<![CDATA[Persaingan yang semakin ketat di industri perbankan menuntut strategi pemasaran yang lebih efektif untuk mempertahankan dan memperluas basis nasabah. Bank Sumut KCP Syariah Lubuk Pakam mengalami fluktuasi jumlah nasabah pembiayaan, menurun dari 500 pada tahun 2019 menjadi 407 pada tahun 2020, sebelum meningkat kembali menjadi 997 nasabah pada pertengahan tahun 2025. Situasi ini menunjukkan bahwa diperlukan pendekatan yang lebih terfokus untuk menjamin perkembangan konsumen yang stabil. Penelitian ini menggunakan teknik analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk melihat bagaimana Bank Sumut KCP Syariah Lubuk Pakam menerapkan taktik segmentasi pasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan data yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi yang melibatkan kepala cabang, bagian pemasaran, dan beberapa nasabah yang dipilih secara purposive. Temuan penelitian menunjukkan bahwa segmentasi pasar dilakukan berdasarkan aspek demografi, geografis, dan perilaku. Kekuatan utama bank terletak pada produk berbasis Syariah yang kompetitif, layanan yang responsif, dan lokasi yang strategis. Kelemahannya meliputi kegiatan promosi yang tidak konsisten dan keterbatasan sumber daya manusia pemasaran. Peluang muncul dari meningkatnya literasi publik dalam keuangan Islam dan kebijakan pemerintah yang suportif, sementara ancaman utama berasal dari persaingan dengan lembaga keuangan lain dan pergeseran perilaku nasabah ke arah layanan digital. Secara keseluruhan, strategi segmentasi berbasis SWOT terbukti efektif dalam meningkatkan jumlah nasabah, terutama melalui promosi digital yang lebih intensif dan pendekatan berbasis komunitas]]>
