Latar Belakang: Indonesa masih menghadapi berbagai masalah gizi seperti gizi kurang (stunting, wasting, underweight), gizi lebih (overweight) dan kekurangan zat gizi mikro seperti Anemia Gizi Besi (AGB), Kekurangan Vitamin A (KVA) dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita yang berisiko stunting menjadi salah satu solusi penting dalam upaya memperbaiki status gizi mereka. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis Efektivitas Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dalam meningkatan berat badan dan tinggi badan pada balita gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Jogonalan I.Metode: Penelitian ini menggunakan desain Cohort Prospektif. Sampel dalam penelitian ini adalah balita gizi kurang yang mendapatkan PMT selama 56 hari sejumlah 87 balita. Tehnik sampling yang digunakan adalah total sampling. variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian makanan tambahan, sedangkan variabel terikat adalah peningkatan berat badan dan tinggi badan. Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon Signed Ranks Test..Hasil: Hasil penelitian diperoleh karakteristik sebagian besar responden berumur 12-36 bulan sebanyak 58 balita (66,7 %), berjenis kelamin laki-laki sebanyak 46 balita (52,9%) dan berat badan lahir ≥2500 gram sebanyak 73 balita (83,9%), umur ibu responden adalah < 35 tahun sebanyak 56 (64,4%) dan pendidikan ibu menengah sebanyak 74 (85,1%). Rata-rata berat badan balita gizi kurang sesudah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) naik 0,271 kg (2,71 ons). Rata-rata tinggi badan balita gizi kurang sesudah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah naik 1,283 cm.Kesimpulan: penelitian adalah tidak ada hubungan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan peningkatan berat badan dan tinggi badan balita gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Jogonalan. I.