Ernawani, Titin
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Cerita Rakyat Lombok Sebagai Wacana Sastra Pariwisata: Dialektika Ekonomi dan Ekologi Hilmiyatun, Hilmiyatun; Fakihuddin, Lalu; Ernawani, Titin
JURNALISTRENDI : JURNAL LINGUISTIK, SASTRA, DAN PENDIDIKAN Vol 10 No 2 (2025): November 2025
Publisher : Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jurnalistrendi.v10i2.2621

Abstract

Penelitian ini menganalisis cerita rakyat Putri Mandalika sebagai wacana sastra pariwisata, dengan fokus pada dialektika ekonomi dan ekologi. Pendekatan yang digunakan adalah Analisis Wacana Kritis (Norman Fairclough) melalui tiga level analisis: teks, praktik diskursif (wacana), dan praktik sosialbudaya. Data diperoleh dari teks cerita rakyat, brosur pariwisata, artikel media, dan dokumentasi festival bau nyale. Analisis data mengacu pada tiga dimensi wacana menurut Fairclough, yakni: analisis teks, praktik diskursif, dan praktik sosial budaya. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dengan membandingkan teks cerita rakyat, brosur pariwisata, artikel media, dan dokumentasi festival bau nyale. Selain itu, triangulasi metode dilakukan melalui tiga level analisis wacana Fairclough, yaitu analisis teks, praktik diskursif, dan praktik sosial-budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerita rakyat Putri Mandalika direpresentasikan dalam wacana pariwisata untuk meningkatkan ekonomi lokal, melalui UMKM, kuliner, dan sektor jasa, sekaligus menjadi ikon budaya Lombok. Di sisi lain, festival massal menimbulkan tekanan pada ekosistem pesisir dan mengurangi makna ekologis dari cerita rakyat. Dialektika ini menegaskan adanya tarik-menarik antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan, di mana dominasi wacana ekonomi berpotensi mengorbankan nilai budaya dan keberlanjutan ekologi. Dengan demikian, penelitian ini dapat berkontribusi sebagai praktik wacana pariwisata berkelanjutan jika pengelolaan menyeimbangkan aspek ekonomi, budaya, dan ekologi