UMKM dodol di Kabupaten Langkat merupakan salah satu sektor pangan tradisional yang memiliki potensi pengembangan, namun menghadapi tantangan dalam peningkatan daya saing akibat rendahnya literasi digital dan lambatnya adopsi teknologi pembayaran modern. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Fintech Payment terhadap Keunggulan Bersaing melalui Learning Resilience sebagai variabel mediasi. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode explanatory dan melibatkan 62 pelaku UMKM dodol sebagai sampel, yang ditentukan berdasarkan rumus Slovin dari populasi berjumlah 167 UMKM. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner skala Likert, dan analisis data dilakukan menggunakan SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh hipotesis diterima: (1) Fintech Payment berpengaruh positif signifikan terhadap Learning Resilience; (2) Fintech Payment berpengaruh positif signifikan terhadap Keunggulan Bersaing; (3) Learning Resilience berpengaruh positif signifikan terhadap Keunggulan Bersaing; serta (4) Learning Resilience memediasi secara parsial pengaruh Fintech Payment terhadap Keunggulan Bersaing. Temuan ini menegaskan bahwa teknologi pembayaran digital dapat meningkatkan daya saing UMKM, namun efeknya menjadi lebih kuat apabila pelaku usaha memiliki ketangguhan belajar dalam memahami dan memanfaatkan teknologi tersebut. Penelitian ini memberikan implikasi bahwa program digitalisasi UMKM perlu disertai pelatihan literasi digital dan penguatan learning resilience sebagai strategi peningkatan daya saing yang berkelanjutan.Kata Kunci: Fintech Payment, Learning Resilience, Keunggulan Bersaing