, lalu diverifikasi dengan membandingkan layout lama. Hasilnya, jarak perpindahan berkurang dari 58,56 meter menjadi 38,66 meter (hemat 33,98%), dan waktu pindah dari 446,2 detik turun menjadi 353,2 detik (hemat 20,84%).