Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Faktor Berhubungan Perilaku Pencegahan dan Penularan COVID-19 Pada Mahasiswa Di Rumah Kost Sekitar Kampus UNDANA. Ribka Limbu; Luh Putu Ruliati; Anna H. Talahatu; Dominirsep O. Dodo
Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2022): Afiasi
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afiasi.v7i1.183

Abstract

Pendahuluan: Coronavirus desease (COVID-19) adalah penyakit menular disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan Coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia sehingga banyak pihak yang tidak tahu dan tidak mengerti cara pencegahan dan penanggulangannya. COVID-19 saat ini menjadi permasalahan dunia yang serius dengan jumlah kasusnya yang selalu mengalami peningkatan setiap harinya. Penerapan perilaku pencegahan harus terus dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat untuk menghentikan penyebaran COVID-19. Idealnya mahasiswa menjadi panutan yang baik bagi masyarakat berdasarkan pengetahuan, sikap dan perilaku pencegahan COVID-19. Penelitian bertujuan menganalisis faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan dan penularan COVID-19 pada mahasiswa yang tinggal di rumah kost sekitar Kampus Universitas Nusa Cendana. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi semua mahasiswa yang tinggal di rumah kost sekitar kampus Universitas Nusa Cendana berjumlah 995. Sampel sebagian dari populasi berjumlah 90 mahasiswa. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Pengumpulan data dengan wawancara langsung responden menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan Uji Chi-Square dan disajikan dalam tabel yang disertai dengan narasi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan dan penularan COVID-19 pada mahasiswa dengan nilai signifikansi p value=0,000 (p<0,05) dan pvalue=0,000 (p<0,05). Ketersediaan sarana PHBS dan Peran pemilik kost tidak ada hubungan dengan perilaku pencegahan dan penularan COVID-19 pada mahasiswa dengan nilai signifikansi p value=0,186 (p>0,05) dan p value=0,465 (p>0,05). Simpulan: Simpulan bahwa ada hubungan signifikan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan dan penularan COVID-19 pada mahasiswa yang tinggal di rumah kost sekitar Kampus Universitas Nusa Cendana, sedangkan faktor ketersediaan sarana PHBS dan peran pemilik rumah kos tidak ada hubungan yang signifikan.
The Relationship Between Parenting Patterns and Toddler Nutritional Status in Kupang City Coastal Area Kasmirawati Kasmirawati; Anna Henny Talahatu; Daniela L.A. Boeky
Pancasakti Journal Of Public Health Science And Research Vol 2 No 2 (2022): PJPHSR
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Pancasakti, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/pjphsr.v2i2.398

Abstract

Malnutrisi adalah masalah gizi yang bersifat akutmengikuti kejadian yang berlangsung singkat, seperti kurang nafsu makan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh ibu, dan penyakit infeksi dengan status gizi balita di wilayah pesisir pantai Kota Kupang. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross sectional study dengan jumlah sampel sebanyak 98 responden dengan menggunakan teknik cluster sampling. Penelitian ini dilakukan di wilayah pesisir pantai Kota Kupang. Alat pengumpulan data penelitian ini adalah kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan tingkat perhitungan nilai p <0,05 tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan status gizi balita adalah pola asuh (p= 0.025), penyakit infeksi (p= 0.001). Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan pola asuh dan penyakit infeksi dengan status gizi balita di wilayah pesisir panta Kota Kupang. Saran yang dapat penulis ajukan terkait penelitian ini adalah perlunya Peningkatan kegiatan penyuluhan tentang sadar gizi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya ibu sehingga dalam menyediakan makanan atau pola asuh ibu terhadap balitanya dapat memperhatikan aspek gizinya.
HUBUNGAN PENGELUARAN PANGAN DAN TINGKAT KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI “SMAN NOEMUTI” KEFAMENANU KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA Milenia F.A.V. Lahade; Anna H. Talahatu; Marselinus Laga Nur
Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan Vol. 11 No. 1 (2022): Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/ejpazih.v11i1.181

Abstract

Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah keadaan dimana ibu menderita kejadian kekurangan kalori dan protein (malnutrisi) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil (bumil). Masalah KEK tidak terlepas dari konsumsi pangan, salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan yaitu pengeluaran uang untuk pangan rumah tangga yang berdampak pada konsumsi energi dan protein pada Wanita Usia Subur (WUS). Untuk mencegah risiko KEK pada ibu hamil sebelum kehamilan wanita usia subur sudah harus mempunyai gizi baik, misalnya dengan LILA tidak kurang dari 23,5 cm. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengeluaran pangan, tingkat kecukupan energi dan protein dengan status kurang energi kronis pada remaja putri Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Noemuti Kefamenanu kabupaten Timor Tengah Utara. Jenis penelitian ini adalah observasi analitik dengan rancangan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi putri kelas III “SMAN Noemuti” Kefamenanu sebanyak 126 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini secara eksidental dan diperoleh sampel sebanyak 56 siswi. Analisis statistik terhadap variabel dependen dan independen menggunakan uji fisher’s exact test dengan dengan kriteria penolakan H0 apabila nilai p<0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengeluaran pangan dengan status gizi remaja putri “SMAN Noemuti” (p<0,05/p=0,006), terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat kecukupan energi dengan Status gizi remaja putri “SMAN Noemuti” (p<0,05/p = 0,004), dan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat kecukupan protein dengan status gizi remaja putri “SMAN Noemuti” (p<0,05/p=0,018), dan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan status gizi remaja putri “SMAN Noemuti” (P<0,05/p=0,001).
PENTINGNYA SARAPAN SEHAT DALAM PENINGKATAN PRESTASI ANAK SEKOLAH DASAR DI WILAYAH DESA KOLBANO, KECAMATAN AMANUBAN TENGAH. KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Intje Picauly; Deviarbi Sakke Tira; Anna H Talahatu; Rinawati Sirait
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 1 No. 1 (2020): Volume 1 Nomor 1 Edisi April 2020
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluarga merupakan komponen penting dalam upaya pencegahan penyakit termasuk pemberian sarapan yang sehat dan bergizi, juga merupakan tempat pertama kali kehidupan sosial dan pendidikan didapatkan oleh anak. Mengingat betapa pentingnya peran sarapan sehat dan bergizi dalam mewujudkan generasi baru yang sehat dan berprestasi, maka anak perlu dibekali dengan pengetahuan tentang sarapan sehat dan bergizi. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada anak murid tentang pentingnya pemberian sarapan pagi yang sehat (beragam, bergizi, seimbang, dan aman dari cemaran mikroba). Metode pelaksanaan kagiatan ini adalah “Pendidikan Masyarakat” berbentuk penyuluhan yang bertujuan meningkatkan pemahaman siswa-siswi dalam bidang kesehatan. Kegiatan Pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 4-6 Agustus 2018 di SD INPRES NEOSOPU Desa Kolbano, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Populasinya seluruh siswa sedangkan yang menjadi sasaran pelaksanaan kegiatan pengabdian adalah siswa kelas satu (1) sampai kelas tiga (3) sebanyak 65 orang anak murid. Metode pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan melakukan survei lokasi dan analsisi masalah. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan pengumpulan data rancangan Observasi dan Crosscectional Study. Selanjutnya dilakukan penyuluhan yang disertai dengan bentuk evaluasi pre dan post test untuk mengukur perubahan sikap masyarakat tentang materi penyuluhan yaitu pentingnya sarapan sehat, dan bergizi seimbang demi meningkatkan prestasi anak sekolah. Hasil yang diperoleh adalah persentase perubahan pengetahuan dari anak murid tentang pentingnya pemberian sarapan sehat dan bergizi. Sebagai langkah nyata keberlangsungan ke tahap perubahan tindakan mereka maka pihak sekolah bersama komite sekolah berkomitmen untuk terus mengawal anak-anak sekolah agar setiap kali kesekolah sudah mendapatkan sarapan yang sehat, bergizi dan cukup.
PENYULUHAN TENTANG PERSONAL HYGIENE SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE DAN KECACINGAN DI SEKOLAH DASAR INPRES TUADALE KECAMATAN KUPANG BARAT KABUPATEN KUPANG Deviarbi Sakke Tira; Anna H. Talahatu; Fransiskus G. Mado
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 1 No. 2 (2020): Volume 1 Nomor 2 Edisi Oktober 2020
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hygiene (kebersihan) perorangan pada anak merupakan hal yang sesungguhnya perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak karena perilaku hygiene perorangan yang buruk dapat memberikan dampak negatif pada kualitas kehidupan selanjutnya, yang tidak hanya dalam bentuk dampak fisik tapi juga dampak psikososial kehidupan anak. Sekolah merupakan perpanjangan tangan keluarga dalam meletakkan dasar perilaku, termasuk perilaku kesehatan pada anak. Sekolah Dasar (SD), terkhususnya, menjadi pintu masuk perbaikan pengetahuan, sikap, dan perilaku hygiene perorangan di masyarakat. Anak SD adalah kelompok yang berada dalam taraf pertumbuhan dan perkembangan sehingga sangat peka untuk menerima perubahan dan mudah untuk dibimbing, diarahkan, dan ditanamkan kebiasaan yang baik, termasuk kebiasaan hygiene perorangan. Oleh karenanya, peningkatan pengetahuan anak SD mengenai hygiene perorangan dan akibatnya terhadap kesehatan jika tidak dilakukan dengan baik sangat perlu dilakukan untuk men cegah dan meningkatkan kesehatan anak sekolah. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan di SD Inpres Tuadale Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang pada bulan Agustus 2019. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, pemantauan, dan evaluasi tim. Kegiatan yang dilakukan berupa pemberian edukasi (diseminasi informasi kesehatan) mengenai perilaku hygiene perorangan dan akibat hygiene perorangan yang buruk terhadap kesehatan, misalnya penyakit Diare dan Kecacingan. Hasil yang diperoleh adalah terjadinya peningkatan pengetahuan siswa/i terlihat dari kemampuan menjawab dengan benar berbagai point penting dari materi penyuluhan yang telah disampaikan, yang meliputi pengertian, jenis, cara dan manfaat serta dampak negatif dari tidak melakukan hygiene perorangan berdasarkan perbandingan jawaban siswa sebelum dan sesudah penyuluhan dan juga pada saat kegiatan evaluasi.
Aplikasi Lima Kunci Keamanan Pangan dalam Pemilihan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) oleh Murid SD Inpres Bertingkat Kelapa Lima II Kota Kupang Marselinus Laga Nur; Anna Henny Talahatu; Christine Rohani Tadjo Tallo
Lontar : Journal of Community Health Vol 1 No 2 (2019): June 2019
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/ljch.v1i2.2170

Abstract

Street Food provides an important contribution to the fulfillment of children's energy while in school, but street food is very risky for biological, physical, and chemical contamination. These problems caused by several factors, namely the knowledge, attitudes, and actions of the makers, sellers, and buyers, about the importance of food security. Therefore, one of the efforts made by the government to overcome food insecurity is by educating five keys of food safety measures for the school community, students, and vendors of Pupils street food. This study is descriptive research that aims to know the knowledge and attitudes of the pupils in choosing food and vendors in processing street food at SD Inpres Bertingkat Kelapa Lima II Kota Kupang dealing with the five food security keys. The samples in this study were 52 students and 4 food vendors. The results showed that the knowledge of 52 student respondents, specifically 35 (67.3%) students had good knowledge, 14 (26.9%) students had sufficient knowledge, and 3 (5.8%) students had less knowledge. The attitude of 52 Respondents were categorized as Positive (100%). The respondent's actions based on triangulation revealed that the most of respondents still had actions that were not in accordance with the 5 keys food safety measures in the Selection of Snacks for Students.
Risk Factors of Children Under Five Malnutrition in Kamanasa Village, Malaka Tengah Subdistrict Ermelinda T. W. Mango; Anna Henny Talahatu; Marselinus Laga Nur
Lontar : Journal of Community Health Vol 2 No 4 (2020): December 2020
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/ljch.v2i4.3098

Abstract

Malnutrition is a condition of nutritional deficiencies due to lack of nutrients such as protein, carbohydrates, fats, and vitamins needed by the body. Several factors affect malnutrition, including the level of mother’s education, family income level, knowledge level of energy sufficiency, level adequacy of protein, and infectious diseases. This study aimed to analyze the risk factors that affect the incidence of malnutrition. This study is an observational analytic, with a case-control design, the sample size is 42 respondents for cases, and 42 respondents for controls. Dependent variables in this research are the incidence of malnutrition level, level of family income, mothers' level of knowledge, level of energy sufficiency, level of protein adequacy, and infectious diseases. Data analysis used chi square and simple logistic regression. The result showed that five variables affect the incidence of malnutrition. These five variables are family income (p= 0,000; OR-6,400), the level of mother’s knowledge (p=0,000; OR=5,577), the level of energy sufficiency (p=0,000; OR=7,333), protein adequacy level (p=0,000; OR=3,676), and infectious diseases (p=0,000; OR =3,600). Health staff should provide a comprehensive explanation about balanced nutrition in the family and distribute health promotion media, such as leaflets to families.
Faktor Penentu Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Alak Kota Kupang Welmince Ina Lobo; Anna Henny Talahatu; Rut Rosina Riwu
Media Kesehatan Masyarakat Vol 1 No 2 (2019): Media Kesehatan Masyarakat (Desember)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/mkm.v1i2.1953

Abstract

Stunting is a chronic nutritional problem that can give an idea of the failure of growth accumulated since before and after birth resulting from inadequate intake of nutrients. Alak Health Center has 137 children stunting toddlers, and the working area of Alak Health Center is one of the villages that are included in the priorities of the stunting treatment in Kupang city. This research aims to determine of stunting incidence in children in the working area of Alak health center of Kupang City. This type of research is analytical surveys with a case-control research draft. The number of Samples of 110 infants selected systematic random sampling. Data retrieval is conducted using field measurements and structured interviews using questionnaires. Data analysis was conducted with a Chi-square test (bivariable) and double logistic regression (multivariable) with α = 0.05. The result of bivariable analysis with a value of P < 0.25 is the level of maternal education, parental income level, maternal nutritional knowledge level, large family, feeding practice, the practice of hygiene and environmental sanitation, care of children in pain, foster pattern, energy sufficiency level, and protein adequacy rate. The results of multivariable analyses showed the practice of environmental hygiene and sanitation, protein adequacy levels, and maternal nutritional knowledge level. It was concluded that the determining factor of stunting in children of toddlers in the workplace of health centers Alak Kupang City is the most dominant is the practice of environmental Hygiene and sanitation (OR = 7,986), the level of protein adequacy (OR = 4,132) and the level of maternal nutritional knowledge (OR = 2,553).
Pengaruh Subtitusi Tepung, Daun Kelor dan Tulang Ikan Tembang terhadap Sifat Fisikokimia dan Daya Terima Biskuit Ira Yunita Nuhalawang; Anna Henny Talahatu; Marselinus Laga Nur
Media Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 2 (2021): Media Kesehatan Masyarakat (Agustus)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/mkm.v3i2.3439

Abstract

Kelor plants may be an alternative to a potential source of protein and calcium to satisfy the need for nourishment in pregnant mothers and infants. Food diversification can be made by making foods that contain high calcium from the calcium intake contained in fish bones. Pregnant women are one group that is very at risk of experiencing malnutrition. During pregnancy, the need for nutritional intake increases, but it is not balanced with the consumption of sufficient nutritious food. Kelor-processing development with the addition of fish bones may be an alternative to the treatment of nutrient deficiency problems mainly in pregnant mothers and infants. This study aims to determine the effect of adding Moringa leaf flour with tembang fish bone meal to the physicochemical properties and acceptability of biscuits. The research conducted was an experimental study using factorial completely randomized design (CRD), namely conducting an experiment in making biscuits with wheat flour as a base ingredient by adding Moringa leaf flour and fishbone meal with treatment levels of 0%, 10%, 20% and 30%. The results showed that the addition of Moringa leaf flour with tembang fish bone meal had an effect on calcium (p=0,00), phosphorus content (p=0,00), moisture content (p=0,520), ash content (p=0,00), hardness test (p=0,152), taste (p=0,00), aroma (p=0,00) and texture (p=0,043), and had no effect on color (p=0,743) acceptability. For further researchers it is recommended to continue further research with other nutritional content related to meeting the nutritional needs of pregnant women, breastfeeding mothers and infants as well as all circles of society.
Description of Complementary Feeding and Weight Gain in Infants Aged 6-24 Months at Tenggaba Health Center Aproditus Lende Mere; Utma Aspatria; Anna Henny Talahatu
Media Kesehatan Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Media Kesehatan Masyarakat (Special Issue)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/mkm.v4i2.3971

Abstract

Malnutrition is a common health problem. One of the causes is the provision of MP-ASI that is not following the age and needs of the baby. This study aims to determine the description of complementary feeding and infant weight gain (MP-ASI). This research is descriptive research with a quantitative approach. Data collection was carried out from October-November 2020. The study population was 90 mothers. The sample size is 73 mothers who have babies aged 6-24 months. The sampling method used is simple random sampling. The results showed that most of the mothers of children under five were young, ranging from 20-35 years (67.12%), had low education (52.05%), and worked as farmers (76.71%). Family income is low (53.42%). Mother's knowledge about MP-ASI is still lacking (52.06%). Infants who received MP-ASI <6 months was 63.02%. The type of MP-ASI, the frequency of MP-ASI, and the form of MP-ASI were not following the needs of infants aged 6-24 months, 63.02%, 53.42%, and 54.79%, respectively. The level of energy and protein adequacy in infants is included in the less category, respectively 71.23% and 64.39%. The baby's weight gain was in the non-increased category, which was 60.27%. The active role of health workers is needed to provide counseling on the correct way of giving MP-ASI. Mothers also need to be more active in seeking information on how to give MP-ASI and actively participate in posyandu (integrated health post) so that mothers can give MP-ASI to babies according to the age of 6-24 months.