ABSTRAK Pertumbuhan serta perkembangan bayi berusia dua tahun sangat memerlukan asupan gizi yang memadai. Ada beberapa faktor yang memengaruhi keadaan gizi, yakni faktor dari luar dan faktor dari dalam. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi hubungan antara faktor ekonomi sosial dan kebiasaan makan dengan status gizi pada bayi dan balita di area pelayanan Puskesmas Naibonat Kabupaten Kupang. Jenis penelitian dalam penelitian ini ialah survey analitik dengan dengan desain rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Naibonat Kabupaten Kupang selama Maret-April 2025. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 68 baduta di kelurahan Naibonat. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan probability sampling dengan teknik simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak dan setiap anggota populasi. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Faktor Sosial Ekonomi dan Pola Konsumsi, variabel dependen dalam penelitian ini adalah status gizi baduta. pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data di analisa menggunakan uji chi square dengan signifikan <0,05. Hasil analisis menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu (p value>0,793), ada hubungan yang signifikan pengetahuan gizi ibu (p value<0,002), tidak ada hubungan pendapatan (p value>0,742), ada hubungan jumlah anggota keluarga (p value<0,000), jenis pangan (p value<0,000) jumlah konsumsi (p value<0,000), frekuensi makan (p value<0,000). ABSTRACT The growth and development of two-year-old infants need adequate nutrition. Factors that influence nutritional status are external factors and internal factors. This study aims to determine the relationship between socio-economic factors and consumption patterns with the nutritional status of toddlers in the work area of the Naibonat Health Center, Kupang Regency. The type of research in this study is an analytical survey with a research design using a cross-sectional study approach. This research was conducted in the work area of the Naibonat Health Center, Kupang Regency, during March-April 2025. The sample in this study was 68 toddlers in the Naibonat sub-district. The sampling method in this study used probability sampling with a simple random sampling technique, namely random sampling, and each member of the population was included. The independent variables in this study are Socioeconomic Factors and Consumption Patterns; the dependent variable in this study is the nutritional status of toddlers. Data collection using a questionnaire. Data were analyzed using the chi-square test with a significance of <0.05. The results of the analysis showed no significant relationship between maternal education (p value = 0.793), there was a significant relationship between maternal nutritional knowledge (p value = 0.002), there was no relationship between income (p value = 0.742), there was a relationship between the number of family members (p value = 0.000), type of food (p value = 0.000) amount of consumption (p value = 0.000), frequency of eating (p value = 0.000).