Pengelolaan air limbah di lembaga pendidikan keagamaan berperan krusial dalam memastikan tercapainya standar sanitasi aman. Penelitian ini mengevaluasi kinerja sistem pengolahan air limbah pada tujuh pondok pesantren di Kota Palu melalui kombinasi pendekatan kuisioner kepada santri dan pengurus, inspeksi lapangan terhadap infrastruktur sanitasi, serta analisis laboratorium terhadap kualitas efluen. Data persepsi diolah menggunakan skala Likert dan dianalisis secara deskriptif dengan bantuan SPSS. Hasil pengujian laboratorium menunjukkan bahwa seluruh parameter kualitas efluen—termasuk TSS, BOD, COD, pH, minyak dan lemak, serta amoniak—berada dalam rentang baku mutu yang dipersyaratkan Permen LHK No. P.68/2016, mengindikasikan bahwa IPAL beroperasi secara efektif. Temuan observasi mengungkap bahwa sebagian besar pesantren memiliki kinerja pengelolaan yang baik hingga sangat baik; namun sejumlah aspek seperti pemeliharaan fasilitas, kecukupan jumlah WC, dan pencatatan operasi IPAL masih menunjukkan celah yang perlu diperbaiki. Analisis kuisioner menunjukkan perilaku hidup bersih dan sehat di kalangan santri berada pada kategori baik, meskipun tingkat konsistensinya masih bervariasi. Penelitian ini menekankan perlunya penambahan fasilitas sanitasi sesuai rasio santri, peningkatan kapasitas atau modifikasi IPAL untuk mengantisipasi pertumbuhan populasi, serta penguatan mekanisme operasi dan pemeliharaan melalui pencatatan rutin. Dukungan monitoring dari instansi terkait menjadi faktor penting untuk menjamin keberlanjutan pengelolaan air limbah di lingkungan pendidikan keagamaan.