Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Strategi Pengembangan Agroindustri Bawang Goreng Pada Umkm Sayuni Dengan Metode Swot (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) Dan Ahp (Analytical Heirarchy Process) Saputra, Royhansyah; Setiawan, Andika Putra; Wardhana, Danu Indra
National Multidisciplinary Sciences Vol. 4 No. 6 (2025): Proceeding SEMARTANI 4
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agroindustri bawang goreng memiliki potensi besar dalam mendukung perekonomian daerah serta memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat, terutama pada produk berbasis lokal yang autentik. Sejak berdiri pada tahun 2021, UMKM Sayuni telah memproduksi bawang goreng dengan kapasitas produksi 1 kuintal per hari, yang dikemas dalam bungkus 30 kg. UMKM Sayuni masih menghadapi sejumlah tantangan serius, di antaranya adalah masalah ketidakpastian pasokan bawang kupas untuk produksi, serta kelangkaan bahan baku yang kerap menghambat kelancaran operasional, promosi yang kurang optimal. Kabupaten Probolinggo, merupakan salah satu penghasil bawang merah terbesar di Provinsi Jawa Timur, menunjukkan potensi besar dalam produksi komoditas ini. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang memengaruhi pengembangan agroindustri bawang goreng di UMKM Sayuni, (2) menentukan strategi alternatif yang dapat diterapkan, dan (3) menetapkan strategi prioritas untuk pengembangan usaha tersebut. Metode yang digunakan adalah analisis SWOT untuk mengidentifikasi faktor internal, eksternal, dan strategi alternatif, serta metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan strategi prioritas. Penelitian ini melibatkan pengumpulan data melalui wawancara dan kuesioner dengan para ahli, pengusaha, dan stakeholder terkait. Hasil analisis SWOT menunjukkan terdapat lima alternatif strategi, yaitu: (1) mengoptimalkan produksi bawang goreng dengan skala besar dengan melakukan kerjasama dengan petani dan pemasok bawang merah, (2) pemasaran berbasis keunggulan lokasi dan keaslian produk lokal, (3) menggunakan keahlian untuk membentuk brand yang kuat Promosi berbasis edukasi kuliner, (4) promosi berbasis edukasi kuliner, dan (5) mengembangkan produk dengan strategi pemasaran berbasis rekomendasi konsumen. Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis SWOT dan AHP, dihasilkan bahwa strategi 1 sangat direkomendasikan untuk diimplementasikan sebagai prioritas utama, karena menawarkan dampak terbesar dalam mendukung keberhasilan operasional dan pencapaian tujuan.