Priza Aufar, Atsiruddin
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PRODUKSI RUANG DALAM HOME-BASED ENTERPRISE BATIK DI KAMPUNG KAUMAN, KOTA PEKALONGAN Priza Aufar, Atsiruddin; Diananta Pramitasari
Journal of Architectural Design and Development (JAD) Vol. 6 No. 2: December 2025
Publisher : Program Sarjana Arsitektur Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jad.v6i2.11397

Abstract

Fenomena home-based enterprise (HBE) muncul sebagai strategi adaptif masyarakat perkotaan dalam menghadapi keterbatasan lahan sekaligus memenuhi kebutuhan ekonomi. Kampung Kauman di Kota Pekalongan merupakan contoh penting di mana rumah tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga menjadi ruang produksi batik yang intensif. Pemanfaatan ruang domestik untuk aktivitas ekonomi menciptakan konfigurasi ruang multifungsi yang unik, sering kali menimbulkan negosiasi antara kebutuhan privat dan tuntutan komersial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji produksi ruang dalam HBE batik dengan menggunakan kerangka teori production of space dari (Henri Lefebvre, 1991). Teori ini memandang ruang sebagai produk sosial yang terbentuk melalui tiga dimensi: conceived space (ruang yang dirancang atau direncanakan), perceived space (praktik spasial yang dialami sehari-hari), dan lived space (ruang yang dimaknai secara simbolis dan kultural). Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus kualitatif pada empat rumah produksi batik di Kampung Kauman. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan, wawancara mendalam dengan pemilik dan pekerja, serta analisis denah rumah untuk memahami transformasi ruang domestik menjadi ruang produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi ruang di HBE batik terbentuk melalui praktik adaptasi yang fleksibel, meliputi sharing space (ruang dipakai bersama untuk fungsi domestik dan produksi), extending space (perluasan ruang melalui bangunan tambahan), dan shifting space (perubahan fungsi ruang berdasarkan waktu). Temuan ini menegaskan bahwa ruang HBE batik di kawasan padat adalah hasil negosiasi sosial-ekonomi yang terus berlangsung, sekaligus mencerminkan identitas budaya masyarakat Pekalongan.