Kehamilan merupakan proses fisiologis yang dapat berkembang menjadi kondisi berisiko apabila komplikasi tidak dikenali secara dini. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menunjukkan pentingnya peningkatan pengetahuan ibu hamil mengenai tanda bahaya kehamilan, terutama di wilayah dengan akses layanan kesehatan terbatas. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pemahaman ibu hamil terhadap tanda bahaya dan komplikasi kehamilan melalui intervensi edukatif yang terstruktur. Pelaksanaan kegiatan mencakup penyuluhan, diskusi interaktif, serta penggunaan media edukasi berupa leaflet dan Buku KIA, dengan pengukuran pengetahuan melalui pre-test dan post-test. Hasil menunjukkan adanya peningkatan skor rata-rata dari 10,9 menjadi 17,3 setelah intervensi, dengan peningkatan terbesar pada aspek ketuban pecah dini dan preeklamsia. Temuan ini mengindikasikan bahwa pendekatan edukasi partisipatif efektif dalam meningkatkan kemampuan ibu hamil mengenali gejala risiko dan mendorong kesiapsiagaan terhadap komplikasi. Intervensi ini sejalan dengan bukti literatur yang menegaskan bahwa pendidikan kesehatan berperan penting dalam memperkuat deteksi dini dan pengambilan keputusan yang cepat dalam situasi obstetri gawat darurat. Secara keseluruhan, kegiatan ini berpotensi mendukung upaya penurunan risiko keterlambatan penanganan, meningkatkan kewaspadaan ibu hamil, serta memperkuat keselamatan ibu dan janin. Temuan ini juga menegaskan perlunya penguatan edukasi kesehatan di tingkat komunitas sebagai strategi preventif dalam meningkatkan literasi kesehatan reproduksi.