Produktivitas kerja di sektor manufaktur sering dipengaruhi oleh faktor ergonomi dan karakteristik individu karyawan, sehingga ketidaksesuaian desain stasiun kerja dapat menimbulkan keluhan fisik yang berdampak pada penurunan kinerja. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara desain stasiun kerja dan karakteristik karyawan terhadap produktivitas kerja di PT. Len Industri Bandung. Penelitian menggunakan desain observasional dengan pendekatan cross-sectional pada seluruh populasi karyawan divisi Information System gedung A, yaitu 32 orang yang dipilih dengan metode total sampling. Variabel independen meliputi desain stasiun kerja (meja, kursi, monitor, keyboard, mouse) serta karakteristik individu (usia, jenis kelamin, durasi penggunaan komputer, riwayat penyakit tulang, postur kerja, konsumsi air minum), sedangkan variabel dependen adalah produktivitas kerja. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan observasi, dengan penilaian postur menggunakan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dan desain stasiun kerja berdasarkan lembar observasi OSHA 2018. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square dan korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain stasiun kerja memiliki hubungan signifikan dengan produktivitas kerja (p = 0,000). Selain itu, karakteristik individu seperti durasi penggunaan komputer (p = 0,000), riwayat penyakit tulang (p = 0,003), dan postur kerja (p = 0,018) juga berhubungan signifikan, sedangkan usia, jenis kelamin, dan konsumsi air tidak berhubungan bermakna. Disimpulkan bahwa desain stasiun kerja yang ergonomis dan penyesuaian dengan kondisi fisik karyawan berperan penting dalam meningkatkan produktivitas.