Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Latihan Gerak Pinggul (Stretching) Terhadap Skore Nyeri Pinggul Pada Lansia di Posyandu Lansia Kusumaningrum, Puput Risti; Suyami, Suyami; Widiawati, Very
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 4 No. 1 (2020): May 2020
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.229 KB) | DOI: 10.32584/jpi.v4i1.256

Abstract

Hasil wawancara dengan lansia di Posyandu pada lansia di susun Trosari menunjukkan bahwa untuk mengatasi sakit punggung, lansia biasanya pergi ke klinik untuk pemeriksaan kesehatan lansia setiap hari rabu. Lansia juga melakukan senam setiap hari untuk mendukung kebugaran fisik lansia, tetapi masih banyak lansia yang mengeluh sakit punggung yang tidak hilang telah membaik dengan menerapkan olahraga setiap hari. Tetapi latihan gerak pinggul statis belum dilakukan untuk mengurangi nyeri punggung pada lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pencegahan senam panggul pada nyeri skala rendah di Posyandu Lansia di Dusun Trosari, Patuk, Gunung Kidul. Desain penelitian ini menggunakan desain pre eksperimen dengan pendekatan one group pre test post test design. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 10 lansia. Analisa data menggunakan paired t test. Karakteristik responden (usia ratarata 66.30 tahun, jenis kelamin laki-laki sebanyak 70%, pendidikan SD sebanyak 70% dan pekerjaan yang tidak bekerja sebanyak 40%. Skor nyeri pinggul pada lansia sebelum diberikan pencegahan latihan gerak pinggul untuk lansia di desa Trosari dusun Patuk Gunungkidul dengan rata-rata 5.8. Skor nyeri pinggul pada lansia sesudah diberikan pencegahan latihan gerak pinggul untuk lansia di desa Trosari dusun Patuk Gunungkidul dengan rata-rata 3.3. Perbedaan skor nyeri pinggul sebelum dan sesudah diberikan pencegahan latihan gerak pinggul yaitu 2.50. Terdapat pengaruh pencegahan latihan gerak pinggul untuk lansia di desa Trosari dusun Patuk Gunungkidul. The results of the interview with the elderly at the Posyandu in the elderly inTrosari hamlet show that to deal with back pain, the elderly usually go to theclinic for an elderly health check every Wednesday. Elderly also take gymnasticsevery day to support the physical fitness of the elderly, but there are still many elderlypeople who complain that their back pain that never goes away has improved eventhough it has been applied to exercise every day. However, Static Stretching exerciseshave not been carried out to reduce back pain in the elderly. The aim of the study wasto determine the effect of Gymnastics Prevention of Low Pain on the Scales of Hip Painin the Elderly at the Elderly Posyandu in Trosari Hamlet, Patuk Gunungkidul. Thedesign of this study used Pre Experimental with the design of the One Group Pre TestPostTest Design. The purposive sampling sampling technique is 10 people. Dataanalysis using paired t-test. Characteristics of respondents (age with a mean of 66.30years, gender is male as much as 70%, education ie elementary school as much as70% and work that is not working as much as 40%). Hip pain scoring in the elderlybefore being given the Pain Relief Gymnastics Prevention in the Elderly Village ofTrosari Hamlet Patuk Gunungkidul with an average of 5.8. Scores of hip pain in the elderly after being given Elderly Pain Prevention of Lower Back Pain Exercise in Trosari Patuk Hamlet, Gunungkidul with an average of 3.3. Differences in hip pain scores before and after Low Back Pain Prevention Gymnastics were 2.50. There is the effect of Gymnastics Prevention of Low Back Pain Against Hip Pain in the Elderly at the Elderly Village of Trosari Hamlet Patuk Gunungkidul
Pemberian ASI Eksklusif Menurunkan Lama Diare pada Anak Usia 6-24 Bulan Setianingsih, Setianingsih; Astuti, Eka Wiji; Suyami, Suyami; NK, Fitriana
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: April 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v14i2.1737

Abstract

ASI Eksklusif adalah makanan bayi yang pertama, terpenting dan terbaik bagi bayi. ASI mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi karena mengandung protein dari sistem imun (Nislawaty, 2018). Pemberian ASI ekslusif pada bayi akan meningkatkan daya tahan tubuhnya, sehingga akan jarang terkena diare. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan lama diare pada anak usia 6-24 bulan. Studi ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan crossectional . Sumber data adalah rekam medis pasien anak usia 6-12 bulan dengan diare yang di rawat di RSIA Aisyiyah Klaten, selama bulan Januari – Desember 2021. Metoda pengambilan sampel adalah total sampling dan didapatkan sejumlah 86 sample. Analisa data dengan mengunakan uji statistik  wilcoxon. Hasil penelitian diperoleh karakteristik umur ibu rerata adalah 29,37±4,229 tahun, rerata umur anak adalah 14,72±4,764 bulan, sebagian besar adalah laki-laki (53,5%). Pemberian ASI eksklusif pada anak diare usia 6-24 bulan adalah 65,1%. Rerata lamanya diare pada bayi yang diberi ASI eksklusif sebesar 4,95+1,341 hari sedangkan bayi yang tidak diberi ASI eksklusif rerata selama 7,03+1,884 hari. Analisis bivariat diperoleh p value sebesar 0,000 (p < 0,05) Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan ASI eksklusif dengan lama diare pada anak usia 6-24 bulan di RSIA Aisyiyah Klaten.
Edukasi Peningkatan Kesehatan Tentang Hipertensi Pada Lansia Suyami, Suyami; Risti Kusumaningrum, Puput
WASATHON Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 02 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/wasathon.v2i02.1006

Abstract

Hypertension is a systolic pressure above 140 mmHg and a diastolic pressure above 90 mmHg. Hypertension is called the silent killer because it is one that can be deadly without being accompanied by symptoms first as a warning. The risk of developing hypertension increases with age. Around 2 out of 3 elderly people are estimated to suffer from hypertension. This community service activity aims to provide health improvement education about hypertension in the elderly. The method used in this activity is a pre-post test without a control group. Sampling technique with a total sampling of 10 samples. The instrument used was a knowledge level questionnaire. The results obtained before health education were carried out with poor knowledge were 6 (60%) elderly people, sufficient knowledge was 3 (30%) elderly people, and good knowledge was 1 (10%) elderly person. After being given education, the level of knowledge of the elderly became good knowledge for 7 (70%) elderly people, moderate knowledge for 3 (30%) elderly people. The results after being given education can be seen that the respondents' knowledge has increased and this method is effective in increasing the knowledge of the elderly.
Hubungan Riwayat Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dengan Pertumbuhan Baduta Suyami, Suyami; Setianingsih, Setianingsih; Khayati, Fitriana Noor; Rohmawati, Agustin Nur
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 4 (2023): Jurnal Keperawatan: Supp Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i4.1884

Abstract

BPS Jawa Tengah menjelaskan tahun 2021 terdapat 22.240 balita BBLR. Klaten tahun 2021 tercatat 870 bayi BBLR. BBLR di Puskesmas Bayat tahun 2022 tercatat 56 balita, namun 1 balita meninggal dunia. Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisa hubungan riwayat BBLR dengan pertumbuhan baduta di Wilayah Kerja Puskesmas Bayat. Penelitian kuantitatif ini menggunakan dengan desain deskriptif korelasional pendekatan retrospektif. Populasi 55 baduta yang lahir dengan riwayat BBLR tahun 2022 di Puskesmas Bayat. Sampel seluruh baduta yang lahir dengan riwayat BBLR tahun 2022 di Puskesmas Bayat berjumlah 55. Instrumen penelitian berupa data KIA (riwayat BBLR), lembar kuisioner karakteristik ibu, lembar persetujuan, infant ruler, dan timbangan, analisis data dengan uji Kendall’s Tau.  Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan riwayat BBLR dengan pertumbuhan baduta berdasarkan bb/u yang memiliki nilai pvalue 0,016 < 0,05 di Puskesmas Bayat. Tidak ada hubungan riwayat BBLR dengan pertumbuhan baduta berdasarkan pb/u yang dibuktikan dengan pvalue 0,766 > 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah BBLR menjadi faktor gangguaan pertumbuhan, namun masih terdapat faktor lain yang lebih kuat dan berpengaruh dibandingkan dengan riwayat BBLR. Hasil Riwayat BBLR tidak berhubungan dengan Pertumbuhan baduta berdasarkan pb/u dengan tingkat keeratan sangat rendah dan riwayat BBLR berhubungan dengan pertumbuhan berdasarkan bb/u dengan tingkat keeratan rendah.
Pelatihan Kader Kesehatan terhadap Kemampuan Pengukuran Antropometri Prastika, Ellyta Nafa; Suyami, Suyami
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 15 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Januari 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v15i1.3365

Abstract

Balita merupakan anak usia 0-59 bulan yang ditandai dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat sehingga memerlukan banyak zat gizi dengan kualitas yang baik. Status gizi pada periode ini sangat penting karena dapat menentukan perencanaan program selanjutnya. Pengukuran antropometri dan penentuan status gizi pada umumnya dilakukan di posyandu oleh kader posyandu. Kader posyandu perlu diberikan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap keterampilan pengukuran antropometri di Desa Dukuh Kecamatan Bayat. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan rancangan nonequivalent control group design pretest posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader posyandu di Desa Dukuh. Responden penelitian berjumlah 30 responden yang diperoleh secara total sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan angket dan checklist. Analisis bivariat menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian yang menunjukkan keakuratan pengukuran antropometri pada kelompok eksperimen rata-rata pretest 15,93, posttest 17,00 sedangkan kelompok kontrol pretest 14,87 posttest 15,20. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan terdapat pengaruh pelatihan terhadap kemampuan pengukuran antropometri, hasil pengukuran p = 0,023. Kesimpulannya peningkatan akurasi pengukuran antropometri dan pada kader di Desa Dukuh Kecamatan Bayat dapat dilakukan melalui pelatihan.
EDUKASI PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA REMAJA DI LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK ‘AISYIYAH KLATEN Suyami, Suyami; Agustiningrum, Ratna; Rasyid Sidiq Ilyasa, Muhammad; Permata Beta Putri, Melsa; Rahmasari, Mifta
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 1 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i1.102-107

Abstract

Pendidikan tentang HIV/AIDS menjadi sangat penting bagi remaja sebagai upaya pencegahan infeksi dan pengurangan stigma yang menyertainya. Remaja merupakan kelompok yang rentan terhadap informasi yang salah dan perilaku berisiko. Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja mengenai HIV/AIDS dan mempromosikan sikap positif terhadap individu yang terinfeksi. Melalui pendekatan interaktif, program ini mencakup penyuluhan, diskusi kelompok, dan distribusi materi edukasi. Kegiatan dilakukan di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak ‘Aisyiyah Klaten, dimana 100 remaja berpartisipasi. Metode evaluasi menggunakan pre-test dan post-test untuk menilai perubahan pengetahuan peserta. Hasil menunjukkan bahwa sebelum program, hanya 30% peserta yang memiliki pengetahuan memadai tentang HIV/AIDS, sedangkan setelah program, angka ini meningkat menjadi 85%. Selain itu, sikap peserta terhadap individu yang hidup dengan HIV juga mengalami perbaikan signifikan, dari 60% memiliki sikap negatif menjadi hanya 25% setelah mengikuti program. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pengetahuan, tetapi juga mengurangi stigma dan meningkatkan perilaku pencegahan di kalangan remaja. Dengan demikian, kegiatan edukasi serupa perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan remaja memiliki pengetahuan yang akurat dan dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat terhadap HIV/AIDS.