This study aims to examine the influence of the regular Friday Pahing recitation (pengajian) of the book Fathul Qorib on strengthening the ‘ubudiyyah’ dimension of the community in Tambak Lekok Village, Pasuruan Regency. The method used is a mixed quantitative and qualitative approach, collecting data by means of questionnaires, in-depth interviews, and participatory observation among villagers who regularly attend the recitation. The findings indicate that the Friday Pahing recitation contributes positively to increasing individual worship awareness (prayer, dhikr, Qur’an recital) and collective worship practices (mutual aid, community solidarity). The study also finds a statistically significant difference between regular participants and non-regular participants in the ubudiyyah dimension. Identified constraints include limited time, venue facilities for recitation, and variability in attendance intensity. The study recommends strengthening village religious structures and improving facilities so that the recitation can more optimally motivate the community Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh rutin pengajian pada hari Jumat Pahing dengan pembacaan dan kajian kitab Fathul Qorib terhadap penguatan aspek ubudiah dalam kehidupan masyarakat Desa Tambak Lekok, Kabupaten Pasuruan. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan pengumpulan data melalui angket, wawancara mendalam, serta observasi partisipatif pada masyarakat yang rutin mengikuti pengajian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengajian Jumat Pahing memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kesadaran ibadah pribadi (shalat, dzikir, tilawah) dan kolektif (gotong-royong, solidaritas masyarakat). Temuan juga menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara peserta rutin dan yang tidak rutin dalam aspek ubudiah. Kendala yang ditemukan yaitu keterbatasan waktu, fasilitas tempat pengajian, dan variabilitas intensitas kehadiran. Penelitian ini merekomendasikan penguatan struktur keagamaan desa dan peningkatan fasilitas agar pengajian lebih optimal dalam memotivasi masyarakat.