Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan lingkar dada dan dalam dada domba terhadap pendugaan bobot badan, mengkaji apakah model regresi linear ganda menjadi model yang tepat untuk pendugaan bobot badan, mengkaji perbandingan perhitungan pendugaan bobot badan dengan menggunakan rumus regresi linear ganda dibandingkan dengan rumus Lambourne. Penelitian menggunakan 44 ekor domba Dorper persilangan. Penelitian dilakukan melalui survei dan observasi pada sampel penelitian secara purposive. Data hasil penelitian dilakukan analisis secara deskriptif, analisis regresi linear berganda, analisis korelasi, uji keakuratan (persen deviasi) dan uji t. Hasil yang diperoleh yaitu domba Dorper persilangan memiliki rataan bobot badan berbeda antara jantan dan betina serta dewasa dan anakan. Bobot badan jantan dewasa 30,40 ± 13,88; jantan anakan 14,86 ± 7,08; betina dewasa 21,41 ± 3,46; dan betina anakan 5,61 ± 3,08. Diperoleh tingkat keeratan yang sangat tinggi antara peubah bebas dan peubah terikat (r=0,940) dan (r2=88,62%). Persamaan regresi yang diperoleh yaitu Y= -23,7 + 0,69(X1) + 1,55(umur) dengan Y: bobot badan, X1: lingkar dada. Lingkar dada memberikan sumbangan 95,32% sedangkan dalam dada -6,7%. Uji keakuratan persen deviasi rumus regresi linear berganda dan rumus Lambourne sebesar 0,005. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa pendugaan bobot badan menggunakan analisis regresi linear ganda dapat dilakukan tetapi hasilnya lebih akurat rumus Lambourne. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peningkatan efisiensi waktu dapat dilakukan dengan menggunakan lingkar dada dalam pendugaan bobot badan, karena memiliki sumbangan relatif terbesar, yakni 95,32%. Kata kunci: domba Dorper persilangan, bobot badan, lingkar dada, dalam dada, pendugaan bobot badan, Gebas Farm