Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Edukasi dan Deteksi Dini Kesehatan Telinga pada Populasi Lanjut Usia St. Anna Sari, Triyana; Firmansyah, Yohanes; Sugiharto, Hans; Averina, Friliesa; Satyanegara, William Gilbert; Kurniawan, Joshua
SEWAGATI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024): Juni: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/sewagati.v3i2.1441

Abstract

Aging causes degenerative changes in the auditory system, making ear health an important aspect of geriatric care. Hearing loss is common in elderly and impacts in their quality of life, mental health and cognitive function. Self-cleaning of the ears, involves inserting objects into the ear canal, poses significant risks including earwax accumulation and eardrum injury. This causes conditions such as otitis externa and tympanic membrane perforation. This activity uses the PDCA (Plan-Do-Check-Act) methodology, which aims for physical examination and ear health education. This activity involved 38 participants, 12 men and 26 women. Physical examination revealed 2 participants (5.3%) with right and left eardrum perforations, 9 participants (23.7%) with prop cerumen in the right ear, and 8 participants (21.1%) in the left ear. Implementing proper ear care practices and regular physical ear examinations, elderly can improve their hearing health and quality of life.  
Pengetahuan, sikap dan perilaku remaja SMA terhadap kesehatan reproduksi di Kelurahan Semanan Sari, Fadhilah Permata; Sari, Triyana
Tarumanagara Medical Journal Vol. 5 No. 2 (2023): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v5i2.24854

Abstract

Remaja memiliki peran penting sebagai generasi penerus bangsa sehingga perlu dipersiapkan untuk menjadi sumber daya manusia sehat dan berkualitas. Remaja mengalami berbagai perubahan fisik maupun psikis yang menyebabkan remaja perlu menghadapi masalah kesehatan reproduksi. Masalah tersebut dapat dihindari dengan memiliki pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi yang memadai. Pengetahuan kesehatan reproduksi yang baik mampu mempengaruhi sikap dan perilaku seksual. Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku remaja tentang kesehatan reproduksi. Studi ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik stratified random sampling. Responden studi ini adalah 279 siswa-siswi SMA Negeri di Kelurahan Semanan Jakarta yang berusia 15 sampai 20 tahun. Pengumpulan data dilakukan secara daring menggunakan kuesioner yang terdiri dari 11 pertanyaan pengetahuan, 10 pernyataan sikap dan 15 pernyataan perilaku tentang kesehatan reproduksi. Hasil studi menunjukkan tingkat pengetahuan remaja berada pada kategori cukup sebanyak 135 (48.4%) responden, sikap positif sebanyak 269 (96.4%) responden serta perilaku tidak berisiko sebanyak 251 (89.9%) responden. Kesimpulan studi ini ialah pengetahuan remaja di SMA Negeri Kelurahan Semanan tentang kesehatan reproduksi cukup, memiliki sikap yang positif, dan perilaku tidak berisiko.
Pengetahuan kesehatan reproduksi terhadap sikap seksual pranikah remaja SMAN 1 Pulau Laut Timur Kurniawan, Deny; Sari, Triyana
Tarumanagara Medical Journal Vol. 6 No. 1 (2024): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v6i1.27434

Abstract

Remaja cenderung bersifat berani menanggung risiko tanpa didahului pertimbangan baik, gemar berpetualang, serta mempunyai keingintahuan yang besar. Hal tersebut meningkatkan risiko timbulnya permasalahan pada remaja, khususnya terkait kesehatan reproduksi. Mayoritas permasalahan remaja terkait kesehatan reproduksi berakar dari minimnya kesadaran, pemahaman, hingga informasi dalam mencapai kondisi sehat secara reproduksi. Tujuan studi ini ialah mengetahui hubungan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dan sikap seksual pranikah remaja di SMAN 1 Pulau Laut Timur. Studi ini merupakan studi deskriptif potong lintang yang dilaksanakan pada bulan Juli 2022 dengan jumlah responden sebanyak 144 orang.  Pengambilan respoden menggunakan teknik total sampling dan data variabel dilakukan dengan menggunakan kuesioner mengenai pengetahuan dan sikap seksual pranikah. Hubungan antar variabel menggunakan uji Fisher exact. Hasil studi diperoleh mayoritas tingkat pengetahuan responden mengenai kesehatan reproduksi adalah baik (79,2%) dan sikap responden mayoritas baik (97,2%). Uji Fisher’s exact antara pengetahuan responden mengenai kesehatan reproduksi dengan sikap seks pranikah diperoleh hasil bermakna (p-value 0,029; nilai PR 11,4). Pengetahuan kesehatan reproduksi berperan besar dalam pembentukan sikapseksual pranikah pada siswa SMAN 1 Pulau Laut Timur, Kalimantan Selatan.
Kegiatan Penapisan Pemeriksaan Kadar Asam Urat terhadap Hiperurisemia pada Populasi Lanjut Usia Sari, Triyana; Lumintang, Valentino Gilbert; Sukianto, Louise Audrey; Edbert, Bruce; Gunaidi, Farell Christian; Santoso, Alexander Halim
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2024): April : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30640/abdimas45.v3i1.2658

Abstract

Hyperuricemia, characterized by increased serum uric acid levels, occurs due to an imbalance between uric acid production and excretion. The prevalence in adults and the elderly in China is 12.69% and is higher in men (17.7%) than women (8.5%). Contributing factors such as genetics, diet, and lifestyle changes, lead to an increased risk of gout, kidney stones, and cardiovascular disease. Chronic hyperuricemia can cause joint damage and deformity due to the deposition of urate crystals. This activity uses the PDCA (Plan-Do-Check-Action) methodology to screen for hyperuricemia in the elderly at St. Mary's Church. Francis of Assisi. The screening results showed that 12 people (33.33%) of the 36 participants had hyperuricemia. Early detection of hyperuricemia is very important in preventing complications such as gout and cardiovascular disease. Regular check-ups and lifestyle changes can significantly improve health outcomes and quality of life for seniors.
Penelusuran Profil Kadar Gula Darah Sewaktu pada Pria dan Wanita Usia Produktif di SMA Kalam Kudus II, Duri Kosambi, Jakarta Sari, Triyana; Satyo, Yovian Timothy; Mashadi, Fladys Jashinta; Destra, Edwin
Jurnal Suara Pengabdian 45 Vol. 3 No. 2 (2024): Juni Jurnal Suara Pengabdian 45
Publisher : LPPM Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/pengabdian45.v3i2.1630

Abstract

Temporary blood sugar is the level of glucose in the blood that measured without considering the time of the last meal, and often used to detect diabetes mellitus or impaired glucose tolerance. This community service activity aims to describe the distribution of blood sugar levels in 68 men and women of productive age at  Kalam Kudus II High School, Jakarta. This community service activity is carried out using the Plan-Do-Check-Action method. The results showed that the majority of respondents had normal fasting blood sugar levels (97.1%), with an average of 113.26 mg/dL and a median of 104 mg/dL. Lifestyle factors, nutrition, genetics, and chronic medical conditions can affect blood sugar levels at any time. Regular monitoring of blood sugar levels is essential for early detection and management of diabetes mellitus, which can prevent serious complications such as cardiovascular disease and nephropathy. Prevention strategies include a healthy diet, physical activity, patient education, and appropriate medical interventions. Comprehensive public health programs are needed to increase awareness and management of diabetes, as well as improve the quality of life of individuals affected by this disease.  
Edukasi dan Skrining Pentingnya Pemantauan Obesitas Terhadap Terjadinya Resistensi Insulin Pada Lanjut Usia Sari, Triyana; Sitorus, Ribka Angeline Hariesti; Destra, Edwin; Gunaidi, Farell Christian
Jurnal Suara Pengabdian 45 Vol. 3 No. 3 (2024): September : Jurnal Suara Pengabdian 45
Publisher : LPPM Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/pengabdian45.v3i3.1762

Abstract

Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan melebihi batas normal akibat penumpukan lemak berlebih dalam tubuh. Obesitas berhubungan erat dengan terjadinya resistensi insulin, yaitu suatu kondisi dimana tubuh tidak dapat memberikan respon kepada insulin secara efektif. Oleh sebab itu, edukasi dan skrining rutin pada kelompok lanjut usia dalam rangka mendeteksi dan mengelola resistensi insulin pada tahap awal merupakan hal yang sangat penting. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan metode PDCA (Plan-Do-Check-Act), yang mencakup edukasi tentang pola makan sehat, aktivitas fisik, dan manajemen berat badan, serta skrining kadar insulin. Berdasarkan kegiatan ini, edukasi dan skrining terbukti penting dalam mencegah komplikasi lebih lanjut dan meningkatkan kualitas hidup lanjut usia.
Skrining Penggunaan Pengawet (Formalin, Borax), Pewarna (Rhodamin B, Methanyl Yellow), dan Pemanis (Sakarin, Siklamat) Makanan Berbahaya di Kelurahan Duri Kosambi, Jakarta Barat Sari, Triyana; Santoso, Alexander Halim; Teguh, Stanislas Kotska Marvel Mayello; Jap, Ayleen Nathalie; Goh, Daniel; Destra, Edwin; Gunaidi, Farell Christian
Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global Vol. 4 No. 1 (2025): Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global
Publisher : Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30640/cakrawala.v4i1.3428

Abstract

Penggunaan bahan tambahan berbahaya pada makanan, seperti formalin, boraks, rhodamin B, methanil yellow, sakarin, dan siklamat, dapat memberikan dampak serius terhadap kesehatan seperti kanker, gangguan organ, dan kesehatan terganggu. Edukasi dan skrining bahan tambahan makanan merupakan langkah penting untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah risiko kesehatan akibat konsumsi bahan tambahan makanan berbahaya tersebut. Kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk mengedukasi masyarakat mengenai bahaya bahan tambahan berbahaya dan cara memilih makanan yang aman, serta skrining terhadap sampel makanan yang dijual di Kelurahan Duri Kosambi, Jakarta Barat. Skrining melibatkan pemeriksaan keberadaan formalin, boraks, rhodamin B, methanil yellow, sakarin, dan siklamat pada makanan. Hasil skrining menunjukkan tidak ditemukan formalin, boraks, dan sakarin pada seluruh sampel makanan. Namun, ditemukan pewarna sintetis berbahaya, seperti rhodamin B pada 10% sampel dan methanil yellow pada 30% sampel. Siklamat juga ditemukan pada 20% sampel makanan. Temuan ini menekankan pentingnya edukasi masyarakat mengenai bahaya bahan tambahan berbahaya dan pengawasan ketat terhadap distribusi makanan untuk mencegah gangguan kesehatan di masyarakat. Edukasi dan pengawasan adalah langkah krusial untuk memastikan keamanan pangan dan melindungi kesehatan masyarakat.
EXPLORING THE ROLE OF APOLIPOPROTEIN A AS A PREDICTIVE BIOMARKER FOR FECAL INCONTINENCE SEVERITY IN THE ELDERLY: A FOCUS ON LIPID-IMMUNE INTERACTIONS Wijaya, Bryan Anna; Limas, Peter Ian; Firmansyah, Yohanes; Sari, Triyana; Santoso, Alexander Halim
Prosiding Seminar Nasional COSMIC Kedokteran Vol 3 (2025): Edisi 2025
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fecal incontinence (FI) is a common problem among the elderly, affecting their quality of life. Identifying reliable biomarkers like Apolipoprotein A (Apo-A) could improve management strategies, as its anti-inflammatory properties may help predict the severity of FI. This study aims to assess Apo-A as a lipid biomarker for predicting the severity of fecal incontinence, using the Fecal Incontinence Severity Index (FISI) for measurement. This cross-sectional study involved 93 elderly participants at Bina Bhakti Nursing Home, who exhibited varying FI levels. The severity was evaluated using the FISI, while serum lipid profiles were analyzed to measure Apo-A levels. We assessed Apo-A’s predictive ability for FI severity through the area under the curve (AUC) from the receiver operating characteristic (ROC) curve. The state variable was set at 0 on the FISI scale, indicating the absence of FI. The AUC for Apo-A was found to be 0.631, with a p-value of 0.031, indicating that higher Apo-A levels are significantly linked to the absence of fecal incontinence. Apo-A is a promising biomarker for predicting FI severity, although its predictive capacity is limited. Future studies should investigate combining Apo-A with other inflammatory markers to enhance prediction accuracy.
STRONGER HANDS, STRONGER BLADDERS: UNCOVERING THE CONNECTION BETWEEN HANDGRIP STRENGTH AND URINARY INCONTINENCE IN ELDERLY WOMEN Setiawan, Fiona Valencia; Dewi, Andriana Kumala; Firmansyah, Yohanes; Sari, Triyana; Santoso, Alexander Halim
Prosiding Seminar Nasional COSMIC Kedokteran Vol 3 (2025): Edisi 2025
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Urinary incontinence (UI) is a prevalent issue among elderly women, significantly impacting their quality of life. Handgrip strength, an indicator of overall muscle strength, is understudied in its role concerning UI. Utilizing handgrip strength to measure overall muscle strength, including pelvic floor muscles, introduces a novel approach to supporting continence maintenance in elderly women. The aim is to determine the correlation between handgrip strength and UI severity among elderly women, using the International Consultation on Incontinence – Short Form (ICIQ-SF) for measurement. This study involved 74 elderly female participants at Bina Bhakti Nursing Home. Spearman’s correlation was employed to analyze the relationship between handgrip strength (in kilograms), measured with the Omron Handgrip Strength device on the right hand, and UI severity was assessed through the ICIQ-SF scoring questionnaire, with scores ranging from 0 to 21. Findings indicated a statistically significant negative correlation between handgrip strength and UI severity (r = -0.245, p = 0.035). This suggests that higher handgrip strength correlates with lower UI severity. The study found a significant correlation between handgrip strength and UI in elderly women, indicating that strength-building interventions may reduce UI severity.
Pelatihan Merawat Luka Mencegah Infeksi untuk Petugas Tata Kelola dan Pemuda Gereja Paroki Santo Fransiskus Asisi Tebet Nataprawira, Sari Mariyati Dewi; Sari, Triyana; Yani, Jovan Falian; Gabriella, Regina; Reynardo, Reynardo
Karunia: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58192/karunia.v4i1.3087

Abstract

The management and care of wounds play a crucial role in the healing process. Improper wound management can lead to infections, slow down the healing process, and even cause post-healing disabilities. Therefore, increasing knowledge about wound care is essential, especially in initial treatment, by conducting wound care training to prevent infections.The training was provided to the administrative staff and youth of the St. Francis of Assisi Church in Tebet. It was conducted using two methods: theoretical and practical. Participants were given pre- and post-training tests to assess their understanding and knowledge before and after the training. A total of 22 participants attended the wound care training to prevent infections. There was a significant increase in the average test scores after the training. It can be concluded that the training improved participants' understanding and knowledge of wound care to prevent infections.