Claim Missing Document
Check
Articles

KARAKTERISTIK KULIT KOPI ROBUSTA HASIL SAMPING PENGOLAHAN METODE KERING DARI PERKEBUNAN KOPI RAKYAT DI JAWA TIMUR Wardhana, Danu Indra; Ruriani, Eka; Nafi, Ahmad
AGRITROP Vol 17, No 2 (2019): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.577 KB) | DOI: 10.32528/agritrop.v17i2.2569

Abstract

Produktivitas tanaman kopi di Indonesia cukup tinggi, agroindustri kopi dapat menghasilkan kulit kopi sekitar 60% dari bahan awal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kulit kopi perkebunan rakat dari tiga daerah sentra penghasil kopi di Jawa Timur, yaitu Jember, Banyuwangi, dan Malang. Beberapa karakteristik yang dianalisis adalah kadar proksimat(air, abu, lemak, protein dan karbohidrat), kadar serat kasar dan kadar lignoselulosa (lignin, selulosa, dan hemiselulosa). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit kopi memiliki karakteristik yang berbeda pada setiap daerah. Kulit Kopi dari daerah Jember memiliki kadar air 8,59%, kadar abu 6,93%, kadar lemak 0,88%, kadar protein 6,77%, kadar karbohidrat 76,83%, kadar serat kasar 30,15%, kadar lignin 21,95%, kadar hemiselulosa 11,65%, dan kadar selulosa 27,26%. Kulit kopi dari daerah Banyuwangi memiliki kadar air 8,83%, kadar abu 11,88%, kadar lemak 0,93%, kadar protein 7,82%, kadar karbohidrat 70,54%, kadar serat kasar 36,98%, kadar lignin 35,90%, kadar hemiselulosa 2,50%, dan kadar selulosa 10,15%. Kulit kopi dari daerah Malang memiliki kadar air 8,47%, kadar abu 5,60%, kadar lemak 1,10%, kadar protein 7,99%, kadar karbohidrat 76,83%, kadar serat kasar 32,38%, kadar lignin 33,79%, kadar hemiselulosa 6,34%, dan kadar selulosa 15,38%. 
Model Peningkatan Daya Saing Kopi Robusta Bagi Petani Di Kabupaten Bondowoso Santosa, Teguh Hari; Oktarina, Oktarina; Wardhana, Danu Indra
AGRIBEST Vol 4, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agribest.v4i2.3405

Abstract

Daya saing kopi rakyat dari masyarakat pinggiran hutan umumnya rendah yang berakibat pada lemahnya ekonomi masyarakat. Upaya peningkatan daya saing kopi rakyat tersebut akan memperkokoh ekonomi masyarakat melalui perbaikan teknologi budidaya, pengolahan pasca panen, struktur industri dan kondisi permintaan terhadap kopi rakyat.    Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui daya saiang kopi robusta dikabupaten bondowoso. Untuk mencapai tujuan tersebut menggunakan metode survei. Penelitian ini telah dilakukan di Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso selama 6 bulan pada tahun 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:  daya saing kompetitif dan komparatif kopi rakyat hasil olah kering  adalah tinggi yang ditunjukkan dengan nilai PCR  0,4261  dan nilai DRCR 0,4397.  Kopi olah basah juga mempunyai daya saing  kompetitif tinggi dengan nilai PCR 0,3679, namun daya saing komparatif cukup tinggi dengan nilai DRCR 0,5135. Meskipun daya saing kompetitif dan komparatif tinggi, namun keuntungan rata-rata per hektar kopi rakyat olah kering hanya sebesar Rp 743.681/ha/bulan lebih kecil dari UMR Kabupaten Bondowoso dan memberikan kontribusi kepada pendapatan keluarga sebesar 33,96%.  Sedangkan kopi olah basah meskipun mempunyai daya saing komparatif dengan kategori cukup tinggi namun keuntungannya lebih tinggi, yaitu Rp 1.483.742/ha/tahun  dan mempunyai kontribusi 48,05% terhadap pendapatan keluarga. Terdapat enam sarana produksi yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing kopi rakyat, yaitu sumberdaya manusia, teknologi, modal, bahan baku, mesin dan pasar.
Analisis Usaha Ayam Ras Petelur di Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk Rakhmadevi, Ade Galuh; Wardhana, Danu Indra
Jurnal Agrinika: Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis Vol 4, No 1 (2020): MARCH
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/agrinika.v4i1.1127

Abstract

Nowadays, the pattern of people's lifestyle is increasing, one of which can be seen from the high intake of nutrients, especially those containing protein. One of the most commonly consumed animal proteins comes from eggs. Generally, eggs consumed come from bird species, such as chickens, ducks, and geese, but smaller eggs such as fish eggs are sometimes also used as a mixture in dishes. However, of the various types of eggs, purebred chicken eggs are the most popular among the public compared to other eggs. The purpose of this study was to determine the amount of production costs used in the business of purebred laying hens, to determine the variable which affects the amount of egg production from laying hens, and to determine the advantages of breeding broilers of laying hens. The results of the study showed that the income obtained in the business of raising laying chickens, with a business scale of 500 chickens was IDR 155,694,300.00, for a business scale of 1,500 was IDR 523,455,51400, and for a business scale of more than 5,000 was IDR1,850,211,903.00. Factors that had a significant effect on the amount of production of purebred laying hens was the feed factor (X2) of 9.7073 and the business of laying hen was profitable.Dewasa ini, pola kehidupan masyarakat semakin meningkat, salah satunya dapat dilihat dari tingginya asupan gizi, terutama yang mengandung protein. Salah satu protein hewani yang paling umum dikonsumsi masyarakat adalah berasal dari telur. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-jenis burung, seperti ayam, bebek, dan angsa, akan tetapi telur-telur yang lebih kecil seperti telur ikan kadang juga digunakan sebagai campuran dalam hidangan. Namun dari berbagai jenis telur tersebut telur ayam ras yang paling diminati oleh masyarakat dibanding telur lainnya. Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui besar biaya produksi yang digunakan dalam usaha ayam ras jenis ayam petelur, untuk mengetahui variabel tidak tetap yang mempengaruhi jumlah produksi telur dari ayam petelur, dan untuk mengetahui keuntungan peternakan ayam ras jenis ayam petelur. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pendapatan yang diperoleh dalam usaha beternak Ayam Ras Jenis Ayam Petelur, dengan skala usaha 500 ekor adalah Rp155.694.300,00, untuk skala usaha 1.500 ekor adalah Rp523.455.51400, dan untuk skala usaha lebih dari 5000 ekor adalah Rp1.850.211.903,00. Faktor yang berpengaruh sangat signifikan terhadap besarnya produksi ternak ayam ras jenis ayam petelur adalah faktor pakan (X2) sebesar 9,7073 dan usaha ternak ayam ras petelur termasuk menguntungkan.
SINTESIS NANOPARTIKEL PERAK (NPAg) DENGAN BIOREDUKTOR EKSTRAK BIJI JARAK PAGAR DAN KAJIAN AKTIVITAS ANTIBAKTERINYA Ara Nugrahayu Nalawati; Nugraha Edhi Suyatma; Danu Indra Wardhana
Jurnal Teknologi dan Industri Pangan Vol. 32 No. 2 (2021): Jurnal Teknologi dan Industri Pangan
Publisher : Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB Indonesia bekerjasama dengan PATPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6066/jtip.2021.32.2.98

Abstract

The redox analysis as indicated by a change in color from yellow to reddish-brown was measured at the optimum wavelength of 405 nm with the highest redox result of 480 nm obtained in the NPAg-S sample. The optimal absorption wavelength changes according to the characteristics of the NPAg produced, but is generally in the range of 400-500 nm. Analysis of the active groups with the FTIR instrument showed active groups (OH, CH aldehyde, vibrations of CN bonds in the amine group, amide I groups from proteins, and CO double bonds in the 4000-1500 cm-1) zone. Additionally, in the identification zone 1500-600 cm-1 the formation of CN bond vibrations and the presence of an amide I group from the protein was found. Photographs at 10.000 and 15.000x magnification showed that the morphology of the distribution of NPAg in the jatropha seed extract solution was polydisperse and in the form of fibrous balls with non-uniform particles and tended to agglomerate. The distribution and size of the particles measured using the Particle Size Analyzer (PSA) instrument showed that the particle size ranged from 33-116 nm. NPAg-S samples at two concentrations (1 and 2%) showed inhibitory activity for all types of Gram positive and Gram negative bacteria. Analysis of the particle size distribution using PSA showed that the particle size of the NPAg-S sample was 33.8 nm, which was smaller than the NPAg-K sample of 44.8 nm. Antibacterial activity is strongly influenced by the particle size of a sample. Small size silver nanoparticles have a large surface area to interact with bacteria as compared to large silver nanoparticles, thus they can provide a greater antibacterial effect.
Empowerment of Integrated Health Post Cadres through Fish Nugget Processing to Prevent Anemia in Pregnant Women Awatiful Azza; Danu Indra Wardhana
Community Development Journal Vol 5 No 2 (2021): Community Development Journal
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.466 KB) | DOI: 10.33086/cdj.v5i2.2065

Abstract

Fish is a source of nutrition that is cheap and easy to get, especially in Jember Regency. One of the health problems experienced by teenage girls and pregnant women is anemia. Anemia can be prevented by consuming adequate and diverse nutrients. However, the society at Darungan Dusun (Dusun is lower than the village in Indonesia's administrational hierarchy) did not know how to make exciting and not boring processed food. Fish nugget is creations from tuna or catfish to increase fish consumption coverage in society. This activity was carried out in the Integrated Health Post at Darungan Dusun  Kemuning Lor Village, Jember Regency. There were fourteen of the integrated health post cadres and pregnant women who participated in this activity. Community service methods used demonstrations and counseling. The counseling and demonstration of fish nugget processing improve knowledge in Integrated Health Post cadres and pregnant women. Furthermore, it can prevent anemia in pregnant women. There should be support and participation from the local government for the sustainability of this activity.
Pengaruh Suhu dan Waktu Penyimpanan Terhadap Stabilitas Antosianin Ekstrak Kulit Kopi Robusta Ara Nugrahayu Nalawati; Danu Indra Wardhana
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 8, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v8i1.22539

Abstract

Kopi merupakan komoditas unggulan subsektor perkebunan yang berperan sebagai sumber devisa negara. Buah kopi dengan tingkat kematangan over ripe berpotensi memiliki kandungan antosianin tinggi. Seiring perkembangan teknologi pengolahan kopi, baik skala kecil maupun skala industri akan menghasilkan produk hasil samping yaitu limbah kulit kopi. Limbah kulit kopi sebesar 35% masih dapat dimanfaatkan karena memiliki kandungan nutrisi tinggi, salah satunya polifenol berupa antosianin yang dapat digunakan sebagai pewarna alami dalam industri pangan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui stabilitas antosianin dari limbah kulit kopi dengan tingkat kematangan over ripe. Antosianin diperoleh dengan cara ekstraksi menggunakan etanol dan aquades (1:1). Ekstrak kulit kopi robusta disimpan pada 3 variasi suhu yang berbeda yaitu 4oC, 27oC, dan 50oC yang diamati setiap minggu selama 4 minggu waktu penyimpanan. Parameter yang diamati berupa kadar antosianin, retensi antosianin, pH, aktivitas antioksidan, dan kapasitas reduksi antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suhu dan lama penyimpanan mempengaruhi stabilitas antosianin ekstrak kulit kopi robusta. Semakin tinggi suhu dan lama penyimpanan, maka stabilitas antosianin ekstrak kulit kopi robusta semakin menurun. Perlakuan yang paling dapat menjaga stabilitas antosianin adalah perlakuan suhu 40C pada penyimpanan minggu-1.
Model Peningkatan Daya Saing Kopi Robusta Bagi Petani Di Kabupaten Bondowoso Teguh Hari Santosa; Oktarina Oktarina; Danu Indra Wardhana
AGRIBEST Vol 4, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agribest.v4i2.3405

Abstract

Daya saing kopi rakyat dari masyarakat pinggiran hutan umumnya rendah yang berakibat pada lemahnya ekonomi masyarakat. Upaya peningkatan daya saing kopi rakyat tersebut akan memperkokoh ekonomi masyarakat melalui perbaikan teknologi budidaya, pengolahan pasca panen, struktur industri dan kondisi permintaan terhadap kopi rakyat.    Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui daya saiang kopi robusta dikabupaten bondowoso. Untuk mencapai tujuan tersebut menggunakan metode survei. Penelitian ini telah dilakukan di Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso selama 6 bulan pada tahun 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:  daya saing kompetitif dan komparatif kopi rakyat hasil olah kering  adalah tinggi yang ditunjukkan dengan nilai PCR  0,4261  dan nilai DRCR 0,4397.  Kopi olah basah juga mempunyai daya saing  kompetitif tinggi dengan nilai PCR 0,3679, namun daya saing komparatif cukup tinggi dengan nilai DRCR 0,5135. Meskipun daya saing kompetitif dan komparatif tinggi, namun keuntungan rata-rata per hektar kopi rakyat olah kering hanya sebesar Rp 743.681/ha/bulan lebih kecil dari UMR Kabupaten Bondowoso dan memberikan kontribusi kepada pendapatan keluarga sebesar 33,96%.  Sedangkan kopi olah basah meskipun mempunyai daya saing komparatif dengan kategori cukup tinggi namun keuntungannya lebih tinggi, yaitu Rp 1.483.742/ha/tahun  dan mempunyai kontribusi 48,05% terhadap pendapatan keluarga. Terdapat enam sarana produksi yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing kopi rakyat, yaitu sumberdaya manusia, teknologi, modal, bahan baku, mesin dan pasar.
KARAKTERISTIK KULIT KOPI ROBUSTA HASIL SAMPING PENGOLAHAN METODE KERING DARI PERKEBUNAN KOPI RAKYAT DI JAWA TIMUR Danu Indra Wardhana; Eka Ruriani; Ahmad Nafi
AGRITROP Vol 17, No 2 (2019): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v17i2.2569

Abstract

Produktivitas tanaman kopi di Indonesia cukup tinggi, agroindustri kopi dapat menghasilkan kulit kopi sekitar 60% dari bahan awal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kulit kopi perkebunan rakat dari tiga daerah sentra penghasil kopi di Jawa Timur, yaitu Jember, Banyuwangi, dan Malang. Beberapa karakteristik yang dianalisis adalah kadar proksimat(air, abu, lemak, protein dan karbohidrat), kadar serat kasar dan kadar lignoselulosa (lignin, selulosa, dan hemiselulosa). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit kopi memiliki karakteristik yang berbeda pada setiap daerah. Kulit Kopi dari daerah Jember memiliki kadar air 8,59%, kadar abu 6,93%, kadar lemak 0,88%, kadar protein 6,77%, kadar karbohidrat 76,83%, kadar serat kasar 30,15%, kadar lignin 21,95%, kadar hemiselulosa 11,65%, dan kadar selulosa 27,26%. Kulit kopi dari daerah Banyuwangi memiliki kadar air 8,83%, kadar abu 11,88%, kadar lemak 0,93%, kadar protein 7,82%, kadar karbohidrat 70,54%, kadar serat kasar 36,98%, kadar lignin 35,90%, kadar hemiselulosa 2,50%, dan kadar selulosa 10,15%. Kulit kopi dari daerah Malang memiliki kadar air 8,47%, kadar abu 5,60%, kadar lemak 1,10%, kadar protein 7,99%, kadar karbohidrat 76,83%, kadar serat kasar 32,38%, kadar lignin 33,79%, kadar hemiselulosa 6,34%, dan kadar selulosa 15,38%. 
Pemberdayaan Kelompok PKK Desa Klungkung Melalui Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi Menjadi Teh Celup Cascara Aisyah Yuristianti Utami; Devika Firta Triana; Alandi Mursalin; Ihza Alfarizhi Yudha Pratama; Aprilian Firmansyah; Danu Indra Wardhana
Journal of Community Development Vol. 3 No. 1 (2022): August
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/comdev.v3i1.53

Abstract

Klungkung Village becomes one of the largest coffee-producing place in Jember Regency. The waste produced from coffee processing in Klungkung Village is only sub-optimally used as additional material for fertilizer and animal feed, while the rest is thrown away. The target of this Student Creativity Program of Community Service (PKM-PM) is the Family Welfare Empowerment (PKK) group in Klungkung Village. The PKK group lack of knowledge regarding processing coffee husk waste into a various products with added value, has acted as one factor for the underdeveloping community business potential in the agricultural sector, especially in the development of new superior products. Therefore, this PKM-PM aimed to mobilize the PKK group in solving the problem of handling coffee husk waste to be used as Cascara tea in order to improve the economy and environmental quality. The method implemented in this program consisted of the preparation stage, implementation stage, science and technology assistance, monitoring and evaluation, as well as program sustainability plan. The results revealed that out of 10 target indicators, the program achievement reached 97.5%. The sustainability potential of this program has been supported by changes in the organizational structure of the PKK group into Cascara tea Small and Medium Enterprises (SMEs) which is included in the BUMDes work program. It is expected that the collaboration between the PKK group and Cascara tea SMEs will be established to support the sustainability of local economy, environment, and society aspects.
POLA KONSUMSI NUTRISI HARIAN BERBASIS KARBOHIDRAT (Ipomoea batatas (L.) DENGAN KECUKUPAN KEBUTUHAN NUTRISI IBU HAMIL Danu Indra Wardhana; Awatiful Azza; Cipto Susilo; Savira Nurfitasari; Nadiatul Uzhma
The Indonesian Journal of Health Science Vol 14, No 2 (2022): The Indonesian Journal of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ijhs.v14i2.8054

Abstract

Pregnancy is a physiological condition for a mother, because there will be physical changes that affect the life of a mother during pregnancy. A healthy diet and lifestyle in pregnant women can support the growth and development of the fetus in the womb. This study used a cross sectional approach, with a correlational design to analyze the relationship between modification of carbohydrate consumption and the adequacy of the nutritional needs of pregnant women. The sample was 89 pregnant women obtained by purposive sampling. Data were collected by means of questionnaires, structured interviews, and documentary studies, with a retrospective approach about daily food consumption patterns using the FFQ (food frequency questionnaire) in pregnant women. Data analysis was carried out using chi-square test. The results of this study prove that there is a relationship between modification of carbohydrate consumption and the adequacy of the nutritional needs of pregnant women with a P-value of 0.032 and OR 2.5 meaning that pregnant women who modify their carbohydrate nutritional sources will have a 2.5 times better chance of meeting the nutritional needs of pregnant women compared to pregnant women. which does not modify the source of carbohydrate nutrition. Carbohydrates are important nutrients for both mother and fetus. Adequate carbohydrates can be met through the mother's daily nutrition. Sweet potato as a source of carbohydrates can be used as an alternative nutrient to replace rice.