Latar belakang: Usia remaja selalu menjadi tahap transisi yang kompleks dan krusial, dicirikan dengan perkembangan sosial, biologis, dan psikologis. Pada periode ini, rasa ingin tahu terhadap seksualitas meningkat, sementara kontrol diri dan pemahaman tentang kesehatan reproduksi kerap kali masih kurang. Kondisi tersebut turut memicu meningkatnya kecenderungan perilaku seksual berisiko dan kasus kehamilan pada remaja, khususnya di Provinsi Kalimantan Barat. Tujuan: untuk menelaah keterkaitan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku seksual pada siswa SMA X yang berlokasi di Pontianak Selatan. Metode: Studi ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan desain potong lintang (cross-sectional). Sebanyak 94 responden dipilih menggunakan metode consecutive non-random sampling. Instrumen berupa kuesioner yang telah tervalidasi digunakan untuk pengumpulan data, kemudian analisis dilakukan dengan uji Chi-square menggunakan taraf signifikansi p < 0,05. Hasil: Ditemukan bahwa tingkat pengetahuan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku seksual (p = 0,747; OR = 0,8). Namun, terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dan perilaku seksual remaja (p = 0,000; OR = 4,6), dimana responden dengan sikap positif kemungkinan berperilaku seksual aman yang lebih besar 4,6 kali dibandingkan dengan mereka yang bersikap negatif. Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku seksual. Namun, sikap memiliki hubungan yang signifikan lebih besar terhadap perilaku seksual remaja.