Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DAMPAK PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN GURU PADA PEMBELAJARAN PPKN KELAS TINGGI DI SDN 1 BONYOKAN Dzaky Adiyatma Rudhianto; Galuh Dita Agnesia Pratama; Nidhom Faza Setiawan; Endrise Septina Rawanoko
JURNAL ILMIAH NUSANTARA Vol. 3 No. 1 (2026): Jurnal Ilmiah Nusantara Januari 2026
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jinu.v3i1.7484

Abstract

Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) memegang peranan penting dalam membentuk karakter serta kemampuan kewargaan peserta didik di sekolah dasar. Peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilakukan melalui penggunaan media pembelajaran yang mampu menarik perhatian, menumbuhkan motivasi, dan meningkatkan keterlibatan aktif siswa. Penelitian ini bertujuan menggambarkan variasi media yang dimanfaatkan oleh guru, cara media tersebut diintegrasikan ke dalam kegiatan belajar, serta pengaruhnya terhadap keaktifan dan pemahaman siswa kelas tinggi di SDN 01 Bonyokan. Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Temuan penelitian menunjukkan bahwa guru menggunakan berbagai media seperti video, gambar, dan presentasi digital, yang secara nyata membantu meningkatkan interaksi serta pemahaman siswa terhadap materi PPKn, terutama pada pembahasan nilai-nilai Pancasila dan norma kehidupan sehari-hari. Meskipun demikian, pemanfaatan media masih menghadapi beberapa kendala, antara lain keterbatasan jaringan internet, kurangnya perangkat pendukung, serta pengaturan waktu pembelajaran yang belum maksimal. Di samping itu, media pembelajaran jarang digunakan dalam proses evaluasi yang masih didominasi oleh metode tradisional. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran memberikan dampak positif bagi proses pembelajaran PPKn, namun efektivitasnya perlu ditingkatkan melalui penyediaan sarana yang memadai, peningkatan kompetensi guru, dan perencanaan pembelajaran yang lebih terstruktur.