Tindakan sectio caesarea akan menimbulkan ketidaknyamanan post operasi yang disebabkan dari rasa nyeri, sehingga diperlukan penggunaan teknik nonfarmakologis yang dapat membantu meringankan keluhan. Terapi nonfarmakologis yang dapat dilakukan adalah teknik relaksasi nafas dalam dan progresive muscle relaxation (PMR) tindakan ini dapat mengurangi nyeri yang dirasakan, karena dapat mengaktifkan saraf parasimpatis yang memicu respons relaksasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penerapan relaksasi nafas dalam dengan progresive muscle relaxation (PMR) terhadap penurunan tingkat nyeri pada ibu post sectio caesarea. Metode pada penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus serta observasi partisifatif pada 2 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik serta penilaian instrument NRS yang digunakan untuk mengetahui skala nyeri yang rasakan kedua responden. Penelitian dilakukan selama 3 hari, dengan waktu intervensi 30 menit perharinya. Penulis melakukan observasi pada skala nyeri yang dirasakan sebelum dan sesudah dilakukannya tindakan. Hasil dilakukannya intervensi selama 3 hari, kedua responden mengalami penurunan skala nyeri dari skala nyeri sedang ke skala nyeri ringan dengan kategori yang sama tetapi dengan skala nyeri yang berbeda. Skala nyeri pada klien 1 yaitu dari skala 6 menjadi skala 2 dan pada klien 2 dari skala 6 menjadi skala 3. Kesimpulannya bahwa teknik relaksasi nafas dalam dengan progresive muscle relaxation (PMR) dapat mempercepat penurunkan tingkat nyeri pada ibu post sectio caesarea sehingga diharapkan pemberian relaksasi nafas dalam dengan progresive muscle relaxation (PMR) ini dapat menjadi alternatif pendamping terapi farmakologis dalam menurunkan tingkat nyeri post sectio caesarea.